Part 14

498 48 5
                                    

   Pagi pun tiba, seperti biasa gadis cantik bernama Rara sudah terlihat didapur membantu Ibunya memasak bahkan gadis cantik itu sudah menggunakan seragam sekolah.

"Kamu udah siap sekolah Ra?" Tanya Ibu.

"Iya bu, hari ini sebelum sekolah Rara mau kerumah Baby dulu bu, kasihan dia tak bisa menerima kenyataan antara Ayah dan Mami" Ujar Rara.

"Bagus Ra jika kamu hari ini mau kesana, karna kemaren Mami Jan cerita kalau hari ini surat cerai itu akan datang, Ibu takut kalau Jan kembali shock" Ujar Ibu Rara.

"Baiklah bu Rara mau ke rumah Baby dulu ya, nanti bilang ke Abang suruh panggil Rara di rumah Jan" Ujar Rara sambil mencium punggung tangan Ibunya.

"Assalamu'alaikum bu" Ujar Rara lalu bergegas pergi kerumah Jan.

"Waalaikumsalam Rara" Jawab Ibu Rara.

  Tiba dirumah Jan, didepan rumah Rara bertemu Ical yang terburu-buru dan panik.

"Eh cal, kamu kenapa?" Tanya Rara.

"Emm aku nak pergi lah Ra" Ujar Ical gugup.

"Pagi-pagi begini kah?" Tanya Rara.

"Iye Ra, aku dah pamit ke Mami dan Jan, aku pergi dulu ye Ra" Ical bergegas pergi begitu saja.

"Aneh, bukannya ini masih jam setengah 6 pagi ya, biasanya jam segini Baby belum bangun karna setelah solat subuh pasti tidur lagi, kebiasaan dari kecil tuh, tapi kok tadi Ical bilang sudah pamit? Mami pun jam segini pasti ada dibelakang rumah, ah sudahlah aku masuk saja" Gumam Rara.

"Assalamu'alaikum Mami" Panggil Rara dengan sedikit berteriak.

"Waalaikumsalam Rara" Jawab Mami Jan. Dan benar Mami Jan dari belakang rumah.

"Mami, Ical tadi kenapa? Kok buru-buru?" Tanya Rara sambil mencium punggung tangan Mami Jan.

"Ical? Pagi ni Mami belum jumpa Ical lah Ra, bukannya tadi masih tidur dia" Ujar Mami Jan sedikit heran.

"Tapi dia bilang dia dah pamit kat Mami dan Jan, masa sih Ical bohong Mami?" Tanya Rara tak percaya.

"Kau coba tanya Jan Ra, sekalian bangunin dia Ra, kebiasaan sangat tuh budak, habis solat pasti tidur lagi" Ujar Mami.

"Iya Mami" Ujar Rara lalu menaiki tangga menuju kamar Jan.

"Babyyy, banguun" Teriak Rara.

"Iye-iye dah bangun lah Yaya" Ujar Jan yang ternyata sudah mengenakan seragam sekolah. Lalu membukakan pintu untuk Rara.

"Tumben dah bangun jam segini?" Tanya Rara heran. "Ohh atau mungkin karna tadi pagi Ical pamitan ya?" Tanya Rara lagi.

"Pamit? Ical nak kemane Yaya?" Jan justru berbalik tanya.

"Tadi pas didepan rumah Baby, Rara ketemu Ical, dia kata nak pergi Baby, dan kata nya dia dah pamit dengan kamu dan Mami, tapi tadi Rara tanya Mami Ical tak pamit, apa tak pamit dengan kau ke Baby?" Tanya Rara.

"Tak lah Yaya, baru je Jan keluar dari kamar mandi" Ujar Jan.

"Ihh kok Ical gitu sih Baby padahal dia dah tinggal disini" Ujar Rara kesal.

"Mungkin die buru-buru lah Yaya, tak pa lah nanti kalau kite jumpa die lagi kite tanya pada dia" Ujar Jan tak begitu mempermasalahkan kepergian Ical. "Jom kite berangkat Yaya" Ujar Jan lalu menggandeng tangan Rara.

"Lah Rara kok digandeng?" Tanya Rara dengan detak jantung yang tak teratur.

"Biar Yaya gak hilang" Jawab Jan tersenyum manis.

"Astaga kan cuma jalan ditangga Baby" Ujar Rara lalu mencubit pipi Jan.

"Ihh dah berani ya Yaya cubit pipi Jan" Jan ingin mencubit Rara juga tapi Rara berlari lalu Jan mengejarnya.

"Cobalah tangkap Rara" Ujar Rara menghadap kebelakang sambil berlari hingga tak sengaja kakinya tersandung kaki meja.

"Aduuh" Ujar Rara kesakitan.

"Yaya tak pe ke?" Tanya Jan yang langsung melihat luka Rara.

"Sakit Baby" Ujar Rara yang mulai menangis.

"Hee tak payah nangis Yaya, sini Jan bantu berdiri" Ujar Jan lalu membantu Rara berdiri tapi karna terlalu sakit lukanya Rara jatuh lagi.

"Babyy, sakit" Ujar Rara malah tambah menangis. Kakinya mulai keluar darah.

"Berdarah pula tu Rara, Jan gendong kebawah ya Yaya, ini harus segera di obati" Ujar Jan yang langsung menggendong Rara tanpa menunggu jawaban iya dari Rara.

  Di pelukan Jan Rara menatap dalam Jan, batinnya berkecamuk, dia bingung dengan rasa aneh yang dia rasakan akhir-akhir ini setelah kehadiran Jan.

'Baby, tak tau kenape Rara selalu merasa nyaman dan aman jika ada Baby, perlu Baby tau Rara sayang Baby, dan rasa sayang itu sekarang lebih dari sahabat' Batin Rara.
.
.
.
Bersambung...
Eh gimana nih part yang ini?
Karna tokoh utamanya Jirayut dan Rara jadi ya gini banyak dialog antara Rara dan Jirayut tapi nanti juga ada konfliknya kok tunggu aja...

Stay with my Wattpad ya gaess😂
Happy readings😉

Vote dan Comment nya ya.. Ditunggu...

Follow Ig:
@jnations_wikaayu354
Terimakasih....

My Little Friend Is Now My Lover [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang