Rasa percaya itu bagaikan sebuah kain. Jika sobek, masih dapat dijahit. Namun bentuknya, tak akan lagi sama. Tak akan lagi sempurna. Akan cacat selamanya.
Percaya atau tidak, rasa percaya itu mahal harganya. Sulit untuk mendapatkannya. Namun, terlalu mudah untuk melepaskannya.
Lala tak pernah terlalu percaya pada Dewa sebelumnya. Lala tahu Dewa tidak mencintainya. Maka dari itu, Lala maklum kalau Dewa bersikap begitu dingin padanya.
Lala tahu Dewa menyukai wanita lainnya. Maka dari itu, Lala tak pernah meminta perhatian berlebih sebelumnya.
Lala cukup sadar diri kalau status kekasih hanyalah sekedar status tanpa rasa antara dirinya dan Dewa. Lala sadar dari awal, dan Lala tak mau menyesalinya.
Walaupun kadang rasa yang terlampau sakit di dada adalah konsekuensinya.
Tapi semua berbeda saat Dewa mulai memberikan Lala secercah harapan di masa abu-abunya hubungan mereka. Memberi Lala cahaya ditengah kegelapan dalam ruang harapan tanpa ujung.
Lala memang selalu semangat menjalani segala perjuangan dalam hidupnya. Namun, saat harapan itu jelas Dewa pancarkan, Lala merasa dirinya lebih hidup dari pada hari sebelumnya.
Lala yang awalnya hanya tahu berjuang tanpa tahu akhir hasil, selalu menerka-nerka bahwa akhirnya hanyalah perpisahan antara mereka berdua. Tapi, pemikiran itu berubah.
Lala mulai optimis, bahwa kisah cinta ini bisa berakhir manis. Karena Dewa, sudah menunjukan tanda-tanda bahwa cinta Lala sudah tidak terbalas dengan cara yang sadis.
Bahwa setiap tangis yang Lala lalui sebelumnya, bukanlah hal yang sia-sia. Dewa mulai berdebar karenanya. Lala mulai bisa memasuki hidup Dewa lebih dalam dari sebelumnya.
Disitu kepercayaan mulai tumbuh. Bersama rasa cinta yang semakin hari semakin bergemuruh.
Dewa tak hanya memberi harapan semata. Namun perlakuan yang berbeda dari hari lalu, membuat Lala makin terlena dan tak tahu malu.
Menyimpulkan bahwa segalanya telah berubah, bahwa perjuangannya memang tak sia-sia, cinta tak berbalas duka. Semua hanya hayalan Lala saja.
Karena nyatanya, semuanya salah. Entah apa maksud Dewa, tapi hari itu, Lala yakin, bahwa Dewanya masih lah Dewa yang dulu.
Tak ada yang berubah. Dewa masih belum berbalik padanya. Hanya saja, untuk satu alasan yang tidak Lala tahu, Dewa merubah sifat namun tidak hati padanya.
Hari itu, Lala bukan hanya melihat sebuah pelukan mesra. Namun juga, tatapan penuh cinta. Yang bahkan tidak pernah ia dapat sebelumnya.
Ah, memangnya dia pernah dicintai sebelumnya? Sepertinya tidak ya.
Dulu, rasanya biasa saja. Karena memang tak ada harap yang harus dipatahkan. Tak ada rasa percaya yang harus dikecewakan.
Yang ada hanya Lala, gadis bodoh yang mau-mau saja jadi budak cinta. Namun tidak pernah merasakan apa itu cinta.
Dan hari ini, saat rasa kecewa dan harap yang patah itu sedang bersatu dalam jiwa, pernyataan manis dari mulut Dewa terasa hambar di hati Lala.
Semuanya hanya bualan. Lala bahkan sudah tidak mau mempercayai apapun lagi dari mulut lelaki ini sekarang.
Kata cinta yang sudah dinantikan sejak lama, rasanya tidak ada artinya. Tidak ada gunanya. Karena bahkan hati Lala tidak lagi bergetar mendengarnya.
Padahal, dulu Lala sudah berbunga-bunga hanya dengan membayangkannya.
"Wa" panggil Lala setelah jeda cukup lama di antara mereka.
"Iya" jawab Dewa sambil mengelus puncak kepala Lala pelan.
Iya, Lala masih bersandar di bahu Dewa. Menciptakan rasa nyaman yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
"Kita pacaran udah lama ya" ucap Lala.
"Iya"
Gak kerasa ya, La. Aku harap, kita bisa terus lalui tahun-tahun berikutnya. Batin Dewa dalam hati.
Dewa tak cukup nyali menyatakan itu secara gamblang. Ah, mungkin lebih tepatnya ia gengsi.
"Kamu gak bosen?" Tanya Lala.
Lala dengan jelas dapat merasakan bahwa tubuh Dewa sedikit tersentak kaget setelah ia selesai berkata.
"Maks-"
"Aku mau putus, Wa"
"Aku bosen. Aku capek"
🐌
Uwuuuuuuu🐌🐌🐌🐌
Ini up terpendek selama aku nulis cerita wkwk gak papa ya, dari pada gak update yakan😆Bagaimana pendapat kalian tentang part ini? Beneran putusin apa jangan? Jangan aja ya? Aku ship mereka banget soalnya:(
Btw, kalo aku buat cerita baru kalian mau baca gak? Aku mau up tapi takut gak ada yang baca gimana dong? Gimana?😭😂
Salam sayang, Pacar Niall Horan tapi belum pernah ketemu sama doi:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope
RomanceAndai kamu mencintaiku, aku tak perlu berandai-andai jika aku adalah dia. Wanita yang kau cintai sampai kau melupakanku, kekasihmu yang tersakiti. High rank: 25 in #kekasih . 12 jul 2019 718 in #indonesiamembaca . 12 jul 2019 314 in #fiksiumum. 12 j...