06.Pengakuan

899 59 1
                                    

Warning!

Budayakan Vote sebelum membaca

*********

"Aika, basecamp yuk?"ajak dini pada ku.

"Kantin?"tanya ku.

"Iya,kantin"

Yang menjawab bukan Dini, tapi Afrian.

"Gak ah,males! Kalian aja sana , aku mau ngabisin waktu sama Calon imam"Ucapku lalu tercengir.

"Kaya kamu punya calon imam aja?!"cibir Fatia.

Aku berkacak pinggang.
"Behh..selepe kamu Yaa"aku tersenyum manis, menyindir.

"Gini-gini banyak tau yang ngantri sama sayaa"Ucapku.

"Udah Fatia, iyain aja deh"Ucap Putri.

Fatia mengangguk.
"Iya dehh"pasrahnya.

"Yaudah sana"usirku.

"Dih? ngusir"Ucap Fadilah.

"Bodo amatt"Ucapku.

"Kaya nya, beberapa hari ini, kamu menghindar dari kita deh?"Ucap Alfa dengan mata memicing kearahku.

Aihh..ini anak peka sekali..

"Tuh tau, sengaja mau jaga jarak aja sama kalian para lelaki, mau menghilangkan apa yang gak seharusnya ada"Ucapku, lalu tersenyum.

"Aika,di cari anak IPA-4 itu"Ucap Teman kelas ku,Dilla.

Kami semua melihat ke Dilla.
"Siapa?"tanya Arif.

"vanaya, cowo Hits itu"Ucap Dilla, lalu dia duduk di bangkunya.

"Aikaa.."panggil Fatia.

Aku membalikan badan melihat ke Fatia.
"Eh? Iya..ada apa Aika?"tanya ku berbasa-basi.

"Kok..kamu bisa dekat sama vanaya? Vanaya kan..orang yang kamu suka semenjak SMP kan?"Ucp Fatia.

Aku mengangguk.

"Sampe Sekarang juga?"tanya Putri.

Aku mengangguk lagi.

"Udah gak usah!"ucap Alfa.

Kami menoleh ke Alfa.

"Lah? Kenapa? Udah aku mau pigi, bye! Assalamualaikum" Ucapku, lalu aku pergi meninggalkan mereka.

**

"Ada apa van?"tanya ku.

"Perpus?" Tawar Vanaya.

Aku terdiam lalu berfikir.
Kayanya gak salah juga ke perpus?

Aku mengangguk.
"Oke"Ucapku.

Lalu kami pun ke perpus.

*

"Baca buku apa kamu?"tanya Vanaya, kemudian dia mengambil tempat duduk di sebelah ku.

Berjarak.

"Novel kali"Ucapku.

Dia mengangguk.

"kamu apa?"tanya ku.

"Ini,tentang bisnis"Ucap Afrian.

Aku tertarik dengan perkataan Vanaya.

Aku melipat tangan ku di meja, lalu mengamati Vanaya.

"Jangan diliatin gitu kali..ntar aku baper, kamu kan gak suka sama aku"Ucapnya, tetap membaca buku.

Aku menggernyit kan kening ku.

"Kata siapa? Aku suka kok sama kamu,kan udah aku bilang, lamar aku, aku tunggu deh kalo mau seriusan"Ucapku.

Dann..

Vanaya langsung menoleh ke aku.

"kamu..serius?"tanya nya,dan aku mengangguk.

"Iya serius.."ucapku.

"Oke..kalo gitu aku kan jadi semangat belajar,biar bisa jadi sukses,terus ntar kalo aku sukses, aku langsung lamar kamu deh"Ucapnya, lalu bertepuk tangan.

Aku tertawa kecil.
Tingkahnya Seperti anak-anak.
Sama sih,kaya aku.

"Bagus-bagus..tingkatkan" ucapku, di selingi tawa.

Dan dia mengangguk.

***

Setelah mengantar Vanaya ke kelas nya, aku pun menuju kelasku.

Kelas ku dan vanaya emang bersebalahan, tetapi cukup berjarak jauh.

"Aika tunggu!!" Seru suara seseorang.

Aku membalikan badan ku.

Afrian?

Dia di belakang ku, berjarak 7 langkah dari ku.

Aku diam di tempat, dan Afrian semakin melangkah maju.
Lalu berhenti disaat jarak 4 langkah

"Kenapa?"tanya ku.

"Ikut aku yuk"Ajaknya.

"Kemana? kamu mau nyulik aku ya?"tebakku dengan mata memicing.

"Seudzon aja deh kamu! Bentaran aja, ayo"Ajaknya lagi.

"Yaudah ayoo"aku mengangguk.

Afrian berjalan Luan, dan aku mengikuti dari belakang.

Afrian mengajakku ke taman belakang sekolah.

Kami duduk di bangku panjang, aku berada di sisi ujung kiri, dan Afrian sisi ujung kanan.

"Ngapain ngajak aku kesini?"tanya ku

Afrian menghadapkan duduknya ke aku,lalu matanya memandang ke aku.

"Apa? kamu mau nanya alasan aku menjauh dari kalian?"tanya ku.

Dann..
Afrian mengangguk.

Sudah kuduga.

"Kok kamu tau?"tanya nya.

"Apa sih yang aku gak tau,kecuali pelajaran sih"ucapku, memelan di kalimat akhir.

"Iya! Dan sekarang bisa kamu jelaskan?"tanya nya.

Aku mengangguk santai.
"Bisa kok, alasan aku itu..karena aku suka sama kamu, suka sama Alfa, tapi sama Alfa, ga sesuka rasa aku ke kamu, ngertikan? Jadi aku mau menjauh sebentar, biar rasa ini ilang, aku gak mau pertemanan kita hancur karena rasa sialan ini, kamu paham?"ucapku, lalu aku berdiri, memandang Afrian yang melongo.

"Dan, aku harap, setelah ngomong ini, kita masih bisa kaya biasanya, aku tau kamu suka Fatia, oke! Aku ke kelas Luan, Assalamualaikum"Ucapku.

Lalu aku pergi.

Aku masih bisa mendengar jika Afrian membalas salam ku.

"Waalaikumsallam"

*****

Aku duduk di bangku ku,di sebelah bangku Fatia.

Ku senderkan kepala ku di meja.
Dengan tangan yang berada di meja

"kamu kenapa?"tanya Fatia.

Dini melihat ke aku.
"Sakit?"tanya dini.

Aku menggeleng.
"Enggak, aku gapapa,lagi suntuk aja"Ucapku.

Mereka mengangguk.

"Lama banget masuknya Aika?"Ucap putri.

"Iya,ada urusan tadi"Ucapku.

"Sok sibuk kamu"Cibir Fatia.

Aku duduk tegak.
"Memang aku sibuk, biasalah yakan.."ucapku dengan wajah songong.

Fatia menoyor kepala ku dengan buku tipis miliknya.

"Ish..ternodai kepala ku oleh buku Lo itu"Dengus ku.

"Bodo"acuhnya.

Aku kembali memejamkan mataku.
Mengingat perkataan tadi di taman.

CINTA BERLIKU{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang