9

39 8 1
                                    

Jangan lupa VOTE

Happy Reading ♡





-Lee Jehwa
   Tahun sudah berlalu, aku menjalani hari hariku sebagai kekasih Taeyong Oppa. Sikap Taeyong Oppa sama persis dengan sikap Chen, aku jadi sangat merindukan Chen, kira kira bagaimana keadaan pria itu? Aku sangat merindukan semuanya yang ada di dalam diri Chen

  Aku berdiri di balkon kamarku, aku menatap kosong ke arah taman rumahku. Aku termenung memikirkan Chen, aku takut jika Chen sudah memiliki kekasih atau menikah apalagi sudah memiliki anak. Membayangkannya saja sudah membuat dadaku terasa sakit dan sesak, aku tidak mau posisiku di gantikan oleh wanita lain! Aku tidak mau jika Chen lebih menyayangi wanita lain dari pada aku karena itu bisa membuatnya lupa dengan hadirnya aku

  Sebenarnya aku ingin kabur, aku tidak bisa di iming imingi oleh harta seperti sekarang ini, tiba tiba aku menjadi wanita kaya tanpa usahaku sendiri. Aku ingin hidup normal, aku ingin kembali kepada Chen! Tapi di lain sisi hatiku, aku tidak bisa meninggalkan Jihyo eonni dan Mark Oppa terlebih lagi Taeyong Oppa. Aku menjadi serba salah, jika aku terus berdiam diri seperti ini aku tidak akan bisa bertemu lagi dengan Chen dan jika aku pergi dari sini, Madam dan yang lain tidak akan tinggal diam untuk mencariku kemanapun aku pergi dan aku tidak bisa meninggalkan Taeyong begitu saja!

  Selama beberapa tahun ini, Taeyong yang menemaniku dan bersabar dengan sikapku yang egois ini. Aku tahu, Chen lebih lama menemaniku dari pada Taeyong tapi Taeyong adalah kekasihku aku juga sudah terlanjur jatuh cinta kepada Taeyong. Aku teringat saat saat dimana aku dan Chen bersenang senang, Chen selalu membuatku tertawa, ia juga selalu membuatku merasa aman di dekatnya, ia mengeluarkan aku dari keterpurukanku dan dia selalu mendukungku jika aku sedang dalam masalah tak jarang Chen juga membantuku untuk mencari jalan keluar

"Neoleul bogosipo" aku merasakan cairan bening keluar dari pelupuk mataku dan membuat sungai kecil di pipiku. Aku menghapus air mataku lalu aku menatap ke langit, menatap ribuan bintang yang bertabur di sana

"Kau adalah bintangnya Chen... tapi kau yang mana? Apa kau benar benar bintang yang terbit pada siang hari?" Aku tersenyum sambil menatap bintang bintang itu

"Apa Chen masih menyimpan kalung itu?" Aku melirik arloji-ku, pukul 23.46 KST. Aku langsung masuk ke kamarku dan melihat Taeyong Oppa yang baru saja sampai

"Oppa" Taeyong Oppa tersenyum, ia terlihat pucat dan membuat aku khawatir. Aku mengecek suhu tubuhnya, sedikit demam

"Oppa... kau demam" aku menangkup pipi Taeyong Oppa yang sedang tersenyum itu. Ia sangat tampan dan membuat jantungku berdetak cepat, ia memegang tanganku dan mengecupnya lembut. Aku merasakan wajahku memanas karena ini

"Na Gwaenchana" Taeyong oppa mengusap wajahku dengan lembut, aku tersenyum. Taeyong oppa mengajakku untuk berbaring di kasur milikku ini. Dengan wajah pucatnya ia berbaring sambil menghadap ke arahku dan tersenyum kepadaku

"Mengapa kau belum tidur? Ini sudah malam" katanya sambil mengusap lembut wajahku, aku menempelkan telapak tanganku ke pipinya yang hangat itu, aku mengusapnya pelan sambil tersenyum

"Kau juga perlu istirahat, Oppa. Pokoknya besok malam aku tidak mengijinkan oppa pergi ke club. Biar Mark oppa saja yang pergi bersama Jihyo eonni, karena oppa perlu istirahat... aku tidak mau oppa sakit" Taeyong tersenyum kepadaku dan mengecup bibirku sekilas, aku hanya bisa blush dan salah tingkah dengan yang baru saja ia lakukan kepadaku

"Jehwa... aku sangat mencintaimu, berjanjilah bahwa kau tidak akan meninggalkan aku" Aku berkedip yang membuat ia tertawa dan mencubit pipiku dengan lembut

"Tidurlah... aku akan ke kamarku, selamat malam my hunny" Taeyong oppa mengambil selimut dan memakaikannya untukku, ia tersenyum dan bangkit dari kasurku. Aku hanya bisa menatap punggungnya yang tidak lama menghilang di balik pintu putih itu

My Star, I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang