Chapter 12

35 8 0
                                    

VOTE...!!

-Lee Jehwa P.O.V

    Aku menatap para asisten madam yang sedang duduk menjagaku di dalam mobil, emosiku sudah berada di titik tertinggi. Karena mereka aku kembali terpisah dengan Chen! Mereka tidak pernah memberi aku kesempatan untuk bersama Chen walaupun hanya dengan hitungan menit

  Mobil berhenti di depan rumah mewah yang aku tahu ini bukan rumahku, tapi rumah madam yang 2x lebih mewah dari rumah milikku. Aku di tarik paksa oleh para asistennya.

"Lepaskan aku!! Brengsek! Kalian akan tahu akibatnya!!" sentakku sambil memberontak agar terlepas dari cengkeraman mereka. Tapi mereka mengangkat tubuhku dan membuat aku semakin memberontak

"Lepaskan aku bodoh!!! Dasar pria gila!!! Lepaskan!! Argh!!!"

  Aku di bawa masuk ke dalam rumah itu, di sana sudah ada madam, Jihyo eonni dan juga Mark yang sedang duduk di sofa sambil menatapku dengan tatapan iba. Aku menatap tajam ke arah madam yang sedang berdiri sambil menatapku dengan tatapan sinis

"Apa yang kau lakukan? Tidak bisakah kau memberiku kesempatan hitungan menit saja bersama Chen?! Mengapa kau selalu datang di saat aku dan Chen sedang melepas rindu? Kau memisahkan aku dan Chen... tidak bisakah aku bersama dengan orang yang menjadi alasan mengapa aku tetap hidup?!!"

  Sebenarnya aku tidak ingin menangis tapi cairan ini dengan lancang keluar dari pelupuk mataku tanpa aku pinta. Aku menatap madam dengan tubuh bergetar, aku merasakan pipiku semakin basah karena air mata yang telah meleleh dan membuat sungai kecil di pipiku

   Madam mendekati aku, sungguh! Aku ingin sekali terlepas dari lingkar hitamnya. Aku kira dia benar benar baik kepadaku, ternyata aku salah... dia menutupi semua sisi iblis miliknya dengan topeng murahan seperti ini.

"Oh kau sangat rapuh, bayi-ku yang malang" ia memegang dagu-ku, ia juga menghapus jejak air mataku menggunakan jari jarinya itu. aku memalingkan wajahku seakan aku tidak mau menatap topeng murahan yang ia buat kepadaku

"Bukan aku yang memisahkan-mu dengan pria berwajah kotak itu... tapi kesalahanmu sendiri, kau yang melanggar peraturan yang pernah kita buat dulu..." emosiku sudah tidak dapat di tahan kali ini. Aku memberontak dengan keras dan powerful hingga cengkeraman para asisten wanita gila ini mundur untuk beberapa langkah.

  Aku melawan dengan cara mendorong dan memukul asistennya. Ia terlihat terkejut, ya! Kau wanita bodoh yang memasang topeng murahan!. Cha! Sangat mudah melawan para asistenmu yang entah mengapa bisa bergabung dengan lubang iblis ini!

"Hentikan!" Aku membeku mendengar suara itu. Taeyong! Aku menoleh dan melihat Taeyong Oppa yang sedang berjalan sambil membawa kaleng minuman di tangannya

"Mami... bolehkah aku yang mengurus hukumannya? Dia kekasihku, dia juga pergi tanpa ijin dariku" aku menatap Taeyong oppa yang menatapku dengan smirk yang menakutkan. Aku menatap Taeyong Oppa penuh harap

"Tapi kau yakin akan menghukumnya, Taeyong? Aku menjadi curiga kepadamu" Aku menunduk, aku tidak berani untuk menatap wajah Taeyong Oppa. Aku juga merasa bersalah karena telah kabur. Oh lihatlah, aku benar benar bodoh. Aku masih bisa merasa bersalah seperti ini karena meninggalkan Taeyong Oppa

"Bukankah aku adalah anak yang paling kau percaya?" Aku mendongak menatap Taeyong Oppa yang sedang menatapku dengan tatapan yang menurutku... menakutkan. Madam mengisyaratkan agar aku di lepaskan

  Jantungku berdetak sangat cepat saat smirk tiba tiba kembali muncul di wajah tampannya. Aku menjadi curiga dengan hukuman yang akan ia lakukan padaku, seketika memori saat aku pertama kali masuk ke dalam club dan di pojokan olehnya berputar di kepalaku. Dia terlihat sangat agresif

My Star, I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang