15 | Asha

31 3 17
                                    

PART XV
Diterima?
.
.
.
.

🎵Make You Feel My Love - Adelle🎵

Aku, hanya orang baru yang menyelinap masuk kedalam hidupmu. Tapi ketahuilah, ketulusanku akan membuatmu merasakan sebuah rasa dihati yang telah lama kau elak.

Nevan Arian Alrescha

🍃🍃🍃

Gadis pencinta K-Pop dan K-Drama ini, didepan terasnya ia duduk sembari memainkan handphonenya, menyaksikan sebuah konser EXO yang tak pernah bosan ia lihat. Sambil bersenandung kecil, ia tersenyum melihatnya.

Hingga suara klakson Mobil, menyadarkannya. Ia menatap ke arah gerbang rumahnya, dan segera melihat siapa yang datang.

"Lho?" gadis itu terheran, saat pria bernama Alfarizi keluar dari mobil itu sembari tersenyum kearahnya.

Al menghampiri gadis itu, "Ngapain terheren-heran begitu? Semua orang juga udah tau kalo gue ganteng, jadi jangan heran gitulah Yyaa" gadis yang tak lain tak bukan kekasihnya itu, memutar bola matanya malas.

"Tumben Lo bawa mobil?" Tanya Ayyara

"Gue kesian sama Lo, setiap kita jalan ataupun gue nganter Lo malem-malem, pasti pake motor dan Lo terkena angin malam, jadilah sekarang gue bawa mobil." Jelasnya

"Bisa so sweet juga yah Lo," ujar Ayya sembari berjalan melewati Al, untuk masuk kedalam mobilnya.

Al menggelengkan kepalanya sembari tersenyum, kemudian ia pun menyusul Ayya untuk masuk kedalam mobilnya.

Mereka mulai pergi dari rumah Ayya, dalam perjalanan tidak ada keheningan. Lebih tepatnya, saat masuk kedalam mobil tadi, Ayya langsung memutar lagu-lagu Exo yang ia sukai. Jadilah, didalam mobil Al serasa ada konser.

"Yya!.." panggil Al, Ayya menyahut hanya dengan gerakan alis. Ia masih bersenandung ria.

"Nginep?" Ayya mengangguk sebagai jawaban. Dan, Al menghela nafasnya.

"Seberapa berharganya Asha buat kamu?" Ayya menoleh kearah Al, ia kemudian mematikan lagu yang sedang diputar.

Saat Al ataupun Ayya sudah menggunakan kata Aku-kamu, berarti itu sudah menyangkut pembicaraan yang serius.

"Al, denger. Asha itu segalanya buat aku. Apa yang kalian liat, ngga seperti yang kalian bayangkan. Maksud aku, Asha ngga seburuk yang kalian pikir. Dibalik sikap dia, kalian, kamu ngga tau seberapa pedihnya kehidupan dia. Dann, yang membuat aku merasa berharga memiliki sahabat seperti Asha. Saat semua orang pergi, justru Asha datang. Dan, disitu aku tau Asha memiliki hati yang tulus." Ayya menghela nafasnya, kemudian menatap Al dengan serius.

"Please, aku minta sama kamu. Jangan pernah kamu bertanya hal itu lagi. Itu buat aku ngga nyaman." Al yang masih fokus menyetir itupun, merasa bersalah dengan apa yang ditanyakan nya.

Ia menepikan mobilnya terlebih dahulu, dan melepas seltbeltnya dan berbalik menghadap Ayya.

"Aku minta maaf," Ayya menatap Al, "bukan salah kamu, aku yang terlalu baperan. Sebenarnya itu pertanyaan biasa, tapii menurutku itu bukan pertanyaan bisa. Aku juga minta maaf, kalo respon aku terlalu berlebihan." Ucapnya dan tersenyum.

Trough The Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang