Tak terasa weekdays sudah kembali dimulai, hari Senin dengan setumpuk tugas dan pekerjaan sudah menanti di atas meja baik untuk pekerja maupun pelajar. Jevandra pun salah satu dari orang yang sangat membenci hari Senin karena sudah pasti di mejanya akan tertumpuk banyak sekali berkas.
Karena banyaknya pekerjaan yang tak mungkin ia tinggalkan hanya untuk turun membeli makan siang, Jevandra pun akhirnya meminta tolong sang istri untuk membuatkan makan siang dan diantarkan ke kantornya.
Jelas saja Ale yang sedang suntuk di rumah langsung semangat ketika diminta membawakan makan siang ke kantor sang suami. Langsung saja perempuan itu memasak dan kemudian bergegas menuju gedung perusahaan Sky Maestro Indonesia tempat Jevandra bekerja.
Tentunya Ale tak sendirian karena si gembul baby mochi juga ikut, untungnya mobil pribadi milik Ale selalu terpasang baby car seat jadi tak perlu bingung bagaimana cara Yuno duduk di mobil.
Saat sampai di ruangan sang suami Alecya langsung melihat Jevandra yang nampak sudah lelah namun masih terus membaca berkas miliknya, di depannya terdapat banyak sekali map dan juga beberapa kertas yang bertumpuk.
"Assalamu'alaikum." sapa Ale.
Jevandra langsung mengalihkan pandangannya dari kertas yang tengah ia baca.
"Wa'alaikumsalam." jawab Jevandra yang kemudian membersihkan beberapa berkas yang tersebar di meja kerjanya.
"Ayo istirahat, makan siang dulu." kata Ale yang kemudian duduk di sofa tamu.
Perempuan itu meletakkan tas yang berisi bekal makan siang beserta sebotol jus mangga untuk sang suami.
"Yunooooooooo."
Bukannya langsung duduk dan makan, Jevandra malah mengambil Yuno dari gendongan Ale dan memeluknya dengan erat sambil sesekali digoyang-goyangkan dan membuat bayi itu merasa geli.
"Ngapain ini si Ayah, katanya laper?" tanya Ale.
"Isi tenaga dulu sama bayi mochi." jawab Jevandra yang masih memeluk erat tubuh mungil Yuno hingga bayi itu nyaris tenggelam dalam dekapan Ayahnya.
"Aku bikin bola daging asam manis sama sayur sop, ini ada kimchi juga." ujar Ale dengan tangannya yang sedang menyusun tempat bekal di atas meja.
"Apa tuh?" tanya Jevandra yang sekarang sudah duduk di hadapan Ale dengan memangku Yuno.
"Aku tadi coba bikin takoyaki, menurutku sih enak tapi gak tau kalo kamu makanya aku bawain." jawab Ale.
"Sini adek sama Bunda dulu biar Ayah makan." kata Ale dan hendak mengambil Yuno.
"Nanti aja, masih ngisi energi ini." kata Jevandra.
"Iya deh, jangan ngambek loh ya kalo Yuno banyak tingkah." peringat Ale.
Semenjak Yuno bisa merangkak Ale selalu memangkunya ketika ia akan makan, jelas anak itu selalu meraih apa yang ada di piring atau bahkan menarik sendok ketika Ale akan menyuap makanan.
"Boleh aku kasih telur puyuh yang ada di sop?" tanya Jevandra karena tangan Yuno terus terusan berusaha menggapai sendoknya.
"Boleh." jawab Ale.
Jevandra pun segera mengambilkan sebutir telur puyuh dan bermaksud untuk langsung disuapkan, tapi kenyataannya Yuno menolak disuapi dan tangannya terus berusaha untuk meraih telur ditangan Jevandra.
"Sini aja, nanti bajumu kotor." kata Ale dan langsung mengambil Yuno dari pangkuan Jevandra.
"Adek mau telur puyuh?" tanya Ale sambil menunjuk sop milik Jevandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Scars -JJH- ✔️
FanfictionBOOK I Ketika kebahagiaan palsu terasa menyenangkan, sebuah kisah cinta dan pengkhianatan yang terjadi hingga membuat semuanya harus berakhir.