Kebetulan??? Atau Takdir???

2.1K 119 0
                                    

Rangga???
Kenapa harus Rangga???

Aku langsung saja masuk ke ruangan itu,dan langsung duduk di depan komputer.

Aku menghidupkannya,dan mencari file yang di maksud.

Tapi, NGGAK ADA....!!!!

Aku keluar lagi,dan mengadukannya pada Pak Tua,tapi yang ku dapatkan..

"Nggak ada,apa kamu yang gak bisa nyari"

Dari pada emosiku memuncak disana, aku langsung saja masuk kedalam, setidaknya,aku bisa mendinginkan tubuh dan otak ku,karna untungnya,terdapat AC di ruangan tersebut.

"Assalamualaikum..."

Aku terkesiap mendengarnya.

"Eh..a...Waa...laiku..msalam...." Jawab ku gugup.Sangat.

"Loh??Kok ada Adena??" Tanyanya bingung,karna aku memang tidak seharusnya disini.

"Ini,Ustad Rifki suruh masukkin data kesini..." Ucapku yang masih di landa debaran tak menentu.

Muhammad Arangga Tama Putra

Siapa lagi yang bisa membuat aku seperti ini,selain,si pemilik senyum malaikat, dan si Tampan yusuf.

"Ayuha,Tafaddol...(Baiklah, Silahkan)"Ucapnya Ramah,sopan.

Aku hanya mengangguk.
Sebenarnya,aku sangat bingung,aku harus bagaimana...

Aku tidak tau file itu dimana??
Dan Pak Tua itu,tidak mau memberi tahu,Malah menyuruh ku bertanya pada orang di hadapanku saat ini.

Astaga,aku baru sadar,ini adalah,
PERTAMA KALINYA NGOMONG LANGSUNG SAMA YUSUF....!!!!!!!

Oh no,,,Adena,tenangkan diri mu....
sadar...sadar...sadar...

Aku yang di landa bingung, keluar lagi dari ruangan tersebut.

"Ustad...Tolong lah...Ana nggak tau dimana filenya..."Keluhku, agar Pak Tua sedikit kasihan pada ku.

"Kan tadi saya bilang, tanya sama Rangga,kan Rangga ada di dalam tu."

"Ana Malu ustad..."Jawabku jujur, entah mengapa,aku kok terlihat jadi kolot gini sih.

Bukannya membantu,dia malah tersenyum geli melihat tingkahku.

Aku memang merasakan gemetar di sekujur tubuhku, sejak Rangga masuk ke ruangan itu.

"Rangga...!!!Kesini bentar dek..."

Dek??? Adek???? kok eneg gimana gitu ya...

"Iya stad,???" Rangga datang tergopoh-gopoh.

"Ustad Ada kuliah bentar lagi, ini Adena malah mintak tunjukkin file yang ada di komputer,coba kamu kasih tau ya dek..."

GILAAAAAAKKKK......

Perkataan dan intonasinya...
selembut kain sutra.
Beda banget kalo ngomong sama aku. pake manggil-manggil Adek lagi....!!!

Ada hubungan apa antara mereka berdua...???!!!!!!!!!!

"Na'am (Iya) ustad. Akan ana kasih tau"Jawabnya sangat sopan.Sudah biasa.

"Udah kan Dena???"Tanya Pak Tua pada ku.

Aku dengan tampang cengok, hanya mengangguk.

360° derajat berubah dalam sekejap.

Ustad Rifki langsung pergi menaiki motornya,dan meninggalkan kami BERDUA di kantor.

Rangga yang langsung Masuk ke ruangan,langsung saja aku mengekorinya dari belakang.

"Mana data yang mau di masukkin???" Tanyanya nya.

Aku yang masih asik dengan lamunanku,hanya terdiam memandangi buku ku.

"Adena...Dena...hey..."Sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah ku.

"Oh..ini ngga..Yang ini..nih..."Sambil ku tunjuk buku ku.

Suhu badan ku,Rasanya,naik tiba-tiba,Ruangan AC pun,tidak berpengaruh.

Dia tersenyum,lalu mengambil alih buku ku,dan mulai memainkan tangannya di atas keybord dengan lincah.

Senyum malaikatku.
Aku melihatnya dengan jarak sedekat ini...

Fabiayyi Aala....

"Gimana jadi bagian perlengkapan Na???"Tanya nya yang langsung menghamburkan lamunan ku.

"Capek sih...Tapi seru..."

"Serunya???"

"Kerjanya sama Nada terus,kan Asyik kalo ada temen ngobrolnya,jadi nggak berasa capeknya" Jawabku panjang lebar,yang entah mengapa,aku langsung nyaman aja untuk membicarakan hal sepele seperti ini.

Biasanya,aku akan terbuka,dan menceritakan perasaan ku sefrontal ini hanya kepada sahabatku.

Tapi kok sama Rangga????

"Adena Masih deket ya sama Nada??"
Tanyanya lagi.

"Masih donk...dulu,sekarang,dan selamanya,"Ucapku sambil membayangkan,Bagaimana persahabatan kami ketika menjadi nenek-nenek nanti.

Aku sangat nyaman berbicara sama Rangga.

Bisakah Waktu ini berputar lebih lama dari biasanya????
Atau kalau bisa,berhenti aja sekalian.

"Assalamualaik......Rangga...Adena...!!!!!Ngapain kalian disini???? berbicara dengan lawan jenis tanpa ada pengawasan dari ustad ataupun Ustadzah...!!!!!!!" Bentak ustad Yahya di depan pintu.

Harapan ku,pupus seketika.

Aku dan Rangga langsung berdiri dan menunduk.

"Afwan ustad..."Ucapnya dengan masih menunduk.

Loh....loh....Kok Rangga nggak jelasin yang sebenernya sih....???

"Ustad,tadi kami di..."

"Saya nggak tanya sama kamu Adena."
Ucapanku di potong begitu saja oleh Ustad Yahya.Dia marah besar.Ustad Yahya bisa 100 Kali lebih galak dari pada Ustad Rifki.

"Rangga,ustad tanya sama kamu, apa yang kalian lakukan BERDUA disini, sedangkan teman kalian sedang sibuk bekerja sama di lapangan...!!!" Tanyanya pada Rangga,yang di tekan pada kata BERDUA.

Aku sebenarnya tidak terima dengan perlakuan ustad Yahya yang tidak mau mendengar argumen dari ku.

Apa salahnya,apa karna aku terlihat licik dan Rangga terlihat Lugu di hadapannya...???

"Maaf ustad,kami khilaf.."

KHILAF...!!!!!!!!!!!
Bisa-bisanya Rangga bilang kalo kami khilaf...

Aku sudah seperti Maling yang tertangkap basah,dan hanya mampu mengatakan khilaf.

"Berdiri kalian di lapangan depan Kantor,sampai saya yang bilang sudah.SEKARANG!!!!!!"Bentaknya.

Aku yang terkejut,
Langsung berlari keluar...
Meninggalkan Ustad Yahya dan Rangga di dalam.

Rangga bego'.....

*************

Gemes deh ama Rangga...😍
Readers gimana???

Koment ya....

Senja pesantren (COMPLETED)  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang