"Sebatas Senja Dibalik Hujan"
part:10
Seminggu, setelah acara tahlilan selesai. Lesti memberanikan diri untuk bertemu dengan sahabat-sahabatnya dan kembali bersekolah.
berusaha untuk melupakan seseorang yang disayang memang bukan perkara mudah.
Tapi bicara kehidupan, tentu banyak yang harus dijalankan meski hati selalu dirundung duka.Reza mengantar adiknya seperti biasa, didepan gerbang sekolah.
Meski Reza memaksa ingin mengantar sampai di kelas.Tapi Lesti tetap bersih keras untuk berhenti didepan gerbang sekolah.
" Lesti masuk ya bang?" Lesti mencium punggung tangan Reza.
pemuda itu tersenyum, kala melihat wajah adiknya yang sedikit ceria.
" hari ini, abang gak bisa jemput kamu. Biar nanti abang yang telfon Ega untuk barengkamu ya dek?" Reza memberitahu adiknya yang hanya ditanggapi dengan anggukan kepala.
" Assalamualaikum?"
" waalaikum'sallam?" jawab Reza segera menghidupkanmesin motornya.
Lesti melambaikan tangan. Sampai beberapa detik, bayangan abangnya sudah menghilang.
.
.Saat Lesti akan memasuki gerbang sekolah, seperti biasa. Pak satpam memberi senyum manis kepada setiap murid-murid yang datang.
" neng Lesti, udah ditungguin tuh." Pak satpam menunjuk seseorang yang duduk diatas motor.
Lesti tersenyum kepada pak satpam, dan segera menghampiri sosok yang selalu bawel memintanya untuk kembali bersekolah.
Dengan alasan acara perpisahan kakak kelasnya akan segera dilaksanakan.
" pagi putri es?" Fildan berucap dengan nada meledek.
" Fildan! apa sih, pagi-pagi udah reseh." celetuk Lesti dengan jutek.
Fildan beranjak dari motornya dan merapikaan pakaiannya yang sedikit kusut.
" Les, kamu belum baca surat dari aku kan?" tanya Fildan serius.
" gimna mau baca, kalo isinya aja boleh dibaca kalo aku udah sekolah." Lesti menjawab dengan nada datar.
" bagus. Itu kenapa aku suruh kamu sekolah."
" emang apa sih isinya? penting banget sampe aku harus baca."
Fildan mengangguk lalu setelahnya menggeleng. Lesti yang sedari kesal akhirnya melampiaskan kekesalannya dengan mencubit pinggang Fildan.
" aww-aww Les, sakit loh." Ringis Fildan mengusap pinggangnya yang mungkin memerah.
" kamu itu yah, orang lagi sedih dihibur atau apa gitu. Ini malah dibikin kesel."
" Ini aku lagi menghibur kamu Les. Aku kan beda dari yang lain Les?"
" iya, kamu aneh." Sela Lesti membuat Fildan terkekeh.
" ya udah, ayo masuk kelas."
ucap Fildan meraih tangan Lesti.jari-jemari keduanya bersatu. Fildan tak heran dengan mata yang memperhatikannya.
Terlebih saat memasuki kelas, Lesti hanya menunduk enggan menatap mata teman-teman sekelasnya yang pasti bskal nyinyirin perubahan sikapnya.
" dasar cewek yah, bilangnya benci tapi tertarik juga."
" itulah yang biasa orang bilang, mulut dan hati palsu."
" munafik lebih tepatnya."
Semua tertawa diatas penderitaan orang lain.
Karna geram, Ega dan Nabila berbalik ingin mengacak-acak mulut mereka satu-satu.

KAMU SEDANG MEMBACA
*SEBATAS SENJA DIBALIK HUJAN*
Fanfiction"SEBATAS SENJA DIBALIK HUJAN" Dia cowok reseh yang selalu menghantui hidup LESTI ANDRIANY, Tak henti-henti pemuda itu selalu membuat kesal Lesti karna sikapnya yang dingin dan cuek terhadap cowok. berbeda dengan FILDAN RAHAYU, cowok yang san...