Tanggung jawab

2.1K 125 0
                                    

      "Dena,Ketua bagian perlengkapan di panggil Ustad Rifki..."Panggil Rahma kepadaku,dan memang,aku adalah ketua dari bagian perlengkapan.

"Syukron ma..."Aku langsung bergegas ke KMI, sebelum Pak Tua itu Marah.

Pak tua adalah Ustad Rifki, banyak sekali nama samaran yang sudah ku buat untuknya.

Sudah ku tebak.Bagian Perlengkapan, akan terus berurusan dengan KMI.

Kuat kan hamba Ya Allah...

"Assalamualaikum ustad...." Panggil ku dengan sangat sopan. Bagaimana pun juga, dia tetap lah Ustad ku, Meskipun sering kali aku menyungutinya dari belakang.

"Waalaikumsalam." Jawabnya dengan ketus.

Akhhhh....Aku Menyesal telah mengucapkan salam dengan sopan tadi.

"Antum,manggil ana stad??"Tanya ku.

"Nggak" Ucapnya tanpa menolehku.

Dasar Pak tua ini.Bisa-bisanya dia mengatakan tidak,padahal belum melihat siapa orangnya.

"Afwan ustad,Akhto'tu (Maaf ustad,saya salah)"Ucap ku,yang akan pergi meninggalkannya. Masiiiiiih......dengan kalimat yang SANGAT SOPAN.

"Muddatan Ukhti...(sebentar) Tolong, kamu panggilkan Ketua dari BAGIAN PERLENGKAPAN PUTRI" Ucapnya penuh penekanan di kata terakhir.

"BUKAN BAGIAN KONSUMSI" Sambungnya lagi yang kini sambil menatap lurus ke Arah ku.

Ooooh...Jadi,maksud Pak tua ini, Aku bagian konsumsi??????????????
Terkutuk lah kau Malin kundang....!!!

"Afwan Ustad,Ana yang antum cari..."

Dia hanya diam,menaikkan Alis,lalu berkata..

"Masa iya??? Kamu??? Adena Agatha?????"

PEREMEHAN TINGKAT NASIONAL...

"Betul Ustad. ADENA SYAHIRA AGATHA,"Ucap ku penuh penekanan, tapi masih memakai kalimat yang sopan.

"Oh ya,satu lagi ustad.Kata Papa ana, jangan suka mengubah,menyingkat, mengurangi,atau menambahi, Nama anak orang,Kasian orang tuanya. Kambing buat Aqiqah Mahal..." Terangku dengan jelas.

Papah...Maafin Ade yang bawa-bawa Nama Papah, Pak tua ini harus di beri pelajaran sedikit.

"Kamu ngajarin saya???" Tanyanya yang langsung berdiri.

"Nggak bermaksud ustad. Ana teringat pesan Papah ana, dan kebetulan,Ustad yang sedang melakukannya saat ini.Ana hanya memberi tau..."Ucapku Hati-hati.

"Saya nggak mau tau"

Bodo', emang gua pikirin.

"Jadi kamu, ketua bagian perlengkapan" Tanyanya kembali ke Topik Awal.

"Benar ustad"

"Kelas berapa aja yang kamu pinjam kursinya???
Berapa kursi yang kamu ambil,dari masing-masing kelas???
Berapa Meja yang kamu butuhkan malam ini??
Dari mana saja kamu mendapatkan meja tersebut???
Sudah mendapatkan izin belum dari setiap ketua kelas yang kamu pinjami kursi dan mejanya???
Tidak bisa menjawab satu soalan, squat jump 10 kali...!!!!
Jumlah pertanyaan saya Ada 5, silahkan di jawab.."

Sambil duduk lagi dan melipat tangannya di depan dada,lalu tersenyum licik.

KENAPA HEWAN PURBA YANG SATU INI ,MASIH HIDUP SAMPAI SEKARANG????????????

Teriak ku dalam hati.

"Ustad,ana bukan komputer yang bisa mengingat semua jumlah kursi dan meja,dan kelas berapa,,,,Tapi yang pasti,ana udah mendapatkan surat rekomendasi dari ustad Yahya yang sudah di tanda tangani langsung oleh  Direktur KMI, tanpa harus izin terlebih dahulu pada setiap ketua kelas..."Jelasku panjang lebar.

"Lalu,bagaimana kamu mengembalikan Meja dan kursi yang sudah kamu pinjam,kalau kamu tidak mengingatnya...???"  Tanyanya lagi.

"Ana mencatat semuanya di buku kok stad.."Bela ku,tidak terima.

"Berati kamu tidak mengingatnya..!!! Saya anggap,pertanyaan saya tadi, hanya satu yang bisa kamu jawab.
Dan sebagai orang yang sudah di beri amanah,saya tau,kamu tidak suka mengingari kesepakatan"
Ucapnya menyindirku.

Entah kapan aku membuat kesepakatan dengannya...
Sudah lah, Bagaimana pun juga,aku akan tetap kalah darinya.

Aku langsung saja mengambil posisi squat jump, 40 kali.

Setelah menyelsaikan hukuman, aku langsung berdiri memegang tiang di samping ku, kaki ku sangat kram sekarang.

Kaki ku tercinta,hari kiamat nanti,kau datangi orang di hadapanku ini, mintai pertanggung jawabannya ,karna dia telah menyakitimu saat ini.

Ucapku dalam hati.

"Beneran nggak 40??? Kok saya tadi, nggak denger kamu ngitung??? Apa perlu hukumannya di replay???"

REPLAY KATANYA??????????

"Afwan ustad, Kami sebagai santri selalu menjunjung Tinggi kejujuran dan kepercayaan yang selalu di contohkan oleh Ustad dan Ustadzah kami" Ucapku tak mau kalah. Enak saja dia menyuruh ku Replay...

"Okeh,saya terima ucapan kamu. Sekarang,saya minta sama kamu, untuk mengambil Buku yang berisi catatan kursi dan meja yang kamu pinjam dari setiap kelas. Saya tunggu 3 Menit.Saya rasa,seorang santri juga selalu mematuhi perintah Ustad dan Ustadzah tanpa ada BANTAHAN SEDIKIT PUN" Ucapnya dengan nada balas dendam.

Aku yang mendengar itu, langsung berlari dengan kaki kram yang ku peroleh dari hukumannya,dan sekarang,secara tidak langsung,aku di paksa untuk berlari.

Bagaimana Mungkin, 3 Menit???
Dari KMI ke Asrama saja membutuhkan perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 5 Menit.Belum lagi aku harus menaiki tangga karna kamar ku terletak di lantai Dua.Belum lagi aku harus mencari buku yang berisi catatan terlaknat itu.

Bisa-bisanya ustad Rifki tega menyuruhku melakukan hal di luar kemampuan manusia Normal.

----------------------

"Kamu terlambat 8 Menit" Ucapnya sambil melihat jam di pergelangan tangannya.

Aku yang sudah ngos-ngosan hanya pasrah dengan tindakan selanjutnya, yang akan di berikan oleh Pak Tua ini.

"Karna saya masih punya hati, sudah lah,saya bebaskan kamu kali ini.
Sekarang,kamu masuk ruangan panitia, lalu,kamu masukkan data kamu di file yang ada di komputer, file yang bertuliskan PANITIA PERSIAPAN PERGANTIAN ORGANISASI PELAJAR.Paham????"

Aku yang sudah tidak sanggup, hanya mengangguk.

"Oh ya...kalau nggak tau, tanya sama Rangga, soalnya,dia yang paling tau masalah file di komputer itu."

Rangga???
Kenapa harus Rangga????

*******************

Kasian banget yak jadi Adena???
Nyesek banget di kerjain sama
Pak Tua...😂😂😂

Sebenernya, ustad Rifki itu gak tua kok Gaes...
Masih Umuran 20.
Masih kuliah kok.

Vote and koment....😘😘😘

Senja pesantren (COMPLETED)  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang