Chapter 15

271 10 2
                                    

UPDATE AWAL BULAN, YUUHHUUUU !!!.... 🙌
-
-
-
Baca chapter sebelumnya dulu biar nyambung kaya truk gandeng.

Lanjut !!!....

Sorry for typo...
-
-
-
-
Vote & comment nya
-
-
-
-
Happy Reading !

Lucy's POV

Aku memekik kaget karena Stefan yang tiba tiba meluncur terbang. Aku terus menutup mata ketika angin malam yang terasa dingin menerpa wajahku.

"Hey, open you eyes baby." tiba tiba suara Stefan mengalun lembut di kedua telingaku.

Perlahan aku membuka kedua mataku dan...wow amazing. Pemandangan malam yang gelap dengan titik titik cahaya kecil dibawah dan bintang bintang yang berserakan menghias langit malam, so beautiful.

Aku merasakan Stefan menurunkan ketinggian dan secara perlahan menurunkanku dari gendongannya ketika kakiku menyentuh tanah.

"How do you feel, baby ?" suara Stefan menyapa indra pendengarku.

Aku tidak bisa berkata kata. Tidak bisa digambarkan dengan kata kata tepatnya. Rasa bahagia sudah memenuhi seluruh sel sel sarafku. Tanpa bisa memikirkan lagi, aku langsung menghambur ke pelukan laki laki yang sudah merebut hatiku itu.

Aku merasakan kecupan kecupan lembut di puncak kepalaku yang tentu saja dari Stefan. Aku mendengar Stefan sedang tertawa, setelah itu melepaskan pelukannya. Aku melirik ke sekitar. Sayap Stefan sudah menghilang dan gelap.

Seakan akan bisa membaca pikiranku Stefan menjelaskan. "Ini dihutan sayang...tapi jangan takut, ada aku. Lagian aku sudah sering ke sini malam malam. Mau jalan jalan malam ?"

"Apa tidak apa apa ?" tanyaku takut. Ini kan gelap juga dingin.

"Tidak apa apa, jangan takut. Aku sudah menandai daerah yang aman. Kalau kau takut pegang tanganku." Aku langsung memegang tangannya erat erat. Tunggu...

"Stefan, kau tidak memakai baju !?" teriakku kaget.

"Huh ?, tentu saja. Kan tadi bajunya robek!" kata Stefan polos.

"Setidaknya kan bawa baju ganti ?" tanyaku kesal. Bagaimana tidak kesal, ini kan dingin.

"Ini kan dingin!!" teriakku kesal. "Oh iya juga yah dingin..." jawab Stefan santai dan malah memelukku dari samping. "Stefan, kenapa malah peluk aku sih ?". "Tadi katamu ini dingin ya aku peluklah biar aku sama kamu sama sama tidak kedinginan." jawab Stefan santai.

Terserahlah...

Author's POV

Krataakkk... Krataakkk...

Srekkk srekkk...

Terdengar suara ranting yang diinjak dan suara dedaunan bergesekan.
"Stefan, itu suara ap-appa...?" ujar Lucy lebih seperti berbisik, tetapi Stefan tetap bisa mendengarnya.

My Boyfriend Is A Demon [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang