Malam ini Ale harus rela tidak tidur karena Yuno sangat rewel. Bayi itu baik-baik saja saat Ale mengecek suhu tubuhnya namun selalu menangis jika diturunkan dari gendongan, bahkan ketika sudah tidur nyenyak dan hendak ditidurkan di tengah kasur, belum 5 menit Yuno kembali tersadar kemudian menangis.
Berakhirlah Ale berdiri atau duduk di kursi ayun yang ada di lantai bawah, terus bergerak sana-sini, naik turun tangga agar Yuno benar-benar nyenyak di dalam gendongannya dan bisa ditidurkan di kasur jika tidak bisa ditidurkan dalam box-nya.
Yuno sebenarnya selalu tidur di dalam boxnya, jarang ia tidur di tengah-tengah Ayah dan Bundanya. Yuno akan tidur di tengah-tengah kasur ketika sedang rewel, sakit, atau Ale yang malas memindahkan ke box.
"Tidur dong nak, udah mau jam dua pagi ini." kata Ale.
Mereka sekarang ada di dapur karena Ale haus, untungnya Yuno digendong menggunakan baby carrier jadi kedua tangannya terbebas. Tangan bebas tapi pundak sudah merasa berat karena dijadikan tumpuan.
"Adek mau susu?" tanya Ale.
Yuno yang awalnya hanya diam kemudian mulai bergerak.
Dengan cepat Ale mengambil botol kecil milik Yuno yang ada di dalam sterilization dan dibuatkan susu hangat.
"Udah ya dek rewelnya, bobok yuk." pinta Ale sambil menyerahkan botol kecil itu untuk disedot Yuno.
Ale pun membawa gelas minumnya naik ke atas setelah mematikan beberapa lampu di ruangan lantai bawah, kecuali lampu dapur dan kamar mandi.
Pemandangan Jevandra yang nyenyak dalam tidurnya langsung bisa Ale lihat setelah membuka pintu kamar, awalnya Jevandra juga ingin menggendong Yuno, ingin membantu menenangkan anaknya, tetapi Ale menolak dan meminta suaminya untuk tidur saja karena besok harus bekerja.
Setelah menutup pintu kamar, Ale langsung menuju box tempat tidur Yuno, ia menurunkan bayinya ke dalam box dan untungnya tak menangis karena diposisikan berdiri, berpegangan pada tepian box.
"Adak gak ngantuk?" tanya Ale yang sudah duduk di samping box Yuno.
Yuno yang berdiri di tepi dengan tangan kanan memegang dot dan tangan kiri berpegang pada kayu pembatas hanya diam saja memandang sang Bunda yang sudah terlihat lelah.
"Bobok yuk dek." ajak Ale untuk kesekian kalinya.
Yuno malah melepas dotnya dan ia pukul-pukulkan pada pembatas box.
"Tumpah dek susunya, diminum yang bagus dong sayang." kata Ale sambil menghentikan gerakan tangan Yuno.
Karena tak imbang tangannya dipegang sang Bunda, Yuno tiba-tiba oleng dan jatuh ke belakang tepat di tengah-tengah tumpukan boneka yang terlihat sangat lucu, Ale pun tak sanggup menahan tawanya, bahkan ia tertawa hingga keluar air mata.
"Ya ampun anaknya Bunda, haha." Ale sekuat tenaga menghentikan tawanya dan membantu Yuno untuk kembali berdiri.
Tanpa mereka sadari Jevandra ternyata terbangun akibat suara berisik yang dihasilkan oleh pukulan botol dot Yuno yang kemudian disusul suara tertawaan Ale.
Suara tertawanya Ale memang cukup khas, mereka yang benar-benar mengenalnya pasti tau semengerikan apa suara Ale ketika tertawa karena agak mirip dengan suara cekikikan miss universe dari alam sebelah.
Namun saat itu tak hanya suara Ale saja yang Jevandra dengar, namun ia mendengar ada suara lain yang ikut tertawa bersama istrinya.
"Sayang." panggil Jevandra dengan suaranya yang serak.
"Apa?" jawab Ale namun masih memunggungi Jevandra.
"Pindah sini, Yuno dibawa juga." titah Jevandra.
Ale pun menoleh karena tak biasanya Jevandra mengajak Yuno tidur di kasur, ia malah akan sangat senang jika Yuno mau tidur di boxnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Scars -JJH- ✔️
FanfictionBOOK I Ketika kebahagiaan palsu terasa menyenangkan, sebuah kisah cinta dan pengkhianatan yang terjadi hingga membuat semuanya harus berakhir.