6 | Asha

104 11 30
                                    

PART VI
Perhatian itu!
.
.
.
.
Lebih baik kamu berhenti sekarang, sebelum kamu benar-benar menyesal telah menyukaiku.

Nakeisha Isshabira

🍃🍃🍃

Nevan baru saja pulang dari urusannya, ia tak langsung pulang kerumahnya, ia lebih memilih untuk kembali lagi kesekolah. Ia berjalan menuju sanggar Osis, dan merebahkan dirinya dikursi yang tersedia.

Rasanya, urusannya sungguh melelahkan dirinya saat ini. Jujur, ia sangat senang dengan jabatan yang kini ia terima, namun disisi lain ia pun terasa lelah dentan jabatannya ini. Kalian tau lah Ketua Osis, mempunya peranan besar terhadap sekolah, juga kegiatan yang sangat banyak, menyebabkan waktu untuk belajar pun lumayan tersita.

Nevan memejamkan matanya, hari ini ia belum bertemu dengan sang pujaan hatinya, siapa lagi kalo bukan Asha.

Ia tersenyum, memikirkan gadis itu. Bagaimana ia berkata kasar kepadanya, bagaimana cara ia menolaknya, bagaimana cara ia menatapnya. Sungguh itu yang membuat Nevan menyukai Asha.

Namun ada waktu yang ia terus teringat, saat ia tengah bersama Agni, dan disaat itu Asha melihatnya dengan tatapan sinis. Menurutnya, wajahnya Asha kala itu sungguh menggemaskan.

"VAN," Teriak Al, yang membuat Nevan kembali kedunia nyatanya

"Ada apa?" tanya Nevan, saat melihat Al yang terengah-engah, seperti sudah berlari. "A-A-sha... Di-kann-kanntin" ucapnya terpotong-potong.

"Yang jelas Al, coba tarik nafas.... Buang..." Al mencoba untuk menenangkan terlebih dahulu dirinya, setelah itu ia menatap dengan seirus Nevan "Asha, dia nangis, uring-uringan, dikantin. Dan semua siswa malah ngetawain dia,..."

Belum selesai Al menjelaskan apa yang terjadi, namun Nevan segera berlari menuju kantin. Kebetulan, kantin dengan sanggar Osis terbilang cukup dekat, sehingga ia bisa dengan cepat menuju kearah kantin.

Namun, saat ia berlari tak sengaja ia menabrak seseorang.

Bruk
Tak sengaja, Nevan telah menabrak seseorang. Namun, seogar gadis yang ia tabrak hanya diam, menunduk. Ia merasa tahu siapa gadis ini, namun ia tak begitu yakin, akhinya ia bertanya kepada gadis ini.

"Lo kenapa?" tanya Nevan, gadis itu mendongkakkan kepalanya, Nevan membelalak kaget melihat siapa gadis ini, sungguh keadaannya sangat memprihatinkan. Siapa lagi kalo bukan Asha, yah Asha!.

Nevan menarik Asha kepelukannya, Asha hanya diam, ia hanya dapat menangis dengan menahan segala rasa sakit yang ia rasakan saat ini.

"Lo tenang, gue ada disini" ucap Nevan, Asha terus memeluk Nevan dengan erat, seakan tak ingin melepaskannya.

Nevan mengelus dengan lembut rbut Asha, ia berusaha menahan amarahnya. Amarah karena susah berani, menyakiti Asha.

Cukup lama mereka berpelukan, juga nampaknya Asha sudah tak menangis. Nevan sedikit lega, karena tidak merasakan getar tangisan dari tubuh Asha. Namun, ada yang aneh, mengapa Asha diam? Ia mencoba melepaskan pelukannya, betapa terkejutnya ia, saat melihat Asha sudah tak sadarkan diri, dengan darah yang sudah keluar dari hidungnya.

Nevan yang panik, segera menggendong Asha untuk membawanya ke Rumah Sakit, ia langsung memasukkan Asha kemobilnya.

Nevan, terus melajukannya dengan kecepatan diatas rata-rata. Mereka sampai di Rumah Sakit, dan membawa Asha ke IGD.

Nevan terlihat mondar-mandir didepan ruang IGD, ia tak henti hentinya merasa khawatir dengan keadaan Asha. Sudah hampir 30 menit, namun belum ada kepastian dari dokter. Ia semakin khawatir dengan keadaan Asha. Hingga tak lama seorang dokter keluar dan segera Nevan menghampiri nya.

Trough The Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang