PART XVI
.
.
.
.Hargai selagi ada--
🍃🍃🍃
Pensi terakhir bagi kelas tingkat akhir, sangatlah berkesan. Bagaimana tidak, OSIS sangat memanjakannya. Dengan bintang tamu, yang sangat spektakuler belum lagi susunan acara yang membuatnya tidak bosan, malah sepertinya enggan beralih sedikitpun.
Matahari yang semakin meninggi, dan acara yang semakin luar biasa. Guest star utama yang masih dirahasiakan, membuat semua yang ada penasaran.
Fani, sebagai siswi tingkat akhir sangat menikmati pensi terakhirnya di JIHS ini, belum lagi disampingnya berdiri sosok pria yang menemaninya pada masa SMA ini.
Ia tersenyum, menikmati acara yang tengah berlangsung. Namun, keadaan mendadak tegang saat Nevan menyatakan perasaannya.
Juna, pacarnya yang ada disamping terus mengucapkan langkah yang diambil Nevan sangat salah.
Dan, benar saja apa yang dikatakan Juna. Dengan kasar dan datarnya, Asha menolak Nevan dihadapan semua orang. Fani yang kini berada tak jauh dari dua insan itu, hanya bisa membelalak kaget. Tak menyangka, Asha sekejam itu.
"Gitu banget liatinnya fan!" heran Juna, melihat kekasihnya itu.
"Gue baru liat, secara Live! Cowo nembak cewe dikerumunan kayak gini, dan ditolak." Ujarnya menggebu, Juna terkekeh mendengarnya.
Juna mengacak rambut Fani dengan gemas, "cuman dia yang berani kayak gini!" Fani menoleh sambil mengerutkan keningnya.
"Iya Nevan, Lo tau sendiri si Asha gimana orangnya. Cuman Nevan yang berani secara terang-terangan deketin dia kayak gini." Ucap Juna, menjawab kebingungan kekasihnya itu.
"Kesian yah Nevan," Juna mengangguk setuju.
Fani menatap kedua insan itu dengan intens, saat Asha pergi dan Nevan bilang padanya dan jika ia yakin suatu saat Asha akan membalas perasaannya, membuat Fani membelalak kaget, secinta itu kah Nevan pada Asha?
"Ahh si Nevan udah jadi budak cinta ini!!" gerutu Juna, yang melihat Asha pergi begitu saja bersama Gio. Catat bersama GIO dihadapan semua orang.
"Untung Lo bukan Asha, kalo Lo Asha gue ngga bisa bayangin sengsara nya gue fan!" Fani tersentak atas ucapan Juna, ia menatap Juna dengan tatapan yang tak dapat diartikan.
Membuat Juna terheran sendiri, "fann, ada apa??" Fani memalingkan mukanya, "ngga papa kok, ngga papa."
"Yakin?" Fani mengangguk tersenyum, dan semakin mengeratka genggaman nya pada Juna.
Ia gelagapan sendiri, saat kata-kata itu masuk ke telinganya. Entah apa, dan entah mengapa.
🍃🍃🍃
Asha berjalan beriringan dengan Gio, ia berusaha menjauhi kerumunan tersebut. Apalagi kejadian tadi membuat kepalanya sedikit pening.
Harusnya Nevan tau, jika ia menyukainya, pasti ia tau kalau Asha sangat tak suka dengan kejadian itu. Sangat tidak suka!!
"Mau makan?" tanya Gio akhirnya memecahkan keheningan. Namun Asha hanya menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trough The Hurt
Teen FictionIni tentang bagaimana caranya berdamai dengan masalalu, disaat semuanya nampak mustahil untuk dilakukan. Ini tentang bagaimana caranya mengatahui sebuah kasih sayang, disaat semua tak lagi dapat dipercaya. Dan ini, tentang bagaimana dapat berpikir...