02.cemburu

1.5K 80 5
                                    

Warning!

Budayakan Vote sebelum membaca!

********


Saat ini kami berada di rumah dini.
Lagi belajar kelompok.
Seperti biasa, basecamp kerja kelompok kami di rumah Dini.

Yang kerja cuma Maulidia,sama Fatia.

Kalo yang lain mah Hp.
Begitupun dengan ku.

Afrian belum datang,katanya sih masih di jalan.

Tak lama kemudian, Afrian datang.
Lalu Langsung duduk.

"Assalamualaikum"Ucapnya.

"Waalaikumsallam"ucap kami semua.

"Udah siap?"tanya Afrian.

"Belum,dikit lagi"Ucap Fatia.

"Kalian aja yang kerja?"tanya Afrian

Maulidia dan Fatia mengangguk.
"Apanya kalian Wee..bantuin juga lah"Ucap Afrian menyenggak kami.

Kami semua menoleh ke Afrian.
"Kenapa sih? Mereka aja gak masalah kok"Ucap Alfa.

"Ya tapi kasian lah,apalagi Fatia. Udah sini fat,biar aku aja"Ucap Afrian,lalu dia merebut kertas yang ada di tangan Fatia.

Aku memalingkan wajahku,enggan menatap mereka berdua,yang hanya membuat hati ku kembali nyeri.

Aku CEMBURU!!

Fatia...andaikan kamu mengerti dengan perasaanku,apa kamu mau menjauhi Afrian untuk ku?

Aku dan Fatia itu sudah bersahabat sejak 6 tahun lamanya.
Kami dulu satu SMP,dan satu kelas, bersahabat Akrab juga,hingga SMA kami pun memilih sekolah yang sama.
Tapi siapa sangka jika kami pun sekelas.

"Kenapa Aika?"tanya putri pada ku, sepertinya putri melihat gelagat aneh Ku.

Aku menoleh ke putri dengan gugup.
Semua mata kini memandang ku.

"Eh? Aku? Gapapa kok"Ucapku, lalu aku tersenyum.

Mereka semua mengangguk.

Setelah selesai PR kami.
Kami pun memilih makan gorengan yang sudah di sediakan oleh dini.

Bukannya gak mampu beli yang lebih makanannya,tapi kami lebih suka makanan yang sederhana.
Gorengan contohnya..

"Fadhilah,jangan makan Saos banyak-banyak"peringat Alfa pada Fadilah.

Tiba-tiba kami batuk berjamaah.
Alfa dan Fadilah pada melihat ke kami dengan pandangan heran.

"Kenapa batuknya bisa kompak gitu?"Tanya Fadilah.

"Eng..gak..gapapa"Ucap dini,yang kami angguki.

Ku lirik Fatia,ku lihat disudut matanya kaya ada air mata.

"Fatia,kenapa nangis?"tanya ku.

Kini mereka semua melihat ke Fatia.

Aku sengaja...

Afrian mendekat ke Fatia, menubruk ku yang ada di samping Fatia.

Sabar..sabar Aika..orang sabar,subur...

Aku mengucapkan itu terus menerus,mensugestikan hati agar tidak sakit lagi.

Makan ati ini mah namanya..
Nasib..nasib..

"Woiii..selow lah!!"sentakku, Afrian nyengir ke aku,lalu kembali beralih ke Fatia.

"Kenapa Tia?"Tanya Afrian.

CINTA BERLIKU{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang