ku tak menyangka cerita ini ada yang suka :" terhura aim...
Thx💛💛💛
"Somi, maafkan Bibi karena terlambat menjemputmu," kata Lisa begitu menghampiri Somi.
Somi mengangguk, "Tidak apa Bibi. Tapi, tadi aku bertemu dengan pria asing yang katanya mengenal mom." Ceritanya membuat Lisa mengangguk.
Ya, ia mengetahuinya. Tadi begitu ia melihat Sean dan Somi yang sedang berbicara membuat Lisa mengurungkan niatnya untuk menghampiri Somi. Bukan maksud apa Lisa tidak segera menghampiri Somi, karena ia ingin tau maksud Sean menemui Somi diam-diam. "Lalu? Paman itu berbicara tentang apa saja padamu?"
Sambil berjalan menuju mobil, Somi bercerita. "Paman itu menanyakan tentang Mom, dia juga berkata pada Somi jika dia teman Mom dulu, dia memiliki bukti dengan menunjukkan sebuah foto polaroid."
Lisa mengangguk mengerti, "Lalu apalagi?"
"Ah, dia juga bertanya siapa Daddyku. Itu sangat menyebalkan." Somi mendengus membuat Lisa terkekeh.
Mereka masuk ke dalam mobil. "Lalu kau menjawabnya apa?"
"Aku bilang, seperti yang Bibi ucapkan."
"Bibi, bolehkah Somi bertanya?" Somi terbangun dari tidurnya. Gadis kecil itu memutuskan untuk menghampiri Lisa yang ternyata masih terjaga di ruang bersantai.
Somi mengucek matanya, lalu duduk di samping Lisa yang entah sedang mengerjakan apa. "Somi, kau tidak tidur?"
Somi menggeleng, "Somi terbangun, Bibi."
"Kemarilah," kata Lisa mendekatkan Somi untuk duduk di dekatnya.
Lisa mengusap kepala Somi, menatap gadis kecil itu. "Kau ingin bertanya apa sayang?"
"Mmm, apa Somi memiliki Dad, Bibi?"
Lisa diam. Ugh, ingin sekali ia memberi tau Somi betapa brengseknya pria yang menjadi daddynya itu. "Ini rahasia kita, dan Somi jangan ceritakan ini pada Mom. Ok?"
Somi tersenyum lebar, menjulurkan kelingkingnya. "Promise."
Lisa membalasnya, "Promosi."
Mata Lisa menerawang, sedangkan gadis kecil itu menatap Lisa dengan serius. Menghela napasnya. "Kau tau Som. Mommymu dulu mencintai seorang pria. Mereka dulu adalah sepasang kekasih. Kau tau sepasang kekasih?"
Somi mengangguk cepat, "Berpacaran?"
Lisa tergelak, "Kau tau dari mana Somiii?"
Somi terkikik, "Temanku yang memberitahukannya saat itu aku bertanya padanya ketika melihat ada pria dan wanita di taman dekat sekolah sedang berciuman." Sedikit berbisik di akhir kalimat, "dan kata temanku, mereka sepasang kekasih."
"Asataga, Somiku sudah tercemar." Lisa menangkup kedua pipi Somi.
"Dan Somi, nanti jika sudah besar harus menjadi pemilih ya. Jika pria itu benar mencintaimu, biarkan dia berjuang."
Somi mengangguk, menjulurkan jempolnya. "Oke!"
"Lalu ... lalu kisah Mom?"
Lisa bingung, ia mencari kata yang tepat. "Mmm, lalu pria itu memutuskan mom padahal mom saat itu sedang mengandungmu. Kau tau betapa sakitnya mommy ketika pria yang dicintainya menyakiti dan memutuskan hubungan mereka?"
"Apa Bibi mengenal pria itu?"
Lisa mengangguk, "Bibi juga sudah tinggal bersama dengan Mommymu sejak lama. Pria itu sangat brengsek. Tapi, Somi, Bibi tidak mau kau membenci Daddymu meskipun dia di masa lalu pernah jahat dengan Mom. Ok?"
"Somi tidak janji, Bibi. Mendengar cerita Bibi, membuat Somi menyesal karena telah bertanya pada Mom tentang di mana keberadaan Daddy. Pasti Mom sakit hati mengingat itu." Somi tertunduk sedih, memilin jari-jemarinya.
"Itu berarti kau berkata pada pria itu jika pria yang menjadi Daddymu adalah pria brengsek?"
Somi mengangguk, "Dan Somi juga benci dengan orang-orang yang bertanya masalah pribadi seperti itu."
Lisa mengusap kepala Somi, Sominya itu tumbuh dewasa sebelum umurnya. Ah, mengingat semua ini membuat Lisa terlempar ke masa lalu. Lisa menghela napasnya. Semua terasa rumit, baginya.
segini dulu ya gengs :*
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANCE ✔ [Completed]
Romans#BOOKONE Start: 25 Desember 2018 Finish: 10 Oktober 2019 Tidak ada lagi sifat childishnya, hanya saja Rubby tidak pernah yakin itu. Apakah ia sudah cukup dewasa atau masih kekanak-kanakan yang ceroboh. Dua alasan yang membuatnya berusaha untuk menja...