Karantina

1.9K 122 0
                                    

Berbagai macam kegiatan kami lalui. Saking sibuknya,tidak terasa waktu sangat cepat berlalu.Seperti baru kemarin aku memegang Organisasi, kini aku sudah melepasnya dan tengah fokus mengahadapi ujian akhir.

Belajar dan belajar.Tidak ada kegiatan lain.Kami di larang untuk berolahraga,atau pun mengikuti kegiatan lainnya.Dalam arti lain, kami sedang berada di karantina.

Melelahkan.

Tapi ini lah perjungan.

Oh ya,Masalah beasiswa ke Timur Tengah,aku sudah menjalani pelatihannya selama setahun ini.

Aku senang menjalani segala kesibukan yang ada.Itu sedikit mengurangi kesedihan ku terhadap Papah.

Ya,akhir-akhir ini, aku selalu merindukannya,apa lagi akan ada moment penting yang seharusnya ia hadiri.

Khataman ku.

Khataman adalah acara terkahir kami di pondok.Itu akan melibatkan wali santri kelas akhir dan juga kami. Seperti acara perpisahan.

Sahabat ku???

Mereka baik-baik saja.Sekarang, kami sudah satu kamar.Apalagi Lemari kami yang memang sengaja kami letakkan bersebelahan.

"Den,belajar yok!!!"Teriak Nada.

"Dena doang...Ana nggak di ajak??!!" Teriak Nisa tidak terima.

"Ngapain??Nggak di ajak juga ngekorin mulu.."Balas Nada.

Hehe,Itu sahabat ku.Sifatnya memang tidak pernah berubah.

Aku yang melihatnya hanya bisa tertawa geli dengan tingkah mereka berdua.

Anna???

Sudah dari tadi ia pergi belajar. Sebenarnya kami sudah di ajak untuk belajar,tapi memang dasarnya teman-teman Anna pemalas, ya begini lah jadinya.

Mengulur waktu.

Anna yang sudah paham hanya bisa pasrah.

--------------------------

"Anna....!!!"Panggil Nisa ketika kami sampai di markas belajar kami.

Markas.

Begitulah sebutannya.Semenjak kami karntina,samping koprasi adalah markas belajar kami.

Tunjuk saja Nada kalau kalian bingung kenapa samping koprasi menjadi markas kami.

Nada adalah orang paling bertanggung jawab akan hal ini.

Katanya,agar lebih dekat untuk membeli asupan ketika sedang belajar dan tiba-tiba lapar.Begitu lah Nada.

"Beli makanan gih..."Suruh Nisa pada Nada.

"Beli sendiri lah.."Jawabnya ketus.

"Ya udah..Awas kalo nitip yaaa" Katanya lagi sambil berdiri dan berlari.

"Iihhhh...biasanya dia juga nitip....!!!!"
Nada langsung mengejar Nisa.

Aku dan Anna hanya tertawa menanggapi.Biasanya aku akan ikut-ikutan mereka,tapi entah kenapa. Rasanya saat ini aku sedang terkena penyakit M.

Malas Gerak
Mogok Gerak

---------------------

"Dua hari lagi ujian akhir kita bakalan selesai..."Ujar Nada saat kami sedang bersantai di bawah kipas angin.

"Iya ya,rencana kalian selanjutnya apa ni???" Tanya Nisa.

"Ngabdi"Jawab Anna mantap.

Nada yang mendengarnya langsung bertepuk tangan sendiri sambil berucap..

"Ustadzah...."

Pengabdian adalah tugas alumni setelah lulus.

Mereka akan mengabdikan diri mereka di pondok-pondok lain, atau pun pondok kami sendiri selama setahun.

Bisa di bilang mengajar.

Begitulah.

Tapi,tidak semua dari seluruh angkatan tersebut.Paling tidak,hanya setengahnya dari angkatan itu sendiri.

Bagi yang tidak mengabdi,mereka bisa langsung menduduki bangku kuliah di berbagai universitas pilihan mereka.

Aku sendiri tidak mau mengabdi. Karna aku langsung ingin kuliah tahun ini tanpa menundanya.

Meskipun dalam alasan Pengabdian.
Dan sejujurnya,aku juga takut untuk mengabdi,rasanya itu adalah amanah yang sangat berat.

Bagaimana mungkin anak seumuran 17 harus mengajar anak yang tidak jauh jaraknya dengan kami, apalagi harus mengasuh anak-anak di bawah umur yang sudah di masukkan ke pondok oleh orangtuanya.

Aku tidak sanggup!!!

***************

Follow akun aku ya readers😍

Karna aku ada niatan nih buat cerita baru...

Tapi setelah cerita Senja pesantren ini selesai..Hehe😅

Senja pesantren (COMPLETED)  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang