2

46.6K 5.4K 143
                                    

Weekend kali ini rencananya akan dihabiskan oleh Jevandra beserta istri dan anaknya untuk di rumah saja, Ale sendiri mengerti jika suaminya kelelahan setelah bekerja 5 hari non stop dengan jam berangkat dan jam pulangnya yang berantakan.

Saat ini jam dinding sudah menunjukkan pukul 6.30 atau setengah tujuh pagi, matahari terlihat sudah mulai naik meskipun gorden dari jendela kamar ini belum terbuka sempurna.

Bagaimana mau membuka jendela jika Jevandra saja masih menyelam dalam mimpi sedangkan Yuno tengkurap di atas tubuh Bundanya dengan botol dot yang masih ia genggam erat-erat padahal sudah kosong.

"Bangun yuk dek." bujuk Ale yang sudah mulai merasa pegal.

"Ngg." Yuno menggeleng ribut dari atas tubuhnya.

"Mandi mau?" tanya Ale.

Yuno seketika melepaskan dotnya dan langsung mengubah posisi tubuhnya.

"Mandi? Main bebek kuning, mau?"

Anaknya ini sangat suka bermain air, jadi salah satu jurus andalan Ale ketika Yuno pagi-pagi sudah rewel saat bangun tidur adalah dengan mengajaknya mandi.

"Mau?" tanya Ale lagi.

Yuno langsung terlihat senang. Ale pun segera menurunkan Yuno dari atas tubuhnya sebelum ia merubah posisi untuk berdiri dan langsung menggendong bayi 10 bulan itu.

"Ayah ayo bangun, habis subuhan terus tidur lagi sampai sekarang gak bangun bangun." kata Ale yang sekarang berjalan ke arah jendela.

Jendela kaca nan lebar itu langsung menyebarkan sinar matahari setelah Ale membuka semua kain gordennya, jelas hal itu membuat Jevandra sedikit terganggu dalam tidurnya. Hanya sedikit terganggu, karena kenyataannya laki-laki itu bisa kembali tidur dengan tenang.

"Ayahmu ini susah banget bangunnya, heran Bunda." kata Ale pada Yuno yang hanya dijawab dengan pandangan bingung.

"Ya udah kita mandi duluan, Ayah tinggal aja biarin tidur terus sampai siang." kata Ale dan langsung mengambil handuk dan membawanya ke dalam kamar mandi bersama sang anak.

Pasangan Ibu dan anak itu menghabiskan waktu hampir 20 menit lamanya hanya untuk mandi, 15 menit untuk Yuno bermain bebek karet dan juga mandi kemudian 5 menit sisanya dipergunakan Ale untuk membersihkan diri.

Bahkan setelah 15 menit bermain air Yuno tak akan pernah puas, selalu saja ada drama ketika Ale hendak membawanya keluar karena sudah cukup lama berendam di bathub dan berakhir semua bebek karetnya dibawa keluar dari kamar mandi.

Setelah berhasil membujuk anaknya Ale pun berhasil membawa Yuno berpindah ke atas baby tafel yang ada di sebelah meja riasnya, dengan cekatan ia memakaikan minyak telon, popok, dan terakhir adalah setelan baju berwarna coklat susu yang memiliki gambar singa pada bagian depannya.

"Ganteng banget anak Bunda, udah seger, udah wangi." puji Ale yang kini tengah merapikan rambut tebal anaknya.

Cocok memang antara gambar yang ada di kaos Yuno dengan Yuno sendiri, sama-sama memiliki rambut tebal yang berantakan.

Anak ini menuruni 95% fisik dari sang Ayah, salah satu contohnya adalah rambut hitam nan lebat miliknya yang merupakan pemberian dari Jevandra, kadang Ale sampai kebingungan jika akan menata rambut Yuno dengan model apa karena saking tebalnya.

"Bangunin Ayah yuk." Ale kembali mengangkat Yuno dan kembali dipindahkan di atas ranjangnya.

"Ayah bangunin dek, Bunda mau pakai skincare sebentar." kata Ale.

Untungnya ranjang miliknya berukuran king size yang dilengkapi dengan safety bedrail, jadi tak perlu khawatir Yuno akan jatuh karena spacenya yang cukup besar dan juga ada penghalang.

Beautiful Scars -JJH- ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang