Chapter 11

247 10 0
                                    

Dimohon untuk baca chapter sebelumnya. Karena chapter ini berhubungan dengan chapter sebelumnya.

Baiklah reader... Balik lagi sama Author yang hanya manusia biasa dan tak luput dari dosa...
*lebay*

Awas !!! Typo everywhere...
-
-
-
-
-
-
-
-
Vote and coment nya ya...
-
-
-
-
-
-
-
-
Happy Reading...

Lucy's POV

Sesaat setelah bel tanda masuk berbunyi. Aku, Stefan dan yang lainnya kembali ke kelas masing masing dan bertemu kembali sepulang sekolah dilapangan karena harus menemani kekasih mereka dan.....aku. Hihihi...

Kelas kami memang berbeda. Aku dan Stefan di kelas biologi, dan mereka di kelas fisika. Harus menaiki tangga dulu untuk sampai ke kelas Aiden dan yang lain. Sedangkan kelasku dibawah dekat kantin dan toilet. Hmm... strategis. Hihihi.

Jam pelajaran terakhir kosong. Mr. Tyler, guru sejarah kami tidak berangkat. Dan beruntungnya beliau tidak meninggalkan tugas selembar pun. Aku pun bersyukur karena itu. Tapi tetap membosankan. Huh.

Stefan's POV

Jam terakhir kosong. Dan aku juga bergembira karena guru sejarah kami tidak memberikan tugas sama sekali. Yey!!.

Tapi dikelas membosankan. Hmm tempat apa yang enak untuk menghindar dari suara berisik ini ya ?. Kurasa atap sekolah cocok.

Kulirik Lucy yang sedang menyelipkan kepala diantara lipatan tangan dimeja. Pasti dia bosan dan ngantuk. mungkin. Kasihan sekali gadisku ini. Tenang saja sayang takkan kubiarkan kau tertidur dalam posisi seperti itu.

Dengan pelan kupanggil namanya.

"Lucy~"

"Hm"

Lihat ?!. Sepertinya dia benar benar mengantuk. Perkataanku bahkan hanya direspon gumaman saja.

"Ayo ikut aku yuk." ajakku sambil memegang tangannya lembut.

Dengan malas, dia mendongak kepadaku. Oh tidak!! Lihat wajah malasnya itu ummm menggemaskan sekali.

"Kemana ?" tanya nya malas.

"Ke atap sekolah." jawabku singkat.

"Mau ap-".
"Sudah ikut saja yuk daripada dikelas bosan." langsung kupotong saja kata katanya yang belum selesai.

Kutarik lembut tangannya keluar kelas menuju atap sekolah. Huh ini akan lama. Aku melirik ke segala arah. Sepi. Baiklah aku akan mencoba kekuatanku yang lain, mungkin.

Tidak menunggu lama lagi, langsung kuselipkan tangan kiriku pada lekukan lututnya dan tangan kananku dipunggungnya. Jadilah aku menggendongnya ala bridal style. Kudengar dia memekik tertahan.

"Kau lama sekali sayang, aku kasihan padamu. Kau terlihat lelah, tutup matamu sayang dan tidurlah..." dia tidak membantah ataupun memberontak. Perlahan dia mengalungkan tangannya dileherku dan menyeruakan kepalanya didadaku yang bidang mencari posisi nyaman. Oh shit !! gairahku membuncah hanya dengan sentuhannya saja.

My Boyfriend Is A Demon [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang