extra cold

183 10 0
                                    

gak, gak ada quotes galau atau bucin. nanti ikutan bucin saya nya.

"Samudra, Bintang, ayo makan malam dulu. Jangan kebanyakan main." Ucap Giovanna sedikit teriak kepada anak anaknya yang berada di lantai atas.

Samudra dan Bintang turun dari kamarnya dan segera menuju ke meja makan.

Mereka anak lelaki Giovanna yang hanya berbeda 1 tahun dan memiliki kepribadian yang sangat berbanding terbalik.

Samudra adalah lelaki cekatan yang lebih banyak diam, sedangkan Bintang lebih menyukai hal hal humoris dan lebih banyak bicara.

"Ma, papa kapan pulang?" Tanya Samudra seketika. Samudra memang lebih banyak diam dan terkesan cuek serta dingin, namun ia sangat perduli terhadap hal disekitarnya.

Giovanna yang mendengarnya pun sedikit terharu dan muncul rasa rindu terhadap suaminya. "Minggu depan, sayang." Ucap Giovanna sembari memberikan nasi ke piring Samudra dan Bintang.

"Papa di rumah berapa lama ma?" Tanya Bintang.

"Mama gak tau, karena tugas papa banyak. Biasanya paling lama itu seminggu." Ucap Giovanna mengingat ingat sela suaminya pulang.

"Lama banget ya ma." Ucap Bintang, si periang menjadi sedih.

"Udah, gak boleh gitu. Dia emang pengennya dari SMA itu masuk tentara, bukan nya ngurusin perusahaan milik ayah." Jelas Giovanna.

"Ya jadinya kan gini Ma." Ucap Bintang.

"Demi negara, demi kita semua. Emang udah tugasnya." Ucap Giovanna berusaha tegar. "Makan dulu, ceritanya nanti. Keburu dingin." Sambung Giovanna.

Setelah meja makan menjadi hening karena fokus dengan makanannya sendiri, mereka bertiga berpindah ke ruang tengah untuk menonton tv.

"Mama, Papa kok mau jadi tentara? Kan itu tembak tembakan. Ngeri." Ucap Bintang.

"Emang dari waktu itu Papa kamu udah niat banget buat masuk sekolah tentara." Ucap Giovanna.

"Terus kok–" Ucapan Bintang terputus karena bel rumah berbunyi.

"Mama bukain pintu ya, kayaknya tetangga mau ngembaliin blender." Ucap Giovanna beranjak ke pintu.

"Cari siap–?" Ucapannya terpotong melihat sosok tegap dengan baju tentara lengkap di hadapannya dengan tersenyum senang.

"I'm home, honey!" Ucap lelaki tersebut dan segera memeluk Giovanna dengan erat.

Giovanna membalas pelukannya dan air matanya jatuh perlahan. "Katanya minggu depan, kenapa pulang sekarang?" Tanya Giovanna kesal campur senang.

"Gak kuat nahan kangen." Ucap Arka. "Anak anak mana? Udah tidur?" Tanya Arka masih memeluk Giovanna.

"Eh iya mereka masih di ruang tv." Ucap Giovanna melepas pelukan tersebut.

"Cengeng." Ucap Arka sembari mengusap air mata Giovanna.

"Siapa ma?" Tanya Bintang melihat ibunya datang sendirian.

"This is me!" Ucap Arka yang tiba tiba muncul di belakang Giovanna.

"Papa?!" Ucap Samudra, kaget.

Arka merentangkan tangannya dan dengan segera Samudra dan Bintang berlari untuk memeluk Arka.

"Papa di rumah gak lama ya?" Tanya Bintang dengan suara serak seperti hendak menangis.

"Papa di rumah 3 bulan dong! Yeay!" Ucap Arka heboh sendiri.

Bintang semakin memeluk Arka dengan erat, tanda bahwa ia sangatlah merindukan papa nya.

"Ini udah jam 9, tidur ayo. Besok kita jalan jalan." Ucap Arka yang disambut antusias oleh Bintang, Samudra juga antusias tapi biasa saja.

"Kamu udah makan?" Tanya Arka kepada Giovanna.

"Udah." Jawab Giovanna. "Kamu sendiri gimana? Pasti capek banget ya? Udah makan? Sehat aja kan? Baru pulang jangan langsung jalan jalan besok, gak baik buat kesehatan kamu, kalo kamunya sering kecapean." Ucap Giovanna mengingatkan.

"Iya sayang, aku udah makan. Aku sehat. Gapapa kasian anak anak, kali kali kita holiday." Ucap Arka sembari mencium bibir Giovanna.

"Aku mandi ya." Ucap Arka langsung menuju kamar.

Giovanna mematikan tv dan segera menuju kamar karena memang sudah malam.

Arka keluar kamar mandi sudah mencari laptopnya. "Kamu ngapain nyari laptop? Mau begadang nonton apa gimana?" Tanya Giovanna.

"Aku masih ada tugas laporan, kamu tidur duluan aja." Ucap Arka segera menuju ruang kerja nya.

Giovanna tak bisa tidur karena Arka pulang berasa tidak ada kehadirannya.

Giovanna memutuskan untuk membuatkannya coklat hangat dan menemaninya malam ini.

"Arka?" Tanya Giovanna memasuki ruang kerja milik suaminya.

"Kenapa? Kok belum tidur? Gak bisa tidur?" Tanya Arka melihat Giovanna bawa selimutnya untuk menutupi dirinya.

"Iya." Ucap Giovanna mendekat. "Nih, buat nemenin kamu." Ucap Giovanna menyodorkan gelas.

"Apa? Kafein?" Tanya Arka.

"Coklat panas." Jawab Giovanna.

"Arka, berbalik ke aku dulu dong." Pinta Giovanna.

Arka memutar kursi nya dan langsung mendapati Giovanna memeluk dirinya erat sekali.

"Kamu baru pulang udah sibuk aja, sampe lupa sama aku." Ucap Giovanna.

"Maaf ya, aku mau nyelesain awal biar kesana nya bener bener quality time kita semua. Maafin aku ya." Ucap Arka membalas pelukan Giovanna.

"Aku mau nemenin kamu." Ucap Giovanna.

Giovanna langsung duduk di pangkuan Arka dengan posisi berhadapan, dan langsung memeluknya lagi. "Aku pengen posisi tidur gini, gak enak tidur sendiri gak ada yang bisa di peluk." Ucap Giovanna.

"Kamu malah bikin aku gak fokus tau." Ucap Arka menepuk dahinya pelan.

"Selamat tidur." Ucap Giovanna tidak menghiraukan.

Giovanna sudah langsung tertidur dalam posisi memeluk Arka.

Arka terus fokus mengetik laporannya pada laptopnya. Karena terus terusan mengetik, Arka istirahat sejenak untuk menenangkan dirinya.

Ia menaruh dahinya di pundak Giovanna yang sudah tertidur pulas dan memeluk Giovanna erat sekali. "Udah punya anak 2 kayak belom punya anak." Gumam Arka.

Lalu melanjutkan pekerjaannya sebelum benar benar larut.

+×÷

finally end! huhuu gak kerasa deh aku cepetin partnya :)

oiya! aku punya next project yeay! aku ada 4 next project, nanti aku selesain semua ok? jgn bosen² yaaa!

oh ya, mo minta pendapat juga nih. kalo friendzone enaknya happy end apa sad end? 

Infinity of Ours | [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang