Destiny(4)

695 111 2
                                    

Voment cuss, hargai karya saya ya

"Seungwo menderita hipertensi, karena genetik, ayah dan ibunya yang memang punya riwayat hipertensi yang cukup parah"

Jennie menjelaskan pada Daniel ketika Daniel sudah cukup tenang

"Kata dokter, kemungkinannya untuk bertahan hanya 50% pada persalinan ini, awalnya aku melarangnya untuk melahirkan, ayah nya saja tidak jelas, dan sekarang bayi itu membahayakan nyawa ibunya, jadi kubilang padanya bahwa bayi itu lebih baik digugurkan"

Jennie menghela nafasnya

"Tapi Seungwo menolak, ia ingin melahirkan bayi itu, katanya 50% itu bukan kemungkinan yang kecil untuknya bertahan hidup"

Daniel menatap wanita yang kini menangis itu

"Wajah Seungwo saat mengatakan hal itu adalah wajah yang tidak pernah kulihat darinya selama ini, wajah penuh percaya diri, dia begitu kuat.. bahkan sampai akhir"

Jennie menghapus air matanya

"Jadi aku hanya bisa mendukungnya, menjaganya, dan untunglah kamu datang padanya"

Jennie menoleh ke Daniel

"Seungwo begitu bahagia menjalani sisa hidupnya dengan dirimu Dan, dia tidak pernah berhenti tersenyum ketika bercerita tentangmu"

Daniel menoleh kearah lain, karena ia tidak ingin Jennie melihat air matanya lagi

"Karena itu.. tolong jaga anak itu.. gadis yang dilahirkan Seungwo dengan taruhan nyawa"

Daniel mengangguk, tersenyum pada Jennie

Jennie juga tersenyum disela-sela air matanya, ia lalu merogoh tasnya dan menyerahkan beberapa lembar kertas dan surat ke Daniel

"Seungwo telah setuju untuk menyumbangkan organnya, ia juga telah mewariskan semua hartanya pada anaknya, dan ini.."

Jennie menunjuk amplop biru langit

"Surat untukmu, pesan terakhir Seungwo untukmu"

☘️☘️☘️

Daniel tersadar dari lamunannya, kejadian kemarin mengalun kembali di kepalanya, membuatnya menatap kosong pada amplop biru langit diatas meja ruang tamu sekarang

Ia sedang berada di apartement Seungwo, bermaksud sedikit membereskan, tetapi ia malah melamun

Matanya masih bengkak, efek terlalu banyak menangis beberapa hari ini

Tangannya gemetar ketika ia mengambil amplop itu lalu membukanya perlahan

'Dear Kang Daniel

Annyeong uri Niellie! Bagaimana kabarmu? Kuharap kamu baik-baik saja

Aku menulis surat ini untuk berjaga-jaga jika aku harus pergi mendahuluimu untuk berpulang

Mungkin kamu sudah tahu dari Jennie tentang riwayat penyakitku, dan betapa besar resikonya bagiku untuk melahirkan bayi itu

Tapi biarkanlah aku bercerita lagi padamu, sehingga kamu bisa tahu secara lengkap

Aku mengetahui perihal hipertensiku ketika aku pingsan untuk pertama kalinya di hadapanmu, hanya Jennie yang saat itu mengurusku di rumah sakit yang mengetahui tentang hal ini dan aku melarang Jennie memberitahu kamu

Mian, jangan marah, aku hanya tidak ingin kamu khawatir dan jadi tidak fokus pada pekerjaanmu

50% buatku bukan kemungkinan yang kecil, aku begitu menyayangi bayi kecilku ini sehingga aku tidak tega membunuhnya, dia Anugrah buatku

Aku tidak tahu bahwa Tuhan begitu baik padaku, di sisa-sisa usiaku, Tuhan mengirimkan kamu sebagai penghibur, penolong,sahabat, dan kekasih ku untuk yang pertama dan terakhir

Bersamamu adalah hal yang sangat ku syukuri Niel, aku menyukai dan akan terus mengingat setiap moment kita bersama, jadi jangan lupakan aku ya?

Jangan sedih dan banyak menangis, rawatlah anakku jika kamu bersedia, selama itu tidak membebanimu tolong jaga anakku, buah hatiku, anugrah yang kutitipkan padamu

Aku percaya dirimu dapat menjadi ayah yang baik untuk anakku, gunakan uangku bila perlu untuk merawat anak ini

Ah ya, aku ingin memberi nama gadisku Kang Mirae, aku sengaja menggunakan margamu karena aku pikir ia akan sangat menyayangi ayah nya jika membawa marga ayahnya, Mirae artinya masa depan, karena aku menitipkan masa depanku padanya dengan harapan ia akan menjadi gadis yang baik hati, jujur, dan punya sopan santun

Tolong jaga dia untukku

Dan tolong jangan menangisiku, aku ingin kamu bahagia, jadi tersenyumlah ya?

Kalau kamu rindu, tataplah langit dan rasi bintang paling bersinar di atas adalah senyum terindahku untukmu

Aku akan terus memperhatikanmu, sebutkanlah namaku dalam setiap doamu dan aku akan datang kepadamu lewat setiap mimpimu

Aku mencintaimu Niel, maaf aku harus pergi saat 'kalian' membutuhkanku

See you when I see you uri Niellie❤️

Daniel menangis hebat saat itu juga, bahunya bergetar dan air mata itu terus meluruh ke surat terakhir Seungwo

Sampai akhir, separuh jiwanya itu masih tetap kuat, masih tetap memikirkan dan peduli orang lain, masih baik hati, masih begitu tulus, dan masih begitu ceria, padahal apa yang didepan matanya bukanlah hal yang bisa membuatnya tersenyum

Dan saat ini yang bisa Daniel lakukan hanyalah berdoa untuk Seungwonya dan berjanji untuk mendidik anugrah yang dititipkan Seungwo hingga menjadi anak yang hebat yang dapat membanggakan Seungwo di atas sana

☘️☘️☘️

Daniel menatap wajah tersenyum Seungwo pada pigura disebelah guci abu pria cantik itu

Dibukanya lemari kecil itu dan dibersihkannya dari debu, ia pun meletakkan rangkaian bunga kecil juga disana

Ia menutup kembali lemari itu, lalu ia mengangkat sebuah bayi kecil dari stoller pink disebelahnya

"Mirae-ya.. ucapkan salam pada ibumu" bisik Daniel ke bayi kecil digendongannya, bayi itu tertidur dengan tenang, membuat Daniel tersenyum tipis

3 bulan setelah kematian Seungwo, apa yang Daniel jalani bukanlah hal yang mudah, Daniel bahkan keluar dari dunia hiburan dan mengurus brand yang ditinggalkan Seungwo bersama Doyeon dan Jennie

Daniel harus menjalani peran sebagai ayah dan ibu sekaligus, tentunya bukan hal yang mudah, tapi orang-orang disekitarnya banyak membantu dirinya, bahkan ibu Daniel mau menjaga Mirae jika Daniel sedang sibuk dan tidak bisa pulang cepat

Daniel tersenyum kepada foto Seungwo, apakah Seungwo memperhatikan dirinya yang setiap hari bangun jam 3 karena Mirae menangis? Atau tahukah Seungwo tentang dirinya yang kebingungan saat mengganti popok saat pertama kali, hingga popok itu berakhir terbalik dan membuat Mirae menangis seharian karena tidak nyaman? Apa mungkin Seungwo melihat Daniel tidak pernah mengeluh dan menekuni semua pekerjaan rumah tangga hanya untuk anak semata wayangnya, anugrah dari belahan jiwanya?

Kalau Seungwo tahu semua, Daniel yakin Seungwo sangat bangga terharap dirinya

"Seungwo-ya, jjaljine?" (Seungwo, apakah kabarmu baik?)

Kalau aku mau buat epilog yang isinya special kehidupan Mirae gimana guys? Ada yang minat? Respond juseyo~

Selamat idul adha buat semua yang merayakan🙏🏻

Solicitude {ongniel}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang