SEBATAS SENJA DIBALIK HUJAN

824 87 14
                                        

"Sebatas Senja Dibalik Hujan"

part:2

Jika semua yang diinginkan masih belum bisa digenggam? usaha dan doa jangan lupa.

sekarang, setelah beradu mulut dengan pemuda menyebalkan disekolah. Lesti menghempaskan tubuhnya diatas kasur.

Belum sempat matanya terpejam, suara pintu terbuka dan laki-laki yang selalu membuat gadis itu bahagia muncul dari balik pintu kamarnya.

" Good night putri kesayangan abang?"

senyum manisnya terpancar dari bibir ranumnya.
laki-laki itu mencium kening Lesti dengan lembut.

" abang udah pulang?" tanya gadis itu bersandar dipangkuan Reza, abang kesayangannya.

" ya seperti yang kamu lihat. Abang selalu pulang saat kuliah telah usai." jawab Reza mengusap rambut adik kesayangannya.

fiuhhh!

Reza mendengar deru nafas yang selalu sama seperti hari-hari sebelumnya.

Lesti tak mengerti, dua tahun berlalu namun hidupnya selalu monoton. Tak ada yang spesial dari hidupnya.

Ayah dan bundanya selalu sibuk dengan pekerjaan masing-masih diluar kota.

sekali pulang, hanya satu bulan sekali. Tinggalah dirinya dengan abangnya.
Yang selalu berusaha untuk membuatnya tertawa dan senang disetiap harinya.

" bang?" gumam Lesti mengusap-usap punggung tangan Reza.

'Hmmm'

Reza mengerutkan dahinya, saat adiknya yang terbilang cukup cuek dan dingin kesemua cowok disekolahnya.

tiba-tiba menceritakan ada satu pemuda yang dikagumi oleh adiknya.

" ini bukan adik abang, biasanya selalu Fildan, Fildan, dan Fildan yang kamu ceritakan." jawab Reza mencubit gemas pipi adiknya.

" ih abang Eza mah? bosen tauk ngomongin cowok reseh itu. Dedek itu udah lama mengagumi seseorang bang disekolah." ucap Lesti yang tengah senyum-senyum sendiri.

Reza hanya mengangguk-anggukan kepalanya heran. Meski dirinya lebih senang jika adiknya selalu bercerita tentang Fildan yang selalu membuat adiknya kesal.

" siapa namanya." tanya Reza penasaran.

" cieee, abang mulai kepo. Namanya kak Rizky!" Jawab Lesti dengan menekan nama tersebut.

" kakak kelas?" tanya Reza lagi.

" iya, dia itu udah ganteng, baik, pokoknya sempurna deh dimata Lesti. Gak kaya cowok reseh itu." jawab Lesti yang berusaha mengembalikan moodnya.

" hati-hati, nanti dia cuma nyakitin perasaan adek abang yang chubby ini."

" dedek jamin, kak Rizky juga suka sama Lesti bang?"

" jangan terlalu berharap ok, night sayang."

" ok siap abang Eza. Night too?"  jawab Lesti, membuat Reza hanya senyum tipis dan menutup pintu kamar adiknya.
.
.

setelah satu malam terlewat dengan begitu cepat, bahkan sangat cepat hingga seorang gadis masih tertidur dimeja makan pagi itu.

" dek, udah siang ayo makan." ujar Reza memberikan satu helai roti berisi selai strawberi kesukaan adiknya.

" ya ampun bang? semalam dedek mimpi buruk." ucap Lesti dengan mengunyah rotinya.

" kalo lagi makan jangan sambil makan."

" hehe, abis dedek kesel bang." jawab Lesti membersihkan sisa roti dimulutnya.

" tuan putri abang, mimpi buruk apa semalam." tanya Reza yang sudah selesai minum capucino hangatnya.

*SEBATAS SENJA DIBALIK HUJAN*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang