[9]Bumi

27 8 2
                                    

Happy Reading...
Follow+vote jan lupa komen juga..

___________________________________________

"Nggak ada cewek baperan kalau cowoknya nggak ngebaperin."
Bumi-24Maret

___________________________________________

"Hallo, Yang. Ada apa?"

Kalimat itu yang terus menghantui Bintang selama perjalanan menuju rumahnya. Di bus ia bahkan tak bisa memejamkan matanya barang sejenak seperti biasanya. Sekarang, ketika ada di boncengan sang adik pun tetap terdiam. Bukan berlebihan, namanya juga perempuan, masalah baper itu wajar. Semuanya tergantung sama cowoknya, bukan?

"Sariawan ya lo?" Suara bass milik Arka menyadarkan Bintang dari lamunannya.

Bintang memukul punggung Arka cukup kencang membuat Arka sedikit mengaduh.
"Ngagetin tau!"

"Lagian tumben amat diem. Biasanya juga ngoceh," cibir Arka.

"Sembarangan kalo ngomong. Gue ini kalem, ya," balas Bintang dengan tak terima.

"Iyain, biar cepet!" Arka membalas ucapan Bintang dengan keras sehingga orang-orang yang memang berlalu lalang di sekitar mereka memandang ke arahnya.

☆☆☆

Bintang dan Arka duduk berhadapan di meja makan dengan makanan hasil eksperimen mereka sendiri dengan modal nonton video di YouTube. Mereka adalah definisi saudara idaman bagi orang tua. Memang terkadang sikap salah satu dari mereka sangat menyebalkan dan seringkali memicu keributan. Namun kalian tak akan percaya jika sedang mode akur, mereka bahkan terlihat seperti sepasang remaja yang sedang berpacaran melihat tinggi badan Arka yang jauh melampaui tinggi badan Bintang.

"Enak juga nih, Bi. Tumben nggak ancur kayak biasanya," ucap Arka ketika selesai memasukkan satu suapan makanan ke dalam mulutnya.

"Iyalah, biasanya kan lo yang masak, jadi ancur. Lah ini kan gue, enak dong pasti."

"Iye dah iye."

Larut dalam keheningan dan hanya terdengar suara dentingan piring yang beradu dengan sendok. Ibu mereka memang sering kali pulang pada sore hari setelah memutuskan untuk bekerja di perusahaan swasta.

"Eh, Bi. Liat deh, ini kakel gue tau. Keren kan dia?" Arka menyodorkan ponselnya pada Bintang.

Bintang mengerutkan dahinya karena jarak ponsel Arka sedikit jauh jadi tulisan yang ada di sana tak terlalu terlihat oleh matanya. "Ih, Arka, sini dekatan. Nggak keliatan itu tulisannya."

Arka mendekatkan ponselnya pada Bintang sehingga Bintang dapat dengan leluasa memandang ponselnya.

" Elara Shaqueena(SMA Nusantara Satu) peraih juara pertama Olimpiade Sains tingkat SMA," gumam Bintang.

"Wah keren dong, ya. Pinter banget pasti tuh," lanjutnya.

Arka menarik kembali ponselnya dan mengutak-atiknya sejenak lalu menyodorkan kembali pada Bintang.
"Nih fotonya, cantik juga orangnya. Nggak kayak lo, pendek." Arka menunjukan sebuah foto dari salah satu akun instagram milik orang yang mereka bicarakan.

"Lo bikin Ig kek, Bi. Foto lo kan banyak yang gue fotoin. Kalo dipost bisa jadi seleb tau. Kan lumayan gue fotografernya ikut kecipratan duit."

"Dih, males ah. Lagian foto gue aja lo post
semua di Ig lo," cibir Bintang.

Arka menggaruk tengkuknya sambil nyengir tak jelas. "Hehe, kan lumayan nggak keliatan jomblo. Kalo gue post foto lo kan jadi nggak ada yang ngejar-ngejar gue."

BUMI (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang