7

48 8 2
                                    

-Author
Chen dan Min Gi baru saja selesai berbelanja, Min gi mengajak Chen untuk pergi makan siang di restoran yang ia sukai. Chen melajukan mobilnya ke arah yang Min gi tunjukan, ternyata Min gi mengarahkan mobil Chen ke Subway. Mereka keluar dari mobil, saat Chen melihat ke arah kaca Subway itu, ia melihat gadis yang familiar di matanya.

  Chen membatu, sekian lama ia menunggu dan mencari gadis itu. Namun, gadis itu seperti di telan oleh bumi. Min gi menatap Chen bingung, kaki pria itu terpaku dan menatap ke arah Jehwa yang sedang makan bersama Taeyong sambil bercanda tawa

  Chen menatap Taeyong, Chen masih ingat bahwa ialah pria yang bersama Jehwa saat di perpustakaan. Chen kembali menatap Jehwa, gadis itu semakin cantik dan sexy, mata Chen panas saat melihat tangan Taeyong terulur dan mengusap pelan bibir Jehwa

"Jongdae-ah" kata Min gi sambil mengguncang lengan Chen, pria itu tidak menggubris Min gi, ia tetap menatap ke arah Jehwa yang sekarang sedang tersenyum kepada Taeyong. Chen mengepalkan tangannya, tangannya bergetar dan buku buku jarinya memutih

'Apa kau melupakan aku hwa? Mengapa kau begitu dekat dengan pria itu? Apa kau lupa siapa yang menemanimu saat kau sedang kesulitan?' Batin Chen

  Chen menyuruh Min gi kembali masuk ke dalam mobil begitu juga dia saat melihat Jehwa dan Taeyong akan pergi dari sana. Chen melihat Taeyong dan Jehwa yang keluar dari Subway dan berdiri di sana. Chen masih memperhatikan mereka dan mengacuhkan Min gi yang terus bertanya kepadanya

  Taeyong dan Jehwa terlihat menunggu seseorang. Chen menatap Taeyong, pria itu sangat tampan dan mempesona, Chen berfikir Taeyong memang pantas menjadi pendamping Jehwa, pria itu terlihat gagah dan bisa menjaga Jehwa dengan baik, tidak seperti Chen. Chen menjadi menyesal sendiri, ia membenci dirinya

   Jehwa terlihat menunjuk sesuatu, Taeyong tersenyum dan mengusak rambut gadis itu, Jehwa tertawa. Seperti ada suara retakan dari dada Chen, sebenarnya Chen mencintai Jehwa dengan memandang Jehwa sebagai gadis bukan sebagai sahabat, ia melingkari janjinya bersama Jehwa bahwa di antara mereka tidak boleh ada yang memandang sebagai wanita atau pria, mereka harus tetap memandang sahabat.

  Chen merasa dirinya bersalah kepada Jehwa, ia ingin merebut Jehwa dari Taeyong tapi bagaimana dengan Min gi yang notabenya adalah calon tunangannya itu? Chen juga berfikir jika Taeyong memiliki rasa kepada Jehwa pasti ia akan merasa sakit hati, tapi apa pedulinya? Taeyong yang merebut Jehwa darinya bukan Chen yang menyerahkan Jehwa kepada Taeyong, biar bagaimanapun Chen harus merebut gadis itu kembali kepadanya, tapi bagaimana caranya?

'Aku harus merebut Jehwa' batin Chen

   Sebuah mobil sport berhenti di depan Jehwa dan Taeyong, Chen dan Min gi terbelalak karena mobil itu sangat mewah dan juga bagus. Seseorang keluar dari sana, Jehwa dan Taeyong tersenyum. Taeyong dan Jehwa masuk ke mobil sport itu

"Oh~ daebak!, mereka bisa mempunyai mobil sekeren itu" celetuk Min gi, Chen menoleh sekilas ke Min gi dan kembali menatap Jehwa yang memasuki mobil itu dengan senyuman. Tidak lama mobil itu melesat pergi dari sana meninggalkan pria yang sedang berdiri di sana

"Min gi kau keluarlah" kata Chen sambil menatap Min gi

"Mwo?!" Tanya Min gi, mau tidak mau gadis itu keluar dari mobil Chen. Chen langsung melajukan mobilnya meninggalkan calon tunangannya itu

"YAK!!! JONGDAE-AH!!!" Teriak Min gi saat mobil Chen pergi meninggalkannya sendirian di sana. Min Gi mencari benda persegi di tasnya lalu menepuk keningnya saat ia ingat benda itu sedang ada pada Chen

"Ya... hari yang sial_-"

※※※

  Taeyong melajukan mobil sportnya dengan kecepatan rata rata, Jehwa sibuk dengan ponselnya sendiri. Gadis itu tidak menggunakan sabuk pengaman dan duduk semaunya, Taeyong menghela nafas lalu ia menepikan mobilnya, hampir saja kepala Jehwa membentur kaca mobil

My Star, I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang