–Semesta punya caranya sendiri.
Kabar Arka dan Giovanna putus, memang belum tersebar luas ke penjuru sekolah, tapi beberapa teman dekatnya sudah mendengar hal ini.
Bel pulang sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Arka, Jay, Aldyan, Nazo dan Alian masih di dalam kelas menikmati suasana yang perlahan menjadi hening.
"Lu kenapa bisa putus? Lu yang mutusin apa Giovannanya?" Tanya Alian membuka topik pembicaraan yang sensitif.
"Gue gak berniat mutusin, tapi–" Ucapan Arka terpotong oleh Aldyan.
"Ucapan lu bikin Giovanna mutusin lu?" Tanya Aldyan dengan serius.
Arka mengangguk sebagai jawaban.
"Terus kalo udah gini, gimana? Emang karena apasih sampe Giovanna mutusin lu?" Tanya Nazo dengan alis yang bertaut.
Arka menarik napas perlahan, lalu membuangnya. Ia mulai menceritakan semua detailnya tanpa ada yang tertinggal.
Tanpa pikir panjang, Aldyan langsung memberi satu tonjokkan yang mengakibatkan sudut bibir Arka robek, dan ia tersungkur.
"Itu nama nya lu mainin hati cewe yang udah bener bener tulus sama lu bangsat!" Ucap Aldyan murka.
Alian langsung menahan Aldyan, agar tidak terjadi perkelahian berlanjut.
"Udah gue bilang, gue udah beneran sayang sama dia, tapi–" Lagi lagi ucapan Arka dipotong oleh Aldyan.
"Tapi caranya lu nerima dia, gak bisa dibilang sebagai cowok tulen! Banci lu!" Ucap Aldyan.
Arka tidak menerimanya dan hendak memukul Aldyan, namun dihalangi oleh Jay yang sudah siap siaga.
"Gak usah asal ngomong lu njing! Kenapa? Lu suka sama dia?" Tanya Arka lantang.
"Iya! Gue suka sama dia dari sebelum dia kenal sama lu! Tapi, gue sebagai cowok, paham kalo dia sukanya sama lu! Gue gak mundur, cuma gue jaga jarak. Lu tau? Dia itu cewek periang yang selalu mendem lukanya sendiri, tapi semenjak ibunya meninggal, dia mulai jadi sosok pendiem, dingin dan juga cuek ke orang lain. Ketambah, sehari sebelum ibunya meninggal, lu dengan bego nya, nolak dia secara mentah mentah. Itulah yang bikin dia kecewa sama lu, lu itu terlalu naif. Cowok labil, tau gak? Lu bikin dia tambah terpuruk sama kata kata tai lu." Ucap Aldyan dengan membuang napas dengan gusar.
"Asalkan lu tau, dia cewek paling baik yang pernah lu kenal. Gak kayak mantan mantan lu, atau Axel yang kalo keluar harus banget morotin duit lu. Terserah lu, gue udah ngasi tau. Gue duluan." Ucap Aldyan pergi keluar kelas sembari membawa tasnya
"Ka, cowok itu butuh perjuangan buat dapetin hati si cewek. Bukan gini caranya." Ucap Nazo terlihat aneh.
"Minta maaf sama dia, walaupun lu gak pantes di maafin. Gue yakin, dia bakal maafin lu, karena gue tau dia baik." Ucap Alian pergi seketika bersama Nazo.
Sekarang, hanya tinggal Jay dan Arka di dalam kelas.
Arka memandang Jay penuh arti.
"Gue gak nyangka sama lu," Ucap Jay menggantung. "Gue kecewa Ka, lu bukan Arka yang gue kenal. Arka yang gue kenal gak selemah ini dan gak pernah ingkar janji. Gue gak tau lu siapa." Ucap Jay membawa tasnya dan pulang.
Arka terduduk di lantai dengan lemas, ia terlihat sangat frustasi. Teman temannya benar, ia memang tak pantas di katakan lelaki sejati.
Arka mengambil tasnya dan segera pulang ke rumahnya dengan keadaan kacau. Sekarang, ia tidak memiliki tempat yang sangat sabar seperti Giovanna. Ia bingung hendak kemana. Ke tempat Axel pun, malah akan diajak shoping ke mall.
![](https://img.wattpad.com/cover/115793771-288-k963069.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity of Ours | [END] ✓
Fiksi RemajaSudah terbit di Guepedia dengan judul "Tertanda, Angakasa". » part tidak akan di hapus, jadi tetap stay tune dan terimakasi yang berkenan membeli bukunyaa ^^ Kita, dua orang dari masa lalu yang kembali di pertemukan. rasaku padamu tak pernah usai, s...