5

52 11 0
                                    

-Author
  Hari kedua Jehwa berada di club, gadis itu terduduk di atas kasurnya sambil memainkan laptop dan earphone yang ada di kedua telinganya. Gadis itu baru saja selesai membereskan kamar dan baru saja selesai mandi.

  Jehwa sedang membuat akun sosial media yang baru, Madam menyuruhnya untuk membuat akun baru dengan nama palsu agar tidak ada yang bisa melacaknya. Tadinya Jehwa menolak tapi ancaman Madam membuat Jehwa bungkam dan langsung mengikuti perintah wanita paruh baya itu

  Selain itu, Jehwa juga memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa keluar dari sini dan kembali kepada sahabat setianya Chen. Jehwa mencari cara untuk kabur tanpa di ketahui oleh Madam atau yang lain. Gadis itu mendesah frustasi

"Ah~ apa yang harus aku lakukan? Apakah aku tidak boleh keluar?" Katanya sambil menutup wajahnya. Sebenarnya gadis itu boleh keluar asal bersama Taeyong tidak boleh dengan orang lain selain pria itu

'Ting!'

  Jehwa melirik ponselnya yang menyala dan menampilkan notifikasi yang masuk, Jehwa mengambil ponselnya dengan lemas lalu membaca notifikasi di layar benda persegi itu

'New massage from Taeyong'

  Jehwa menyentuh notifikasi itu dan membuka kunci ponselnya, ia membaca pesan dari Taeyong

'Taeyong : aku mau ke mini market, apa kau mau ikut?'

  Jehwa langsung tersenyum, mungkin ini adalah kesempatannya untuk kabur dari sini. Ia membalas pesan Taeyong dan langsung mengganti bajunya

※※※

  Jehwa dan Taeyong sedang berada di mini market, mereka menggunakan topi dan mantel. Mereka sedang memakan ramyeon instan di mini market, Jehwa menatap semua orang yang lewat karena mungkin saja ada Chen yang sedang mencarinya.

"Setelah ini apa kau mau ke tempat lain?" Tanya Taeyong sambil menjepit ramyeon dan memasukkannya ke dalam mulut. Jehwa menoleh ke arah pria itu, gadis itu berfikir dimana tempat yang biasa Chen singgahi jika di jam jam seperti ini dan dia ingat jika biasanya Chen akan pergi ke perpustakaan bersamanya

"Taeyong..."

"Yak! panggil aku 'Oppa'! Kita berbeda dua tahun!" Sentak pria itu, Jehwa menatapnya sebal

"Baiklah... Taeyong Oppa~ sehabis ini aku ingin ke perpustakaan untuk meminjam buku, aku juga masih di katakan pelajar" kata Jehwa, Taeyong menoleh

"Bukankah kau sudah berhenti sekolah?" Jehwa tersentak, dia menatap Taeyong dengan tatapan tidak mengerti. Taeyong mendesah dan menaruh sumpitnya

"Huh... Lee Jehwa~ jika kau masih bersekolah dan teman temanmu tau jika kau bekerja di club, itu percuma! Kau akan di keluarkan dari sekolah dan tidak akan ada sekolah yang menerimamu... ya, mungkin ada tapi kau akan menjadi bahan bully di sekolahmu kau akan di katai 'jalang' atau sebagainya oleh teman temanmu dan mungkin saja... mereka akan melakukan kekerasan kepadamu" Taeyong menatap gadis yang termenung itu, Jehwa sedang memikirkan kata kata Taeyong

"Bagaimana kau tau?" Tanyanya lalu menoleh ke arah Taeyong dan menatap pria itu dengan tatapan sedu

"Jihyo noona pernah merasakan hal itu, jika kau tidak percaya... kau bisa bertanya sendiri kepada Jihyo noona" kata Taeyong, Jehwa menunduk dan mengaduk ramyeonnya tanpa nafsu

"Geundae... setidaknya aku mendapat pelajaran dan ilmu, aku akan mempelajarinya sendiri di sela sela kesibukan nanti" kata Jehwa, Taeyong hanya mengangguk

"Terserah kau saja" Pria itu melanjutkan makannya, tiba tiba saja cuaca yang memang sedang teduh saat itu menjadi mendaratkan tetesan tetesan air dengan deras yang membuat orang orang yang sedang berlalu lalang di trotoar berlarian untuk mencari tempat berteduh.

My Star, I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang