10

40 7 0
                                    

Jangan lupa vote
Happy reading ~


  Mark, Taeyong dan Jihyo duduk di kursi meja makan. Jihyo sedang mengoleskan roti dengan selai coklat dan memberinya beberapa toping di atasnya. Wajah Taeyong sangat kusut sekarang karena pertengkaran tadi malam dengan Jehwa yang membuatnya sedikit kecewa dan sedih karena tiba tiba Jehwa membentak dan mengusirnya bahkan Jehwa juga menampar wajahnya. Mark yang mengetahui ekspresi sahabatnya yang membuatnya tidak nyaman itu langsung menegur Taeyong

"Yak! Ada apa denganmu? Wajahmu kusut sekali... apa perlu aku setrika agar kembali rapi?" Jihyo menoleh dan menatap Taeyong yang sedang menatap kosong ke arah roti di depannya itu

"Taeyong-ah, ada apa denganmu?" Taeyong mendongak dan menatap dua sahabatnya dengan tatapan sayu lalu ia menghembuskan nafas berat dan bersandar di kursi makan itu

"Ngomong ngomong di mana Jehwa?" Mark bertanya kepada Taeyong sambil melahap sarapannya. Taeyong kembali menghela nafas

"Tadi malam aku bertengkar dengan Jehwa, entah apa masalahnya... tiba tiba ia membentak ku dan mengusirku, ia juga menolak pelukanku tadi malam" Jihyo yang akan menyantap makanannya langsung berhenti dan menatap Taeyong dengan tatapan tidak percaya begitu juga Mark

"Apa?!!" Tanya mereka bersamaan, Jihyo langsung bangkit dari kursinya dan menatap dua temannya khawatir

"Dimana Jehwa?!" Taeyong dan Mark langsung gelagapan dan menatap Jihyo sama khawatirnya. Jihyo langsung berlari ke kamar Jehwa dan hanya menemukan earphone yang tergeletak di atas kasur Jehwa

"Dimana gadis itu?" Jihyo mencari ke kamar mandi dan melihat jendela kamar milik Jehwa terbuka lebar. Jihyo menghela nafas lalu berteriak

"TAEYONG!!! MARK!!! JEHWA KABUR!!!" Taeyong dan Mark yang mendengar teriakan itu langsung berlari ke lantai atas dan menemui Jihyo yang masih ada di dalam kamar Jehwa

"Lacak ponselnya" Mark memberi ponselnya kepada Taeyong, Taeyong menghela nafas dan menatap Mark 

Cltak!!

  Taeyong memukul kepala Mark sambil menatapnya tajam, Mark mengusap kepalanya yang sakit dan menatap Taeyong dengan tatapan berkata 'mengapa kau memukul kepalaku?'

"Mark! Jehwa tidak bodoh! Dia pasti meninggalkan ponselnya agar kita tidak dapat melacaknya" Taeyong mengambil topi yang memang semalam ia tinggalkan di kamar Jehwa lalu ia menggunakannya 

"Jangan buang buang waktu, ayo cari gadis itu... jika tidak, kita yang akan terkena imbasnya oleh mami" Jihyo dan Mark mengangguk, mereka bersiap dan pergi mencari Jehwa secara berpencar 

   Jehwa side...

   Jehwa berjalan di trotoar sambil menunduk dan sesekali menurunkan topi hitamnya agar wajahnya tidak terlihat, ia juga menggunakan masker hitam. Ia baru saja mengganti bajunya karena ia yakin Taeyong atau yang lainnya pasti mengetahui baju yang dipakainya tadi 

  Jehwa melangkahkan kakinya ke sebuah minimarket, ia membeli sebuah gantungan berbentuk bintang. Jehwa kembali melanjutkan jalannya dan berhenti di tempat yang sangat sepi, bahkan tidak ada seorangpun kecuali dirinya yang berada di sana. Ia terduduk dan tetap waspada jika saja ia melihat Taeyong dan yang lain di sana

"Huh... untung saja aku bisa kabur" monolog Jehwa sambil membuka masker yang menutupi mulutnya itu. 

-flashback-

   Pagi tiba, Jehwa sudah bersiap untuk kabur dari rumah, ia menatap arloji yang melingkar di tangannya itu 05.47 AM. Jehwa hafal betul jika tiga bersahabat itu belum bangun dari tidur mereka. Jehwa membuka pintu kamarnya dengan perlahan lalu ia mengintip. Aman.

My Star, I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang