Derajat

377 66 6
                                    

Siapa yang tidak tahu Ong Seongwu, salah satu anak terkaya dari sekolah elit di kota itu

Parasnya perpaduan tampan dan manis, tutur katanya halus, dan ia sangat sopan kepada siapapun
Tidak ada kesombongan yang biasa ditemukan di kelakuan orang-orang kaya

Semua menyukai Seongwu tapi tidak sedikit yang mendekati Seongwu hanya karena ingin terkena 'cipratan' uang dan kekuasaan miliknya

Seongwu tahu itu dan ia berusaha cerdas memilih teman

Orang tuanya membantunya dengan berbagai tips and tricks sehingga Seongwu bisa dengan baik memilih teman

Tapi karena kehatian-hatian itulah banyak orang menganggap Seongwu adalah orang yang dingin dan pemilih dalam berteman

Seongwu hanya bisa mengelus dada mendengar komentar-komentar miring dari orang disekitarnya, ia berusaha tidak peduli

"Ia makan sendirian"

"Tentu saja, dia kan tidak punya teman"

"Salah sendiri pilih-pilih teman"

Bisikan itu sudah menjadi konsumsi bagi Seongwu ketika ia sedang menikmati makan siangnya di kantin

"Bisakah kalian tenang dan sumpal saja mulut kalian dengan makanan kalian sendiri?!"

Suara serak itu memotong semua bisikan-bisikan penuh hinaan

Tentu saja bukan Seongwu yang angkat bicara, dia tidak seberani itu

Seongwu mendongak dan disana berdiri seorang laki-laki dengan tubuh tegap

Parasnya garang dan matanya menatap tajam ke seluruh penjuru membuat Seongwu bergidik ngeri

Tiba-tiba mata tajam itu memandangnya, membuat Seongwu cepat-cepat menunduk dan kembali fokus pada makanannya

"Boleh aku duduk disini?" Tanyanya

Seongwu tanpa mendongak hanya mengangguk cepat lalu kembali sibuk dengan kunyahannya

Terlalu cepat hingga ia tersedak

Pria dihadapannya dengan cepat membuka botol airnya yang masih baru dan diberikannya pada Seongwu

"Pelan-pelan saja" ujarnya seraya memberikan botol air mineralnya pada Seongwu

Seongwu yang sudah mulai tenang mengucapkan terima kasih

"Namaku Daniel" ucap si pria bermata tajam itu

Oh! Mata tajam itu bahkan sudah hilang dan tergantikan dengan eye smile yang sangat lucu dan gigi kelinci menyembul dari belah bibirnya yang kini membentuk senyuman

"Namaku Seongwu" balas Seongwu dengan senyum yang tak kalah manisnya

"Apakah kamu keberatan jika aku duduk bersamamu seperti ini?" Tanya Daniel

"Tidak sama sekali dan terima kasih atas airnya, juga kata-katamu tadi" jawab Seongwu

Daniel terkekeh

"Tidak perlu berterima kasih, yang mereka lakukan salah jadi sudah sepantasnya mereka ditegur"

Seongwu hanya mengangguk kecil dan tersenyum lagi

"Daniel-ssi kelas berapa?"

"Aku murid pindahan dari minggu lalu dan aku berada di kelas 1-3"

"Ah! Pantas saja aku merasa asing dengan wajah Daniel-ssi "

"Jangan terlalu formal, panggil Daniel saja dan bolehkah aku memanggilmu Seongwu?"

Solicitude {ongniel}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang