Part 29

468 53 14
                                    

"Jan nak dengan Rara selalu, selamanya menghabiskan waktu dengan Rara" Ujar Jan.

"Gak bisa lah Baby" Ujar Rara menghela nafas panjang.

"Kenapa Yaya?" Tanya Jan.

  Rara berdiri dari tempat duduknya melangkah beberapa langkah kedepan. Dia menghela nafas panjang.

"Suatu saat nanti Baby akan tumbuh dewasa, Baby akan mencintai seorang wanita, dan suatu saat Baby akan punya rumah tangga, tak mungkin Rara bisa selalu dengan Baby" Ujar Rara lalu menunduk.

"Kalau begitu Yaya je lah yang jadi Istri Jan, biar Yaya selalu temankan Jan" Ujar Jan. Rara terkekeh mendengar hal itu.

"Yaya sayang Jan kan?" Tanya Jan yang membuat Rara terdiam sejenak.

"Nggak" Ujar Rara ragu.

"Apa pula ni, tadi Yaya cakap, Yaya sayang Jan tapi sekarang kenape nggak?" Tanya Jan.

"Entahlah Rara pun bingung dengan semua ini" Ujar Rara mengusap wajahnya kasar.

  Tiba-tiba Jan merintih kesakitan dikakinya. Rara kaget mendengar rintihan Jan, tapi tiba-tiba rintihan itu tak lagi terdengar. Rara penasaran lalu membalikkan tubuhnya menghadap ke Jan. Tapi Jan sudah dalam keadaan pingsan.

"Babyyy.... Babyy kenapa? Rara sayang Baby, Maaf Rara tadi bohong, Rara tak mau kehilangan Baby, Baby bangun..." Ujar Rara menangis.

"Iya Yaya, Jan tak akan tinggalkan Yaya" Ujar Jan yang ternyata hanya pura-pura pingsan. Jan menghapus airmata Rara dengan lembut.

"Baby tipu Rara je" Ujar Rara kesal.

"Rara?" Panggil Jan lirih.

"Iya Jan kenapa?" Tanya Rara.

"Hari ini Jan nak serius lah dengan Rara, Rara bawa buku puisi Jan tadi?" Tanya Jan.

"Selalu Baby" Ujar Rara tersenyum.

"Sekarang buka buku puisi itu di halaman terakhir" Ujar Jan lalu duduk menghadap Rara.

"Rara belum selesai dihalaman depan lah Baby" Ujar Rara.

"Tak pe Yaya buka je lah halaman terakhir buku itu" Ujar Jan.

"Baiklah Baby" Ujar Rara lalu membuka buku puisi Jan yang paling belakang.

"Baca keras yaa" Ujar Jan.

"Iya Baby" Ujar Rara. Rara mulai membaca puisi itu.

Cinta

  Rasa dihati yang tak pernah ku mengerti...
  Kehadirannya kadang tak kusadari...
  Tapi kurasa ini cinta pertama kali...
Ketika hati ini merasa aneh pada sosok cantik bernama Tiyara Ramadhani...

Rara selesai membaca puisi itu dengan airmata yang mulai menetes. Jan lalu berkata pada Rara melalui puisi dengan hati tulusnya.

Rara...
Kini rasa sayang Jan berubah jadi cinta...
Semenjak Rara melukis hari-hari Jan jadi lebih berwarna..
Sejak Rara membuat Jan sembuh dari luka kemarin...
Kini Jan bisa menghabiskan waktu dengan Rara..
Jan cinta Rara...
Bolehkan sahabatmu ini merangkap menjadi kekasih hati Rara?
Agar kita bisa bersama selamanyaaa....

JirRa Forever♥♥

"Yaya.." Panggil Jan pelan. Lalu Jan mengeluarkan sesuatu dari saku nya, sebuah kalung indah ditangan Jan yang tergantung tulisan JR di kalung itu.

My Little Friend Is Now My Lover [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang