3 | Asha

114 18 20
                                    

PART III
Berusaha? apa salahnya!
.
.
.
.
Semakin besar kamu mengabaikan perjuanganku, semakin besar pula aku berusaha untuk memperjuangkan Cintaku.

Nevan Arian Alrescha

🍃🍃🍃

Asha baru saja tiba dirumahnya, setelah mengantar dr.Theresia dan menjemput Om nya mereka langsung pulang, karena jngin menghabiskan waktu bersama.

Asha dan Rey tengah duduk bersama diruang keluarga, dengan suasana yang entahlah. Yang pasti, Rey yang tak hentinya mengoceh dan Asha yang tak bosan memperlihatkan ekspresi datarnya.

"Mas kopinya," Salsa duduk disamping Asha.

"Kamu mandi gih bau," Asha menatap datar salsa "hm," Asha beranjak dari duduknya

"Asha" Panggil Rey, yang menghentikan langkah Asha

"Nanti kita nonton tsubasa bareng okay!" Asha mengangguk dan melangkahkan kembali kakinya.

"Kamu ini." Salsa terkekeh melihatnya. Meskipun Asha yang cenderung lebih datar, dan Rey yang selalu mengoceh, tetapi yang ia rasakan adalah kehangatan dari keduanya.

"Gimana Kabar kamu?" Tanya Rey kepada istrinya, sambil merangkulkan tangannya pada bahu Salsa

"Baik kok mas, aku kangen sama kamu" Rey tersenyum "Apalagi aku"

"Gimana Asha?" Tanya Rey

"Belum ada peningkatan yang signifikan, terapi yang diberikan oleh dr.There juga kurang berpengaruh karena saat terapi dilakukan, selalu gagal. Asha masih terus histeris" Salsa menghela nafasnya, sebelum melanjutkan kembali ucapannya.

"Apalagi, dr. There sekarang ngga ada disini. Semangat Asha yang jadi pemicu keterlambatan Asha untuk sembuh. Tidak ada lagi semangat untuk kembali normal." Salsa menatap suaminya itu dengan lekat.

"Aku takut, tubuh Asha tidak kuat menerima semua ini. Aku takut, Asha melakukan hal gila lagi. Aku juga takut, Asha-" Salsa menggantungkan kalimatnya, "seperti Arendra"

Rey memeluk hangat istrinya itu. Ia sangat mengerti perasaan Salsa. "Asha akan baik-baik saja, Asha kuat dia ngga akan sama seperti Arendra. Asha akan sembuh. Kita harus selalu ada buat dia, kita harus bikin dia bersemangat untuk kembali seperti Asha yang dulu." Salsa menghela nafasnya.

Ia semakin mengeratkan pelukannya lebih erat lagi, ia bersyukur mempunyai suami seperti Reyhan. Reyhan menerima Asha dengan baik, dan tak pernah sedikit pun Reyhan memperlakukan Asha dengan kasar.

Reyhan sangat penyayang, rasanya ia sangat menyanyangi Asha seperti adiknya sendiri. Salsa dan Asha adalah harta yang paling berharga untuknya.

*****

"Astagfirullahhhhh kaliannn iniii" Teriak Salsa saat melihat CD Captain Tsubasa nya masih menyala diTv, sedangkan yang menontonnya malah tertidur pulas.

"Hoammmm" Rey terlihat mengeliat saat istrinya berada tepat didepan pintu.

"Cepet bangunnn, Ashaaaa bangunnn kamu harus sekolahh" Teriak Salsaa yang membuat Asha mau tidak maumembuka matanya.

Trough The Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang