Harapan 36

3K 112 2
                                    

"Yaudah, ayo." Dewa menarik tangan Lala untuk kembali ke mobilnya.

"Kemana?" Tanya Lala. Sejujurnya perbuatan Dewa  barusan benar-benar merusak momen.

Sungguh, Lala masih berbunga-bunga karena dilamar dengan cara seromantis ini. Lala masih menikmati suasana.

Dan lelaki sialan yang merupakan calon suaminya ini malah menarik tangannya untuk mengajaknya pergi dari tempat ini.

"Udah, ayo ikut aja." Dewa kembali menarik tangan Lala. Kali ini bahkan membuat gadis itu mau tidak mau mengikuti langkah kaki Dewa yang lebar itu.

"Aku gak mau, Wa. Masih mau disini." Lala merengek pelan. Satu hal yang sering ia lakukan di depan Dewa belakangan ini.

"Udah sore, La. Kita pulang aja."

"Tapi-"

"Pulang."

Lala mengerucutkan bibirnya kesal mendengar ucapan Dewa. Tak bisa membantah lagi karena tahu semua akan percuma.

Memang dasar Dewa pemaksa!

🌻

Lala kira dilamar di tempat pertama kali dia bertemu dengan Dewa dan dengan cara yang sangat amat romantis bagi pria seperti Dewa adalah satu-satunya  kejutan yang ia dapatkan hari ini.

Nyatanya, hal yang ada di depan matanya sekarang jauh lebih mengejutkan baginya.

"Wa, ini apa?"

"Rumahlah. Menurut kamu apa?"

Lala memutar bola matanya pelan. Tentu saja Lala tahu yang ada di depannya ini rumah. Tapi kan bukan itu maksud pertanyaan Lala tadi!

"Bukan gitu, Wa. Ih."

Dewa terkekeh pelan melihat Lala yang terlihat kesal. Tangan besarnya dengan pelan menarik pinggang Lala agar makin dekat padanya.

Setelah jarak antara keduanya makin menipis, tangan Dewa merambat naik ke atas. Merangkul Lala erat.

"Kan tadi aku udah bilang ini rumah. Pas di sekolah aku juga bilang, kamu harus pulang." Jelas Dewa.

Tapi Lala masih belum mengerti. Matanya masih berkedip beberapa kali karena masih bingung.

"Ini rumah kita, sayang." Dewa yang gemas melihat wajah bingung Lala akhirnya mengungkapkan kebenarannya.

Tak lupa tangannya mengacak pelan rambut Lala. Lalu setelahnya ia kembali menurunkan tangannya untuk mengambil sebelah tangan Lala untuk digenggam.

Lalu dibimbing untum memasuki rumah yang ada di depan mereka saat ini. Rumah yang akan menjadi saksi bisu hubungan mereka sampai usia senja. Insyaallah.
     
***

Kalau berkeliling sekolah membuat Lala bernostalgia. Maka, berkeliling rumah baru ini membuat Lala jadi memikirkan banyak hal yang akan ia lakukan ke depannya.

Contohnya, saat melihat halaman belakang yang luas dengan beberapa pohon yang mulai tumbuh besar. Lala yakin, dalam 2 tahun ke depan pohon itu akan tumbuh besar dan membuat suasana semakin rindang.

Mungkin, nanti Lala dan Dewa bisa bermain dengan anak-anak mereka disana.

Astaga, wajah Lala bahkan sudah memerah hanya dengan membayangkannya.

"Kamu suka?" Lala bahkan hanya bisa menganggukan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Dewa.

Ini terlalu banyak bagi Lala. Terlalu banyak kejutan. Terlalu manis. Terlalu jauh dari realita.

Kadang, Lala takut, semua yang ia alami hanya hayalan semata. Hanya bayangannya yang tak pernah tercapai. Hanya impiannya yang tak bisa ia raih. Dan hanya-hanya yang lainnya.

"Kamu kapan beli rumah ini?" Tanya Lala setelah hening beberapa saat.

"Sebelum aku lamar kamu. Aku pikir-pikir, gak mungkin selamanya kita tinggal di Cafe, kan?"

"Dan kamu akhirnya beli rumah?"

"Hm. Aku minta dekorasinya sesuai sama selera kamu. Aku harap kamu suka."

Lala tak menjawab lagi. Tapi bibirnya menyunggingkan senyum penuh arti.

"Wa."

"Hm"

"Thank you. And i love you. So much."

-END-

Kali ini beneran End ya:)) Ending gak selalu sampai pernikahan kan? Aku rasa semua konflik di cerita ini udah selesai. Dan aku rasa udah saatnya aku udahin cerita ini:))

Makasih buat kalian yang sudah mendukung cerita ini♡ aku sayang kalian♡

Makasih udah buat cerita ini rame dengan komentar kalian♡ aku harap kita bisa ketemu lagi di cerita romanceku selanjutnya🤗

Dan, karena ada prolog, aku juga bikin epilog setelah part ini🤗 enaknya epilog kita buat tentang apa ya?🙃

Dan apa perlu kita bikin extra part atau udah stop aja deh disini. Bosen kan kalian ketemu Lala sama Dewa yang ceritanya gitu-gitu aja😭 akutu minta maaf karena cerita ini tuh konfliknya gak ngena. Alurnya juga maybe kebaca.

Aku bakal jadiin cerita ini pelajaran biar ke depannya bisa bikin cerita romance yang lebih bagus lagi🙃 yang konfliknya lebih BoOooom!

Insyaallah deh wkwk

Yaudah deh gitu aja. Sekali lagi makasih ya kalian😊 aku sayang kalian, kalian udah bikin aku semangat selama ini. Makasih semuanya😘 sampai jumpa di epilog😎

Start: 18 januari 2019
End: 28 juli 2019

Setengah tahun juga ya:))

Salam sayang, Pacar Niall Horan😈

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang