prolog

209 34 24
                                    


Happy reading....

"Apa yang lo suka?" tanya remaja laki-laki sambil tetap fokus dengan mobile legend yang ada di ponselnya.

"Bumi," jawab si gadis sambil membolak balikkan novel yang ada di tangannya.

Laki-laki itu mendongak melepaskan pandangannya dari layar ponsel ke arah gadis yang ada di depannya.

"Kenapa Bumi? Kenapa bukan senja atau hujan?"

Gadis itu menutup novelnya dan ikut mendogakkan kepalanya.

"Senja hanya datang sekejap walau indah dan menabur rindu. Hujan memang indah dan gue juga suka. Ketika kemarau selalu dinantikan tapi ketika ia datang banyak orang mengeluh. Tapi Bumi, dia tak perduli apakah dia dinantikan atau tidak, tetapi nyatanya ia selalu menerima siapa saja untuk menempatinya. Padahal ia tahu tak jarang manusia merusaknya, tapi dia tak pernah berhenti memberikan kehidupan."

"Kalau lo sendiri, apa yang lo suka selain game?" tanya si gadis.

"Bintang."

"Kenapa?"

"Karena dia selalu hadir dan mencintai semesta walau terlihat maupun tak terlihat, tapi percayalah bahwa Bintang tak pernah pergi walau di siang hari sekalipun."

25 Januari 2020.

Segitu dulu buat prolognya ya. Sekali lagi, cerita ini ditulis berlatar belakangkan Sekolah Menengah Kejuruan. Walau sebenernya jarang banget yang buat cerita remaja dengan latar SMK tapi ya coba aje lah hehe..

Cerita ini pure cerita fiksi, nggak ada unsur nyatanya.
Walaupun author sendiri skul di SMK tapi ini nggak ada unsur kenyataannya semuanya haluuu..
Tokoh dan karakternya bener-bener bangun sendiri walaupun ada beberapa karakter terinspirasi dari beberapa orang..

Tetep Stay di Story baru ku yuuu
Semoga suka.
See you♡

BUMI (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang