21.pantai dan bencana

595 40 0
                                    

Uuuuhhh Pantaiiii..
Aku sukaa pantai...

Kami telah tiba di pantai yang sangat indah.

Sebelum ke pantai,kami meletakkan barang-barang kami di hotel dekat sini.

"Aaahhh Pantaiiii"teriakku kesenangan.

Afrian terkekeh melihat ku.
"kamu gak pernah ke pantai ya? Sampe segitu nya?"Tanya Afrian.

"Oo..kalo si Aika mah emang iya! dia gak pernah ke pantai, dia itu paling sering ya ke Empang" serobot Fatia yang membuat ku cemberut.

Afrian lagi-lagi terkekeh.

"Sungguh malang nasib mu Aika" Ucap putri dramatis, sambil memegang pundakku
Wajahnya seperti iba gitu liat aku.

Kampret emang!

"Ishh..kamu mah gitu Fatia buka kartu BANGET!"Ucapku, dengan raut wajah cemberut dan bibir monyong.

"Gak usah di monyongin,jelek! Udah jelek tambah jelek" Ledek Arif.

CK! Kok aku merasa ternistakan oleh makhluk-makhluk yang ada di hadapanku ini ya?

"Bully Ajaa teroooosss..biasa juga si Fatia yang sering di bully" sungut ku.

"Gantian elo! Kalo Fatia mah udah kenyang kena bully" Ucap dini sepertinya membela Fatia.

"Ihhh..tapi Aku juga udah kenyang tauu kena bully! dulu SMP juga sering di bully, ini nih salah satu pelakunya" tunjukku pada Fatia yang Fatia respon dengan cengiran, lalu menunjuk jarinya membentuk huruf 'V'.

Emang iya! Dulu waktu SMP itu aku sering banget di bully asal kalian tau!

Sama Aysarah, Tata, dan Fatia.
Tapi tenang..gak bully dengan hal-hal jahat kok,cuma di ledekin aja itupun becanda. Kami udah terbiasa kaya begitu.

"Itukan SMP, SMA belum" bela Fadilah.

"Kalian tau apa itu kampreett?" tanya ku pada mereka.

Mereka mengangguk.
"Sejenis hewan kecil" Jawab mereka lugunya.

"Iya itu! Itu lah kalian!" ketus ku, lalu  aku pergi ke pinggir pantai.

Dimana air pantai yang di terjang ombak kadang mengenai kaki ku.

Rasanya dingiiinnn...

Gak sengaja aku ngeliat kalung yang berada di bawah kaki ku.
Gak tau kenapa tiba-tiba kok bisa ada kalung disini?
Apa hanyut ya?

Aku memungut kalung itu.
Kalung ini bandulnya berbentuk setengah hati.

Aku mengamati kalung ini, cantik! Itulah yang menggambarkan kalung yang saat ini ku pegang.

"Apa tuh Aika?" tanya Dini saat dia mendekat ke aku.

"kamu liat ini apa?" tunjukku pada kalung ini.

"Kalung?"ucapnya.

"Yaudah! Kalo tau ngapain nanya!" Jawabku sewot.

Tuh kan.. Gara-gara mereka juga nihh! aku ngomong nya sewot gini.

Mood ku lagi gak enak soalnya.

" Biasa aja kali... Aku kan cuma nanya" Ucap dini cemberut.

Bodo Din.... bodooo..
Aku kesel sama kalian.

Ku amati lagi kalung ini.
Udah ah pake aja.. cantik gini sayang diangguri.

Akupun memakai kalung yang ku temukan ini.

Aduh..kalo gini berasa makin cantik deh.

Dini udah main air.
Begitupun dengan putri, Maulidia dan Fatia.

Tunggu-tunggu, Fadilah mana? Kok aku gak ngeliat?

Aku mengedarkan pandangan ku ke sekeliling pantai ini.

OOO..
Pantes aja gak gabung sama Fatia Cs, ternyata lagi pdkt sama Alfa toh..

Fadilah lagi beli kelapa muda di warung kelapa muda, Bareng Alfa.

Kalo Arif sama Afrian udah main papan seluncur.

Cuma aku yang duduk di sini.
Udahlah Alone tambah duduk Alone juga, udahlah! Keliatan banget jomblo nya!

"Gak ikutan Aika?" Alfa duduk di samping ku.

Aku menoleh ke samping.

Lah? Sejak kapan nih curut ada di samping aku? Perasaan tadi Alfa sama Fadilah lagi di kedai Kelapa.

"kamu kok disini? Bukannya tadi sama Fadilah?" tanya ku.

Alfa mengangguk

"Memang! tapi Aku liat kamu sendiri ya kesini lah, kasian liat kamu nya sendiri aja..keliatan banget jones nya" Ucap Alfa.

Tunggu-tunggu..
Itu candaan apa sindiran? atau... Candaan plus sindiran.

"kamu nyindir Aku?" desisku.

Alfa terkekeh.
"Mungkin" Ucapnya.

"kamu gak mau ikut?" Tanyanya.

"Gak ah, gak mood gue" jawab ku.

"Tadi paling seneng" ledek Alfa.

"Ihhh..udah deh Fa! Aakuy geplak nih?!" Ancam ku.

"Geplak pake apaan coba? Kan gak muhrim" goda nya lagi.

"Pake sandal ku mau?" tanya ku dengan senyuman manis yang di paksakan.

"Hahahaha.. iya-iya gak" tawanya.

Tiba-tiba terdengar suara keributan.

Semua berlari, aku aja sampe di tabrak-in kalo gak Alfa yang ngelindungi aku dengan cara dia Meluk aku.

Ya Allah..maaf, ini situasinya darurat ya Allah...

"ALFAAA...CEPET LARI!! GELOMBANG PANTAI NAIIKK" teriak Afrian.

Degh!

Aku mendengarnya kaget.
Seketika aku terkesiap saat aku melihat penglihatan jika Fatia masih di pantai sana lagi kesusahan, kakinya tiba-tiba keram.

Dan..dan..ombak itu mau mendekati Fatiaa.

"FATIAAA"Teriakku.

Aku mau ke pantai tapi Alfa mencegat ku.

"AIKA KAMU MAU APAAA???!! DISANA BAHAYAA!!" teriaknya dia mencekal tengan ku.

"Fatia Alfa.. Fatia.. Fatia masih di pantai, dia lagi kesusahan! Aku mau nolong Fatiaa" tangis ku.

Alfa kaget terbukti dengan ke shock-annya.

"AFRIAAANN" teriak Alfa.

Afrian yang udah lumayan jauh mendengar teriakan Alfa segera mendekat ke Alfa.

"Ada apa?" tanya Afrian dengan wajah panik.

"Bawa Aika! Gendong dia!" titah Alfa.

Afrian terlihat bingung
Tapi dia tetep ngelakuin apa yang Alfa katakan.

Afrian menggendong aku, ala bridal.

Dan Alfa yang mendekat ke pantai.

Sementara sahabat-sahabat ku yang lain udah pada neriakin si Alfa buat gak ke sana.

Penjaga pantai juga udah teriak.

Dan yang aku bisa sekarang adalah berdoa.

Ya Allah..selamatkan Fatia dan Alfa..

CINTA BERLIKU{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang