Solicitude {ongniel}

Story of my love

Voment dulu~~~

Wartawan:selamat siang Kang Daniel-ssi, senang dapat bertemu anda hari ini apalagi setelah 2 tahun anda vakum dari dunia hiburan

Daniel: selamat siang juga, saya juga sangat senang akhirnya bisa kembali setelah vakum dan saya siap untuk menunjukkan sisi baru dari saya

Wartawan: baiklah, mari kita mulai wawancara ini, pertanyaan pertama: bagaimana perasaan anda setelah memutuskan untuk kembali ke dunia hiburan?

Daniel: saya sangat gembira tentunya, apalagi setelah 2 tahun saya vakum dari dunia ini, saya tidak sabar untuk menunjukkan apa yang sudah siapkan selama ini dan saya harap saya bisa mendapatkan banyak dukungan dan cinta dari permisa sekalian

Wartawan: banyak yang menantikan anda kembali setelah 2 tahun ini, apa yang membuat anda tiba-tiba memutuskan untuk kembali?

Daniel: tentu saja itu didasari oleh keinginan saya sendiri untuk menyapa kembali penggemar yang sudah lama menunggu saya dan juga yang paling istimewa adalah dukungan dari pasangan hidup saya dan anak saya yang baru kami adopsi 6 bulan lalu

Wartawan: anda pasti bahagia Kang Daniel-ssi, bagaimana kabar keluarga kecil anda? Banyak permisa yang sangat penasaran tentang keluarga anda yang bisa dikatakan sangat ter-privasi

Daniel: keluarga saya sangat baik, sangat harmonis dan penuh kebahagiaan, apalagi setelah pengadopsian anak pertama kami, rasanya kehangatan itu semakin bertambah dan tentunya keluarga itu menjadi tempat terbaik untuk saya pulang setelah bekerja seharian

Wartawan: saya bisa membayangkannya, dari cara anda melamar pasangan anda saja, bisa terlihat bahwa kalian adalah pasangan yang sangat romantis

Daniel: sebenarnya kami tidak begitu romantis, Ong Seongwu, pasangan saya adalah teman SMA saya, ah kalau saya ceritakan akan menjadi sangat panjang, apa tidak apa-apa?

Wartawan: kalau anda tidak keberatan, saya tidak masalah

Daniel: jadi Seongwu adalah teman SMA saya, bahkan sebelum saya menjadi trainee di agensi dia sudah menjadi sahabat saya dan pendukung nomor satu, bisa dikatakan bahwa dia adalah orang yang selalu disamping saya dari awal hingga akhir, dari saya mengikuti acara survival, lolos dari acara tersebut, debut dengan Wanna One, ber solo karir, dia adalah orang yang mendukung dan siap menangkap saya kapanpun saya jatuh, dan disitu, walaupun kami tidak pernah berpacaran atau menjalin asmara saya bisa tahu bahwa dialah orang yang tepat, he is the one, sehingga saya melamarnya di konser terakhir saya sebelum vakum dari dunia hiburan

Wartawan: wah! Seongwu-ssi benar-benar penggemar nomor satu anda ya! Kalau boleh tahu apa moment dimana anda bisa tahu bahwa dia adalah orang yang tepat untuk anda?

Daniel: saat itu solo karir saya agak terguncang karena perselisihan dengan agensi lama saya, saya menyalahkan diri saya sendiri yang dengan bodohnya tidak membaca dengan benar kontrak dengan mereka, saya berada di saat-saat terburuk dalam hidup saya karena saya tidak bisa melakukan apapun selain mengandalkan seorang pengacara dan disitu, hari itu, saya masih ingat ketika ia datang dengan wajah khawatir dan basah oleh air mata, ia memeluk saya tanpa berkata apa-apa, dia yang menangis, menangis untuk saya yang terpuruk, tapi tangisannya menguatkan saya karena tangisan itu mengingatkan saya betapa banyak penggemar diluar sana yang khawatir dengan keadaan saya, dia menguatkan saya dan mengingatkan hal-hal terpenting bagi hidup saya dengan caranya sendiri, dan saya melihat disanalah separuh jiwa yang selama ini saya cari

Wartawan: saya tidak dapat berhenti terkagum dengan relasi kalian...

Daniel: ah maaf menyela! Tapi saya baru ingat bahkan sebelum kejadian tadi, Seongwu sudah pernah membuat saya berkali-kali jatuh cinta, saat itu konser terakhir Wanna One dan bisa diingat bahwa diakhir acara kami turun satu persatu dan saya adalah orang terkahir yang tertinggal, sejujurnya itu sangat menyakitkan dan saya merasa bodoh karena saya sudah berjanji untuk tidak menangis agar penggemar tidak khawatir tapi saya turun dengan tangis yang sangat keras, tetapi di bawah sana, Seongwu menunggu saya dengan seulas senyuman tulus yang sepertinya mengatakan bahwa 'semua akan baik-baik saja' dan saya langsung berlari dan berakhir dipelukannya. Disana saya bisa merasakan bahwa kehangatan itulah yang saya sudah lama saya butuhkan setelah meninggalnya kedua orang tua saya