21

14.5K 3.2K 153
                                    

Seminggu setelah lebaran sudah seperti biasa Alecya akan mendapatkan undangan lagi dari Sky Maestro Indonesia atau perusahaan tempat suaminya bekerja, jika kemarin berupa undangan buka bersama namun kali ini berupa undangan halalbihalal, ia beserta suami dan kedua anaknya akan menghadiri acara tersebut hari ini.

Acaranya akan dimulai pukul 9.00 pagi namun sekali lagi karena Jevandra adalah pimpinan perusahaan maka ia harus hadir lebih awal, jadi sekarang pada pukul 7.45 Jevandra beserta Alecya dan kedua anaknya sudah duduk santai di ruang kerjanya.

Ale hanya duduk diam di sofa sedangkan Jeano dan Yuno duduk di depan meja Jevandra, Jevandra sendiri nampak sibuk dengan dengan setumpuk map, kertas, bahkan ada tumpukan flashdisk yang berisi konsep-konsep music video, konsep pemotretan, lagu versi demo, dan lain sebagainya.

"Ayah sih sering bolos, jadi banyak kan kerjaannya." omel Jeano sambil ikut membuka beberapa berkas milik Ayahnya yang bertumpuk.

"Mentang-mentang boss terus libur terus." imbuh Yuno yang kini sibuk memperhatikan beberapa foto yang terpajang di dinding ruangan Ayahnya.

"Selagi bisa bolos, kenapa nggak? Kalian berdua kalo dikasih kesempatan bolos juga pasti mau." jawab Jevandra namun mata dan tangannya masih sibuk dengan kertas yang dipegang.

"Iya sih." kata Jeano.

"Tapi jangan terlalu sering Ayah, kamu awalnya sebulan sekali, terus nambah jadi dua kali, nambah lagi, nambah lagi, kamu seharusnya dari dua hari yang lalu kan udah kerja tapi masih meliburkan diri di rumah katanya gak ada kerjaan tapi nyatanya siang-siang harus ke kantor dapet panggilan dari Mbak Sean." ujar Ale.

"Lagi pula kamu itu boss, jadi contoh buat karyawan lainnya, gimana mereka mau rajin kerja kalo boss yang dicontoh juga sering bolos?" imbuhnya.

"Tuh Ayah dengerin kata Bunda." kata Jeano.

"Kamu ini bela siapa sih Je?" tanya Jevandra.

"Bela ya menang, hehe." jawab Jeano.

"Denger Ayah?" tanya Ale.

"Iya, aku denger sayang." jawab Jevandra.

"Ini foto wisudanya Ayah?" tanya Jeano sambil menunjuk sebuah pigura kecil yang diisi oleh beberapa foto yang dipotong kemudian ditempelkan secara random di atas kertas hitam.

"Wisuda S1." jawab Jevandra yang melirik sekilas foto yang ditunjuk bungsunya.

"Udah kenal Bunda belum?" tanya Yuno yang penasaran.

"Belum lah, Ayah baru kenal Bunda waktu udah kerja." kata Jevandra.

"Baru tau aku Ayah lulusan almamater kuning." kata Jeano.

"Tapi ini kok ada foto lain pakai almamater biru?" Jeano bertanya dengan masih memegang pigura yang sama namun berbeda foto.

"Ayah langsung ambil dua jurusan di dua kampus." jawab Jevandra.

"Keren kan Ayahnya kalian?" tanya Alecya.

Yuno dan Jeano kompak mengangguk.

"Kok bisa Ayah langsung ambil dua? Gak pusing?" tanya Yuno.

"Nggak, soalnya Ayah dulu ambisius banget. Yang di almamater kuning itu ambil S1 Manajemen diminta sama Grandpa, yang di almamater biru itu kampus swasta ambil S1 Seni soalnya Ayah suka musik." Jevandra bercerita.

"Jadi Ayah dipaksa Grandpa buat ambil jurusan Manajemen?" Yuno semakin penasaran karena memang sebentar lagi dirinya akan lulus SMA dan memulai kehidupan perkuliahan.

"Diminta, bukan dipaksa. Lagi pula Ayah waktu itu ambil Seni karena memang keahliannya Ayah disitu, sama Grandpa disuruh cari keahlian baru biar nanti waktu kerja bisa ada peluang yang lebih besar, jadilah Ayah double degree." jelas Jevan.

Beautiful Scars -JJH- ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang