"Sebatas Senja Dibalik Hujan"
part:12
Hening.
tak ada yang berbicara atau pun sekedar gerak.
Hanya deru nafas yang kian terdengar tepat ditelinga seorang wanita.tertidur cukup lama, mrmbuat'nya sedikit tersiksa untuk berjalan seperti biasa.
Galang tersenyum, dan kemudia mengecup lembut kening wanita tersebut.
Senyum yang nampak seperti apel merah itu membuat Galang tak ingin membiarkan siapapun mendapatkannya.
" kamu bangun tepat waktu The, kalau tidak. Aku bisa mati dibunuh oleh putramu." Galang berujar. Matanya melirik sekilas wajah putranya yang terlihat sangat kebingungan.
" Lihat wajahnya, seakan ingin menerkam diriku." Galang berucap lagi, membuat Thea menyikut pundaknya.
" Hentikan Lang, kita sudah terlalu lama bermain drama. Aku ingin mengakhiri semuanya." Thea mengangguk setelah mendapat persetujuan suami tercintanya.
Fildan masih diam. Mencerna kata demi kata, dan membiarkan otaknya bekerja.
" drama? rekayasa? kematian? koma? lalu apa itu semua. Mah, jawab Fildan!"
Tanpa menjelaskan. Thea segera memeluk tubuh putranya. Jika seorang anak dapat marah? di saat itulah seorang ibu akan menenangkannya.
" Sayang? mamah dan papah lakuin ini semua demi kamu. Sudah berapa kali kamu menyakiti seorang wanita, dan mamah melakukan ini agar tahu betapa sayangnya kamu sama mamah dan papah."
" lalu apa maksud ini semua, pernikahan? perceraian? apa itu semua bohong." Fildan terus berucap. Selebihnya jawaban yang sebenarnya ada pada kedua orang yang tersenyum tipis kepadanya.
Galang mendekat, berharap dengan penjelasannya, putranya bisa mengerti.
" cukup papah yang pernah sakiti mamah kamu sayang. Tante Nayla ataupun perceraian itu hanya rekayasa. Sampai kapanpun papah hanya mencintai mamah mu. Soal tante Nayla, dia adahal sahabat kecil papah yang juga sekarang akan menikah."
Fildan membuang nafas kasar. Penjelasan itu sangat rumit. Meski kenyataannya dia masih punya kesempatan untuk bersama mamahnya.
Namun sebaliknya, dia masih tak percaya jika selama ini dirinya berbuat kasar dan dingin kepada papahnya.
Plup'
" maaf pah, mamah dan papah adalah yang paling utama bagi Fildan. Jadi sekarang Fildan akan turuti permintaan mamah dan papah." Fildan melepas peluknya.
Thea dan Galang mengangguk, dan kemudian mereka bertiga dalam satu keluarga tertawa dalam pelukan masing-masing.
" kamu tahu The?" Galang bertanya pada istrinya.
Thea menggeleng dan menjawab, "apa."
" terkadang untuk menjadi baik, kita harus nakal terlebih dahulu."
" itu sih kamu." Thea menjawab. Sedang Fildan yang berada dipelukan orang tuanya terkekeh geli.
" Ya Tuhan! Lesti."
Galang mengerutkan dahinya, begitupun dengan Thea. Meski sebenarnya wanita itu tahu siapa gadis itu.
" Kejar'lah jika gadis itu cita-cita utama kamu sayang." Thea mengecup kening putranya.
Fildan mengangguk. Setelah mencium telapak tangan mamah dan papahnya, Fildan segera beringsut untuk menghampiri gadis yang mungkin masih menunggunya.
.
."AHHRRGGG! FILDAN KAMU DIMANA! HARUS KAH AKU SAKIT HATI KARNAMU?"
Buk'
Lesti menjatuhkan tubuhnya dari kursi ketanah.
Matanya menengadah kelangit yang sudah kehilangan senja'nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
*SEBATAS SENJA DIBALIK HUJAN*
Fanfiction"SEBATAS SENJA DIBALIK HUJAN" Dia cowok reseh yang selalu menghantui hidup LESTI ANDRIANY, Tak henti-henti pemuda itu selalu membuat kesal Lesti karna sikapnya yang dingin dan cuek terhadap cowok. berbeda dengan FILDAN RAHAYU, cowok yang san...