Sabtu sore di kediaman Alecya yang nampak lebih ramai dari biasanya karena adanya Galaxy dan Kyla yang datang untuk membantu Ale dan juga anak-anaknya untuk berkemas. Sebenarnya tidak hanya Ale saja tapi Chandra pun juga turut berkemas karena laki-laki itu akan ikut keluar, ia sudah mendapatkan panggilan untuk kembali ke Jepang minggu depan.
Sejak pagi hingga sore hari ini suara berisik selalu menjadi backsound ketika Ale membersihkan rumahnya. Mulai dari mencabut selang gas, kabel listrik, kabel benda elektronik lainnya agar tidak menimbulkan kebakaran dan hal tidak menyenangkan lainnya. Kemudian menutup perabotan rumah dengan plastik bening sebelum akhirnya ditimpa dengan kain putih.
Galaxy dan Chandra pun turut membantu dengan tugas yang lebih berat yakni menutup jendela dan dikunci mati, karena setelahnya rumah ini benar-benar kosong. Alecya tidak akan menyewa jasa orang untuk tinggal di rumahnya, mungkin hanya sebulan sekali petugas kebersihan akan datang tapi hanya sekedar membersihkan bukan untuk ditinggali juga.
"Bunda ini kopernya taruh mana?" tanya Jeano sambil menyeret dua koper keluar daru kamarnya.
"Langsung masuk mobilnya Om Gala ya." jawab Ale yang kini tengah mengecek ulang seluruh berkas dan dokumen yang harus ia bawa.
"Kasur Jena yang ini nanti tinggal aja apa gimana kak?" tanya Kyla yang sedang ditugasi untuk menjaga Jena.
"Masukin ke kamarnya Kakak aja, biarin di atas kasur gak papa, gampang dicuci kok kasurnya." jawab Ale.
Pasalnya kini Ale dan Kyla tengah berada di ruang tamu dengan Jena yang tertidur di atas kasur mungil yang memang Ale sediakan di sana.
"Gala, Mama Papa udah siap?" tanya Ale.
Galaxy berjalan mendekati kakaknya sambil menganggukkan kepala, "Udah dari kemarin malah, nanti ke rumah Mama cuma angkut koper aja terus langsung bandara."
"Loh kirain udah masuk mobil juga kopernya Mama Papa." balas Ale.
"Mau dicek sekali lagi, takutnya ada yang kelupaan." jawab Galaxy.
"Oke, Kak Chan ke Jepang kapan?" Ale ganti menanyai Chandra.
"Tiga hari lagi lah, nyantai aja." jawab Chandra dan langsung merebahkan dirinya ke lantai, tepat di samping kasur Jena.
"Mau pakai pesawatku?" tanya Ale.
"Gak boros? Minggu depan kan Gala sama Kyla nyusul." tanya Chandra.
"Nggak lah, gak usah mikirin urusan pesawatnya." jawab Ale.
"Nanti atur aja, aku kasih tau jadwalnya." ujar Chandra.
"Kenapa Om Chandra gak beli pesawat sendiri kaya Bunda?" tanya Jeano yang tiba-tiba sudah duduk di sebelah Galaxy.
"Buat apa sih Je? Yang naik juga cuma om doang, pergi sendirian." jawab Chandra.
"Makanya nikah, masa Om Gala duluan." ledek Jeano.
"Kakak, gak boleh gitu." tegur Ale.
Jeano langsung tertawa kecil.
"Bun, aku udah." lapor Yuno yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Langsung masuk mobilnya Om Galaxy Bang kopernya." kata Ale.
"Okee." balas Yuno.
"Udah semua?" tanya Galaxy.
"InshaAllah udah, kalo ada yang ketinggalan nanti aku telepon satpam biar dikirim." jawab Ale.
"Satpamnya udah dikasih tau kan kak?" tanya Gala.
"Udah kok, clear semuanya."
"Sekarang?" tanya Chandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Scars -JJH- ✔️
FanfictionBOOK I Ketika kebahagiaan palsu terasa menyenangkan, sebuah kisah cinta dan pengkhianatan yang terjadi hingga membuat semuanya harus berakhir.