10. Ayahku Berbeda

42 26 13
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul 06.30. Gabriella menuruni tangga dengan tergesah-gesah sejak tadi Deva sudah sangat berisik.

Hari ini Gabriella di antar Deva berangkat kesekolah karena Deva juga ada jadwal kuliah pagi.

"Dugonggg dekil cepet elah!" Deva sudah sangat kesal saat ini.

"Iya bentar abangku sayang". Setelah sampai pada tangga terakhir dia melihat bunda dan ayahnya sedang menyelesaikan sarapan paginya. "Bunda, Ayah Gabri berangkat dulu ya".

"Ayah tidak ingin melihat kamu pergi bersama laki-laki lagi Gabri! Jangan kecewakan ayah. Ayah sudah cukup kecewa kamu masuk Ips. Jangan kecewakan ayah lagi karena kamu sibuk dengan laki-laki itu". Tegas Reno.

"Gabri serius belajar ko yah. Gabri selalu berusaha buat ayah bangga sama Gabri".

"Gabriella Karin Arkana cepet gue tinggal lo". Teriak Deva dari balik pintu.

"Sudah-sudah nanti bisa di bicarakan lagi nanti ayah. Sekarang Gabri berangkat ya udah siang takut macet". Ucap Karin mencairkan suasana.

Gabriella mendekat hendak menyalimi kedua orang tuanya sebagai tanda hormat dan sopan santun.

"Gabri berangkat bun, yah. Assalamualaikum".

"Waalaikumsalam". Ucap Reno dan Karin bersamaan.

***

"Bang"

"Hm"

"Bang"

"Apa sih Gab?".

"Kenapa ayah beda ya bang. Ayah kaya gak sayang sama gue dia cuma sayang sama lo bang. Gue tuh selalu berada di belakang lo. Cuma nomor dua di keluarga karena segalanya pasti tentang lo bang". Cicit Gabriella panjang lebar mengutarakan apa yang sedang ada di dalam otaknya.

Saat ini mereka berada didalam mobil menuju sekolah Gabriella. Hening sejenak. Deva bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin Deva mengatakan yang sebenarnya kepada Gabriella sekarang. Dia belum siap.

"Gab dengerin gue. Ayah gak pernah beda-bedain kita kok. Itu cuma perasaan lo aja kali gab".

"Tapi bang gu_"

"Udah nyampe kerdil. Mending lo turun gue ada kuliah pagi ini".

"Iya-iya bang. Bye, lo hati-hati ya!". Gabriella turun dari mobil setelah menerima anggukan dari Deva.

***

Kelas sudah cukup ramai mengingat waktu sudah siang. 5 menit lagi bel masuk berbunyi. Gabriella duduk di tempatnya ia mencari Monika yang entah kemana. Tas nya sudah ada di tempat tapi orangnya? Entahlah mungkin di culik hantu penunggu sekolah.

"Re monik mana". Tanya Gabriella pada Rere Pacarnya Denis.

"Tadi ke UKS Katanya pusing. Lo kalo mau kesana gakpapa lagian katanya pak jamal gak masuk lagi ada urusan. Dan gak ngasih tugas". Jelas Rere.

"Oke thanks ya re". Rere hanya tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban.

Gabriella berjalan dengan santainya menuju UKS hingga dia mendengar Obrolan dua lelaki di dekat UKS. Awalnya Gabriella tidak ingin mendengarkan ucapan mereka. Tapi karena mereka menyebut nama Monika dan Rizan. Mau tak mau Gabriella mendekati tembok dan mendengarkan ucapan mereka yang tertutup tembok tapi masih cukup jelas di dengar.

"Lo tau gak sih katanya Rizan suka sama Monika". Kata lelaki berambut ikal yang dia kenal bernama umam sahabat Rizan.

~♡~

Maaf ceritanya ngegantung. Bakal di lanjut di part selanjutnya kok😊

Jangan lupa vote dan komen😉

Happy Reading😍



(Sicantik Gabriella)

GabriellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang