Yuk bintangnya jangan lupa buat dipencet, kritik dan saran dari kalian akan sangat membantu author.
"HUAAAAA AMEL KEBOOOOO, BOKONG GUE SAKIT BEGO!" Teriak Diva kesakitan ketika tanpa sengaja Amel menendangnya disaat mereka sedang tidur seranjang.
"Duh, Diva ngapain sih teriak-teriak, trus itu ngapain tiduran dilantai?" Tanya Amel dengan wajah polosnya.
"Lo nendang bokong gue Amellll..." Geram Diva yang kemudian bangkit dari acara terjatuhnya.
"Amel kan lagi tidur, mana bisa nendang-nendang kek gitu." Protes Amel tak teima.
"Ya mana gue tau dodol, au ah gue mau mandi aja."
Tanpa sepengetahuan Diva, diam-diam Amel terkikik geli melihat Diva yang begitu kesal dengannya.
Amel menuruni tangga menuju dapur, disana terlihat Bi Sarah yang tenah memasak sarapan pagi.
"Pagi Bi." Sapa Amel dengan ramah.
"Pagi Non, itu susunya sudah saya siapin di meja."
"Iya Bi, makasih. Oh ya Bi menu hari ini apa?" Tanya Amel yang kemudian meminum susu hingga tak tersisa setetespun.
"Bibi masak tumis kangkung, Ayam balado sama jamur crispy." Ujar Bi Sarah sembari melanjutkan acara masak-memasakknya.
"Jangan lupa bikin sambel yang banyak tapi jangan pedes Ok!"
Bi Sarah terkekeh mendengar permintaan yang memang hampir setiap hari Amel ucapkan.
Sambal tapi tidak pedas? Aneh memang, tapi itulah Amel.
Amel kembali menaiki tangga dan masuk kedalam rumahnya, disana terlihat Diva yang sedang menyisir rambutnya.
"Mandi sana, lo bau." Ketus Diva yang masih merasa sedikit kesal dengan kelakuan Amel.
"Siap Ratu Iblis." Setelah mengatakannya Amel segera berlari sambil tertawa lepas.
"Huh, dasar dugong."
***
"Masakannya enak banget Bi." Puji Diva saat setelah mencicipi masakan sederhana namun terkesan menggiurkan.
"Bwibwi mwah kwalo asak eomang wenak. (Bibi mah kalo masak emang enak.)."
"Heh curut, kalo mau ngomong, abisin dulu nasinya." Amel yang mendengar ucapan Diva hanya tersenyum lebar sembari menganggukkan kepalanya.
Mereka bertiga melanjutkan makan tanpa ada yang mengobrol seperti sebelumnya, kali ini meja makan terasa lebih hangat karena adanya Diva.
Setelah kegiatan sarapan pagi Amel dan Diva menginjakkan kaki menuju kamar Amel, mereka akan melanjutkan misi tersebut.
Diva mendudukkan dirinya di karpet berbulu yang letaknya tak jauh dari televisi, begitu pula dengan Amel.
"Berlian itu meringkuk di tempat penuh warna berselimut aroma ,penenang. Kita udah nemuin arti Berlian, sekarang tinggal beberapa kata lagi, menurut lo 'meringkuk' itu apa sih Mel."
"Sejujurnya Amel udah mikirin beberapa arti sih, kalo menurut pendapat Amel meringkuk bisa dikatakan si 'berlian' atau Kak Andra ini meringkuk yang berarti tertidur atau gak sadar, atau mungkin meringkuk bisa diartikan sebagai orang yang memeluk dirinya sendiri karna kedinginan?"
"Gue lebih setuju opsi pertama." Ujar Diva yang tadi mendengarkan ucapan Amel.
"Ok, kata meringkuk terpecahkan bukan? Sekarang selanjutnya, 'tempat penuh warna."

KAMU SEDANG MEMBACA
DARKNESS
Horreur'Mereka' ada... 'Mereka' nyata... 'Mereka' dimana-mana... Aku takut, disaat aku melihat wujud asli mereka. Tapi aku mampu sedikit menyembunyikannya. Aku takut, mereka akan menyakitiku, keluarga dan teman-temanku. 'Mereka' mengikutiku, mengintaiku. B...