Part 26

464 53 4
                                    

  Sementara itu Irwan cs kini sedang disalah satu lorong sekolah mereka sedang membicarakan sesuatu.

"Udah lu WA dim?" Tanya Irwan.

"Udah Ir" Ujar Dimas.

"Gimana respon nya?" Tany Irwan lagi.

"Positif kok" Ujar Dimas.

"Yaa gimana gak positif coba, orang Putri ada hati sama lu Dim!" Ujar Arman.

"Kok lu tau Man?" Tanya Dimas heran.

"Ya taulah, gua ngesave nomornya, Putri selalu bikin story tentang lu, tapi gua rasa itu cuma dibagiin ke gua dah, soalnya gua liat di hp temen gua gak ada, mungkin karna gua deket sama lu, dikirain gua bakal ngasih tau lu, padahal juga enggak" Ujar Arman dengan kesal karna Arman suka dengan Putri.

"Bagus dong, bikin mudah rencana kita buat bungkam tuh mulut si Putri, tapi awas ya dim kalo sampek lu juga suka sama Putri!" Ujar Irwan mengingatkan. Hal itu sontak membuat Dimas terhenyak sejenak. Bahkan saat Putri membalas WA nya dengan positif membuatnya terus memikirkan Putri tapi dia segera menampik perasaan bodohnya itu.

"He dim lu ngapa bengong?" Tanya Arman yang menghilangkan lamunan Dimas.

"Eh gak, ya gak akan gua suka sama Putri Ir" Ujar Dimas.

"Oke deh, yok masuk" Ujar Irwan.

  Mereka bertiga pun segera masuk kekelas.

"Kok aku curiga yaa" Ujar Rani yang melihat Irwan cs masuk kekelas.

"Curiga kenapa Ran?" Tanya Selfi.

"Curiga kalau mereka punya rencana" Ujar Rani.

"Iya aku juga ngerasa gitu" Ujar Ridwan yang ikut nimbrung.

"Kita harus hati-hati nih Wan" Ujar Selfi.

"Iya sel" Ujar Ridwan.

Skip pulang sekolah.
Dikelas Rara.

"Bil, kamu pulang dulu aja yaa, aku mau ke toko buku dulu" Ujar Putri berbohong agar Bila tak banyak bertanya.

"Iya Put, aku juga mau ke foto copy an dulu sama kak Rani" Ujar Bila yang membuat Putri bernafas lega.

"Yaya pulang dengan Jan kan?" Tanya Jan.

"Tak, Rara nak naik pesawat Baby" Ujar Rara tanpa melihat kearah Jan.

"Emang dideket rumah kamu ada landasan Ra?" Sahut Riski tertawa.

"Ada" Ujar Rara menatap Riski sinis.

"Dimana Ra?" Tanya Riski polos.

"Pikir aja ndiri!" Ujar Rara tertawa kecil.

"Ahh lu Ra, paling seneng bikin aku kesel" Ujar Riski berlalu.

"Ehh jangan ngambek dong ki" Teriak Rara yang kuatir Riski marah. Riski menghentikan langkahnya.

"Becanda kali raa, mana bisa sih aku marah sama kamu" Ujar Riski tertawa.

"Iihh Riski" Rara melempar sebuah bolpoin kearah Riski. Riski langsung lari meninggalkan Rara dan Jan dikelas.

"Jadi mau pulang gak nih Yaya?" Tanya Jan sambil mengulurkan tangannya ke Rara.

"Ya pulang lah Baby" Ujar Rara menyambut uluran tangan Jan. Mereka keluar kelas dengan bergandengan. Didepan kelas mereka bertemu Ical dan Tasya.

'Gawat nih' Batin Rara dan tiba-tiba Rara mengeratkan genggaman tangan Rara pada Jan. Jan yang merasakan genggaman kuat dari Rara mengerti maksud Rara.

My Little Friend Is Now My Lover [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang