6. Rencana Pertama

317 56 14
                                        


Udara malam ini sangat dingin, hembusannya menusuk jiwa dan kalbu. Malam yang indah menurut gadis berambut kecokelatan itu, melihat bagaimana indahnya bintang yang bertabur dengan kemerlip bak berlian, dipadukan dengan cahaya rembulan.

Duduk sendiri disebuah ayunan, selalu berharap sosok itu kembali, menemaninya diantara kesunyian malam ini.

"Huh!"

"Kak Iyan mana sih?"

"Sini, temenin Amel atuh"

"Amel curiga kalo kak Iyan budeg"

"Kak, tau gak sih? Amel bakal mulai rencana yang udah Amel susun semaleman. Amel butuh dukungannya kakak".

Amel terus berceloteh ria, mengungkapkan apa yang ia pikirkan, memanggil sosok yang bahkan tak pernah hadir ketika dirinya sangat merindukan.

"Kak...." Rengek Amel dengan nada manjanya.

Sedangkan tanpa Amel sadari, sosok yang Amel sebutkan namanya malah terkikik. Lucu, batinnya ketika melihat gadis yang ia jaga sedang merengek dan merindukannya.

Sosok itu Bryan, ia masih sama pengecutnya seperti dulu dengan tidak berani muncul.

Bryan tersenyum kecut, ketika menyadari satu hal Ia tak bisa menjaga Amel seutuhnya. Bryan sadar dirinya hanya sebuah bayangan kelabu yang memiliki sejuta keinginan dengan tidak tahu dirinya.

Tapi Bryan berjanji, bahwa akan ada saatnya ia menemui Amel ntah dalam kurun waktu cepat atau lambat.

"Mel" Panggil seseorang.

Amel sedikit tersentak dan kemudian menoleh kesampingnya dengan sedikit takut, pasalnya dia sedang sendiri dan jika yang memanggilnya adalah sosok beberapa hari lalu maka tak menutup kemungkinan Amel akan berakhir di halaman belakang rumah.

NO! Amel sangat tidak sudi, jika dia harus pingsan ditempat yang kurang elit.

Perlahan tapi pasti, Amel menoleh dan....

"ADUH KEYLEKKKKKK!!!! JANGAN BIKIN AMEL JANTUNGANNNN!!!" Teriak Amel ketika menyadari bahwa sosok yang datang malam ini adalah Keyla, teman kebule-buleannya.

Keyla terkikik geli melihat teman manusiannya ini, sungguh lucu ketika melihat Amel terkejut bahkan rasanya raut wajah yang ditampilkan Amel adalah ketakutan.

Amel mendengus kesal, merutuki kenapa semua setan selalu berhasil membuat detak jantung Amel tidak sinkron, bukan karena jatuh cinta melainkan karena terkejut.

"Hehehe... maaf Mel" Ucap Keyla dengan kekehannya.

Amel memalingkan muka dengan tangan yang bersidekap didepan dada, tanda jika dia sedang marah.

"Melll...." Panggil Keyla lagi.

Amel mendengus kesal sembari berucap 'Apa' melalui isyarat alis yang terangkat satu.

"Aku tahu kamu sedang mencari tahu sosok itu" Ujar Keyla dengan mata yang menatap sendu keara Amel.

Dengan antusiasnya Amel merubah posisi duduknya menjadi menghadap kearah Keyla.

"Keylek tau siapa dia?" Tanyanya dengan antusias.

"Sedikit, tidak banyak."

"Apa?" tanyanya lagi dengan tidak sabaran.

"Yang aku tahu dia terlahir dari keluarga kaya, sempat menjadi korban broken home dan mati karna kekerasan orang tuanya" Ucap Keyla dengan nada lancar.

Amel merasa iba, ternyata sosok itu memiliki masa kelam yang sangat buruk, Amel jadi penasaran seberapa jahat orang tuanya yang dengan tega melakukan tindak kekerasan pada sang buah hati.

DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang