1 | Asha

192 20 20
                                    

PART I
Siloam Hospital - Jakarta
.
.
.
.
Tempat ini adalah tempat yang paling aku benci, namun bagaimana lagi aku harus selalu mendatanginya.

Nakeisha Isshabira

*****

Entah untuk keberapa kalinya, Asha berkunjung ketempat ini. Sungguh jika harus memilih ia tak ingin menginjakkan kakinya disini lagi, namun apalah daya ini sebagai tuntutan dalam dirinya.

Asha berjalan menyusuri koridor dengan ditemani sang tante, namanya Salsa. Orang yang selama ini merawatnya dengan penuh kasih sayang. Ia selalu menemani Asha tatkala Asha menjalani pemeriksaan. Sejauh apapun tempat ini, selalu Asha ditemani oleh Salsa.

Salsa memegang erat tangan Asha, menyalurkan semangat untuk asha. Asha tersenyum hangat saat Salsa menggenggam tangannya.

Mereka berhenti tepat didepan ruangan
dr. Theresia Tanila, Sp.KJ . Seorang dokter yang menangani Asha satu tahun belakangan ini.

Pintu ruangan itu terbuka, menampilkan seorang wanita cantik yang menyambut kedatangan mereka dengan senyum ramahnya.

"Selamat pagi dok" Sapa Salsa

"Pagii.. Bagaimana hari ini Asha?" Tanya dr. Theresia

"Seperti biasa, dipagi hari" Ucap Asha menjawab pertanyaan itu.

dr. Theresia hanya tersenyum menanggapinya, dan membawa Asha masuk kedalam ruangannya.

Ruangan serba putih ini, selalu menjadi tempat yang sering ia kunjunhi diakhir pekan setiap minggunya. Dimana ia dengan bebas dapat menceritakan segala keluh kesahnya kepada dr. Theresia. Ia sangat tau akan kenapa ia selalu dibawa ketempat ini? Namun ia punya pemikiran yang luas, bahwasanya ia dibawa ke tempat ini tiada bukan hanya untk kebaikan dirinya.

Pernah waktu itu ia sangat menolak untuk pergi ketempat ini, namun ia pun berpikir tante dan om nya adalah orang yang ia punya sekarang dan sudah sepatutnya ia melakukan apa yang menurut mereka baik untuk asha. Terkadang jika kebaikkannya muncul begitu saja, walaupun ia berusaha keras untuk menutupinya.

"Silahkan dudukk Asha" Ucap dr. Theresia yang mempersilahkan Asha duduk.

Ia memilih duduk di sebelah Asha, agar bisa terlihat santai dan membuat Asha nyaman dalam menceritakan hal yang terjadi.

"Bagaimana harimu selama seminggu ini?"dr. Theresia mulai bertanya kepada Asha.

Asha menghela nafasnya panjang, sebelum ia menjawabnya.
"Masih sama" Jawabnya

"Oh ya? Apakah tidak ada hal yang menarik?"

"Tidak ada"

"Oke baiklah, bagaimana dengan mimpi mimpimu itu? Apakah masih sama? Atau susah menghilang??" Tanya dr. Theresia

Asha menatap dengan ekspresi datarnya yang sedari dari ia perlihatkan.
"Masih dok, mimpi itu selalu saja muncul. Apakah bisa mimpi itu tak muncul kembali?" Tanya Asha

Trough The Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang