"Astaga! Somi pasti sudah menunggu lama," Rubby menepuk jidatnya membuat Lisa menoleh.
Lisa menatap Rubby, lalu melihat jam di mejanya. "Pulang Somi sudah satu jam yang lalu, By!"
"Aku akan menjemputnya," kata Rubby beranjak dari duduknya.
Lisa berdiri, "Aku saja. Kau kemarin sudah menjemputnya, aku akan mencari alasan lain."
Rubby mengangguk, "Kau tidak masalah?"
Lisa menggeleng, tersenyum. "Tidak."
"Terima kasih."
Lisa mengacungkan jempolnya. "Sama-sama."
Selama perjalanan Lisa terus menggerutu karena rasanya lampu merah terasa begitu lama. Begitu lampu hijau, Lisa langsung menancapkan gasnya dan melajukan mini coopernya diatas kecepatan rata-rata membuat beberapa pejalan kaki dan pengendara mengumpat kesal. Sesampainya di sekolah Somi, Lisa langsung memarkirkan mobilnya dan segera turun. Tapi langkahnya terhenti melihat seseorang yang sudah lama tidak dilihatnya. Sean.
🌹 CHANCE 🌹
Tubuh Sean menegang, gadis kecil itu tidak mungkin salah dan berbohong bukan? Sebelum gadis kecil itu jauh dari pandangannya, Sean beranjak dari duduknya dan menghampirinya. "Tunggu," teriak Sean menghampiri Somi.
Somi menghentikan langkahnya, lalu berbalik menatap Sean tak suka.
Sean lalu merogoh saku celananya, mengambil dompet lalu menunjukkan sesuatu. "Apa ini Mommymu?" katanya menunjukkan sebuah foto polaroid.
Itu foto dirinya dengan Rubby beberapa tahun yang lalu.
Somi lalu menatap Sean. "Ya."
"Kau mengenalnya?" tanya Somi.
Sean mengangguk. "Mau kau ikut denganku sebentar? Ada sesuatu yang ingin kutanyakan."
"Di sana saja," kata Somi menunjuk salah satu kursi yang masih satu lingkup dengan sekolahnya.
Sean tersenyum, mengangguk. "Mmm, kau memiliki Dad?"
"Kenapa kau bertanya tentang itu?"
"Aku hanya ingin tau, apa boleh?" kata Sean.
Somi menghela napasnya. "Kau tau Paman. Kuharap ini terakhir kalinya kita bertemu. Aku akan menjawabnya," katanya seperti gadis dewasa.
"Bibi Lili pernah bilang padaku, karena Mom tidak pernah mau menjawabnya. Pada intinya, pria yang menjadi Daddyku adalah pria brengsek karena telah menyakiti hatinya. Katanya, pria itu meninggalkan Mom ketika Mom sedang hamil bahkan di usianya yang masih muda."
"Aku merasa bersalah pada Mom karena terus menanyakan Daddy padanya, secara tidak langsung hatinya terus tersakiti karenaku. Dan aku berjanji, tidak akan memaafkan pria yang menyakiti Mommyku sekalipun orang itu aku mengenalnya." Setelah mengatakan kalimat panjangnya, Somi melangkah pergi meninggalkan Sean dengan wajah piasnya.
Dalam hati, seharusnya ia senang. Karena rencananya berhasil, tapi mengingat kalimat gadis kecil itu yang penuh kebencian membuat relung hatinya, sakit? Kecewa. Entahlah, Sean tidak bisa menjelaskannya.
Karena ia sangat yakin, jika gadis yang ia lihat beberapa detik yang lalu adalah anaknya. Karena Rubby hanya melakukan dengannya, bahkan tanpa pengaman. Dan gadis kecil itu juga memiliki beberapa kemiripan dengannya. Harusnya ia senang bukan? Karena rencananya berhasil? Membuat Rubby hamil dan menghancurkan gadis ceroboh itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANCE ✔ [Completed]
Romance#BOOKONE Start: 25 Desember 2018 Finish: 10 Oktober 2019 Tidak ada lagi sifat childishnya, hanya saja Rubby tidak pernah yakin itu. Apakah ia sudah cukup dewasa atau masih kekanak-kanakan yang ceroboh. Dua alasan yang membuatnya berusaha untuk menja...