Hope

Harapan 12

"Usaha tak pernah mengkhianati hasil"

🐻

Kalau di ibaratkan, Lala itu sudah tiga tahun lamanya mendaki. Namun, baru hari ini dia akhirnya melihat puncak gunung yang ingin ia taklukan.

Tinggal sebentar lagi dan Lala akan benar-benar berhasil menaklukan hati Dewa. Menapakan kaki di puncak gunung yang telah lama ia daki.

Akhirnya, setelah semua terasa gelap, perlahan ada bercak-bercak cahaya yang menyinari.

Lala yakin, usaha nya selama ini akan berbuah manis. Tinggal sedikit lagi, dan Dewa akan Lala miliki. Sepenuhnya berserta perasaan dan hati.

"Aku tau"

"Ha?"

"Aku tau kalo kamu cinta sama aku dari dulu" ucap Dewa.

"Itu sama sekali gak ngurangin kebingungan aku, La"

Ya, Dewa tetap Dewa. Sidatar berhati dingin. Yang entah bagaimana bisa membuat Lala begitu jatuh hati.

"Salah aku cerita sama kamu" ucap Dewa lagi.

"Kok salah?"

"Kamu gak bisa bantu aku, La"

Lala tersenyum kecil mendengar rengekan Dewa. Ah, si datar ini kenapa menggemaskan sekali?

"Bisa, Wa"

"Gimana?"

"Kamu, cukup nikmatin debaran itu. Setiap kamu rasain debaran iti karena aku, cukup nikmatin. Dan kamu bakal tahu jawabannya nanti" jelas Lala.

"Gitu aja?"tanya Dewa.

"Gitu apanya?"

"Cara buat ngilangin kebingungan aku"

Lala menganggukan kepalanya pelan. Memangnya mau bagaimana lagi? Dari cerita Dewa sudah jelas dia jatuh cinta. Tapi, kenapa Dewa tidak menyadarinya?

Lala yakin Dewa tidak sepolos itu untuk merasakan cinta. Lala yakin, ini juga bukan pertama kalinya. Bukannya Dewa sangat mencintai Lusi sebelumnya?

"Memangnya kamu gak pernah berdebar kaya gini sebelumnya?" Tanya Lala.

Dewa berpikir sejenak lalu menggelengkan kepalanya.

"Sama kak Lusi gak pernah berdebar gini?" Tanya Lala yang kembali membuat Dewa menggelengkan kepala.

"Bukannya kamu cinta sama kak Lusi?"

"Iya" jawab Dewa.

"Tapi aku gak pernah berdebar gini waktu sama dia. Baru kamu yang buat aku kaya gini" ucap Dewa jujur.

Lala mengernyitkan dahi bingung. Mana mungkin Dewa tidak pernah berdebar kalau benat mencintai.

Sebenarnya apa definisi cinta bagi Dewa sampai wanita yang ia cintai pun tak mampu membuatnya berdebar karena cinta.