Rumit

1.8K 119 1
                                    

"Assalamualaikum Ustad..."

"Waalaikumsalam..."Jawab ku.

Setelah mengumpulkan anggota di masjid tadi,aku langsung saja pulang ke kamar.Rasanya badan ku sangat lelah.Entah di karenakan aktifitas baru ku,atau apa lah,aku pun tak tau.

Pengabdian...

Ini lah yang sedang aku jalani.

Mengajar di tempat ku belajar dulu. Yang dulunya menjadi adik kelas ku, sekarang sudah menjadi anak murid ku.

Khataman ku sudah berlalu 2 Bulan yang lalu.Berjalan sangat lancar.Di hadiri oleh seluruh wali santri kelas akhir,pejabat setempat dan santri lain tentunya.

Aku mendapatkan prediket Mumtaz.
Nilai terbaik ke 2 Seangkatan.

Nilai pertama di pegang oleh Sarah dari kelas 6C,dan aku setelahnya, lalu Anna yang sekarang menjadi Ustadzah di pondok yang sama dengan ku.

Sarah sendiri melanjutkan kuliahnya di Timur tengah.Dari awal pun dia sudah enggan sekali untuk mengabdi.

Aku yang di haruskan mengabdi, harus menunda kuliah ku menjadi tahun depan.

Beasiswa tersebut,aku mendapatkanya,tapi sayangnya, untuk sementara,itu di tahan dulu oleh kyai.Imam.

Dari 10 orang yang mendaftar, hanya ada 6 orang yang lulus.

Sarah,aku,Anisa,Adena,Ikhsanul,dan Rahim.

Mereka semua berangkat tahun ini terkecuali Aku dan Anisa yang di haruskan untuk mengabdi.

Adena???

Ya,dia sudah berangkat ke Timur Tengah untuk menuntut ilmu.

Jangan tanya pada ku mengenai Adena,aku sudah tidak tau apa-apa.

"Ustad Rangga...Gimana kabarnya??" Tanya nya dengan senyum andalannya.Kejam.

"Apa kak??"Jawab ku malas.

"Ngelamunin apa kamu ngga??? Dia?? Udah,biarin aja,dia udah tenang disana..."Katanya santai.

"Loh..?? kak Rifki kok bilangnya gitu???"Tanya ku tidak terima.

"Emangnya aku salah apa?? Benerkan dia udah tenang belajar di sana??? mana salahnya???"Katanya membela diri.

"Tapi dari perkataan kakak, seolah-olah dia udah nggak ada..!!! udah lah, aku lagi capek bercanda sama antum...!!!"

"Hahahaha... cie..yang langsung sensitif kalo ngomongin dia.." Godanya lagi.

Aku hanya diam tidak menanggapi. Kalau terus di ladeni dia akan melunjak.

Kak Rifki,begitulah panggilannya setelah aku di angkat jadi ustad.

Dia adalah ustad Rifki yang sangat Killer,dan sekarang menjadi teman seatap ku.

"Hahhh..." Lenguh ku panjang.

Adena syahira agatha...

Sampai saat ini pun aku masih mengingat mu...

Tawa mu...
Senyum mu...
Bicara mu...
Dewasa mu...

Semua yang ada pada diri mu, membuat ku lupa akan segala hal yang di suguhkan semesta mengenai wanita...

Cantik!!!

Meskipun mereka bilang,banyak wanita yang mampu lebih dari mu,Tapi tidak bagi ku.

Dengan jilbab panjang mu,
pakaian lebar mu,
Mushaf di tangan mu,
dan segala tutur kata mu,

sudah cukup membuat mata ku buta dari segala hal yang berbau perasaan.

Sampai saat ini pun,hati ku,masih kamu Adena...

Bisa kah kita kembali???

Jikalau kau takut untuk mengulangnya...

Bisakah kita memulainya???

Aku yakin,tidak akan ada kejadian menyakitakan yang terulang...

"Rangga....!!!!!!" Panggilnya.

Aku terkejut dengan tangannya yang sedang melambai di depan muka ku. Kapan dia datang???

"Kenapa Na???"Tanya ku.

"Ngelamun aja,mikirin anggota?? gak segitunya juga ngga..."

"Nggak kok..loh?? Kak Rifki mana??" Tanya ku kebingungan.

"Mana ana tau...lagian dari tadi juga nggak ada orang selain ente.."

Segitunya aku??? sampai tidak sadar kejadian apa yang telah terjadi selama aku memikirkan mu tadi...

Ahhh...sudah lah.

"Ada apa Na?? mau minta Absen kelas ya??" Tanya ku pada Anna.

"Nggak kok..ini.." Katanya sambil membuka hp nya.Entahlah.

Aku hanya menunggu,apa yang akan di perlihatkan olehnya.Semoga saja bukan pekerjaan lagi.

Mentang-mentang pengabdian, seluruh pekerjaan di arahkan ke kami.Alasannya,semangat darah muda.

"Nih katanya..."Sambil menunjukkan sebuah pesan dari Handphonenya.

Adena: Bilangin sama Rangga, aku nggak tau..!!!

***************

Vote and koment...

Oh ya..!!!

Buat sahabat ku DHRE_SAE Makasih udah ngasih semangat!!!

Dan Buat para pemabaca yang masih mengikuti cerita ku sampai saat ini juga Terimakasih!!!

Luph yu..😍😍😍!!!



Senja pesantren (COMPLETED)  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang