1

191 18 1
                                    

-Author
    Pagi itu adalah pagi yang cerah, dimana semua manusia memulai aktivitas mereka masing masing. Sama hal nya dengan gadis cantik yang terduduk manis sambil membaca buku tebal di depannya, ia terduduk di taman sekolahnya

  Ia membaca buku dengan fokus dan hanyut dengan lagu yang sedang di dengarkan nya lewat headset yang setia berada di telinganya. Angin membelai pipinya yang membuat gadis itu langsung menatap langit dan melepas salah satu headset nya. Setelah itu dia mendengar suara langkah kaki mendekatinya

"Udah selesai ngebolosnya?" Ia tersentak dan langsung menoleh ke arah sumber suara, Jehwa menghembuskan nafas lega karena yang memergokinya adalah Sahabatnya dari kecil, Kim Jongdae atau Jehwa memanggilnya Chen.

"Chen? Kau membuatku kaget" Chen tersenyum dan duduk di samping Jehwa lalu dia mengambil salah satu headset yang di pakai oleh Jehwa untuk di pasangkan di telinganya

"Oh, Everytime" kata Chen, seraya menatap sahabat dari kecilnya itu dengan tatapan yang lembut dan senyum yang terukir di wajahnya

"Hmm..." Chen mengambil ponsel Jehwa lalu dia mengutak atik benda persegi itu, dia membuka semua aplikasi yang ada di ponsel Jehwa lalu membuka aplikasi musik dan melirik ke arah Jehwa

"Bagaimana jika kita mendengarkan lagu Starlight?" Jehwa terlihat berfikir sejenak lalu gadis itu mengangguk dan tersenyum tulus kepada Chen

  Chen langsung mengganti musik itu dengan musik kesukaannya dengan Jehwa. Mereka sama sama menatap ke arah langit biru. Mereka tenggelam di dalam pikiran mereka masing masing, apa lagi Jehwa yang terlihat sangat murung sekarang. Suasana menjadi hening dan hanya terdengar suara daun yang di tabrak oleh angin.

"Kenapa? Kok kelihatannya murung" Chen memecah keheningan yang membuat gadis di sampingnya langsung menoleh dan mengulas senyum. Chen menatap sahabatnya itu lalu memegang kedua tangan gadis itu sambil tersenyum hangat, Chen tau jika Jehwa sedang memiliki masalah sekarang ini

"Kenapa? Ceritakan padaku, jangan pendam sendiri... mungkin aku bisa membantumu keluar dari masalah ini" Chen mengelus punggung tangan Jehwa dengan ibu jarinya

"Biasa Chen, appa... dia selalu saja hutang untuk bermain judi, sekarang hutangnya sangat banyak, teman teman appa selalu menagih uang kepadaku setiap hari. Aku takut Chen, mereka selalu datang larut malam dengan keadaan setengah mabuk, parahnya... appa sekarang menghilang, entah kemana dia perginya. Teman teman appa juga selalu mengancam jika aku tidak membayar, aku akan di jadikan budak mereka" Jehwa tertunduk, menyembunyikan wajahnya dari Chen. Chen menarik Jehwa ke dalam pelukkannya

"Aku lelah Chen, sepulang sekolah aku harus bekerja paruh waktu dan pulang saat larut malam, jika uangku kurang untuk membayar hutang... mereka selalu mengancam aku akan menjadi budak"

   Chen mengerti perasaan Jehwa, karena dia tau jika Jehwa memiliki masa lalu yang kelam dan sangat menyedihkan. Itu membuat hati Chen menjadi ingin selalu melindungi Jehwa hingga Jehwa dewasa dan memiliki pengganti dirinya. Chen sudah berjanji kepada dirinya untuk selalu ada di dekat Jehwa dan tidak akan membiarkan sahabatnya itu lecet sedikitpun. Karena hanya dia yang di miliki oleh Jehwa

  Chen menghembuskan nafas berat, dadanya sudah terasa basah dan tubuh Jehwa juga bergetar. Gadis itu menangis di pelukan Chen, Chen membelai rambut Jehwa dengan lembut dan penuh kasih sayang

"Nanti pekerjaannya aku bantu ya" Jehwa mengangkat wajahnya dan menatap pria itu, sorotan matanya tidak percaya

"Tidak perlu Chen, aku tidak mau kau repot karena aku..."  gadis itu kembali tertunduk dan menghapus air matanya, Chen mengangkat dagu Jehwa menggunakan jarinya

"Hey? Kemana perginya Jehwa yang periang dan murah senyum itu?" Godanya sambil smirk yang membuat Jehwa langsung tertawa walaupun air matanya masih setia mengalir dari pelupuk matanya

My Star, I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang