Part 34

510 61 5
                                    

Riski mengejar Bila kekelas.

"Sayaang tunggu dong" Ujar Riski agak berteriak.

"Apaan sih" Ujar Bila.

"Maafinn aku sayang" Ujar Riski.

"Iyaa-iyaa sayang Bila maafin kok" Ujar Bila tertawa bangga.

"Huhh bikin Riski jantungan aja, yaudah yok kekelas" Ujar Riski langsung menggandeng tangan Bila.

Sampai dikelas.

"Ki, itu kayak ada bunga deh dimeja Rara" Ujar Bila menunjuk bangku Rara.

"Iya yank, dari siapa ya? Kan Jan masih dibelakang" Ujar Riski heran.

Jan, Rara dan Putri masuk kekelas, sementara Dimas masuk kekelas 12.

"Udahh baikan nih sayang" Ujar Putri ketawa cekikikan.

"Udahh dongg" Ujar Bila tersenyum.

"Ehh Ra, ada bunga tuh dimeja kamu, hayoo ada fans gelap nih kayaknya" Ujar Riski tertawa.

Rara menuju bangkunya.

"Ini dari siapa ya? Dari kamu ya Baby?" Tanya Rara heran.

"Tak lah Yaya, Jan kalau nak kasih pun langsung lah, tak diam-diam cem tu, dari orang yang sayang Rara mungkin" Ujar Jan tenang tapi hatinya gelisah.

"Lalu dari siapa? Ehh ini ada suratnya" Ujar Rara.

"Baca keras Ra" Ujar Bila.

Rara♥
    Ada surprise untuk Rara hari ini, siap-siap yaa...

"Dari siapa Ra?" Tanya Riski.

"Gak tau ki" Ujar Rara.

  Air muka Jan langsung berubah hatinya tampak gelisah, dia memilih diam dan langsung duduk dibangkunya, menyibukkan diri dengan buku puisinya.

"Baby marah ya?" Tanya Rara.

"Nggak Yaya,, tak pe lah" Ujar Jan.

"Yakin?" Tanya Rara lagi.

"Iya Yaya sayang" Ujar Jan tersenyum.

  Tak lama kemudian ada seorang laki-laki dari kelas sebelah datang menghampiri Rara, dia membawa setangkai bunga mawar.

"Rara ya?" Tanya Laki-laki itu.

"Iya ada apa?" Tanya Rara.

"Ini ada bunga buat kamu, titipan" Ujar Laki-laki itu lalu memberikan setangkai bunga mawar itu dan langsung berlalu pergi.

"Hey dari siapa?" Tanya Rara agak berteriak.

  Tapi laki-laki itu tetap bergegas pergi.
Rara membaca secarik kertas yang di letakkan di dalam bunga itu.

Rara♥
  Siap-siap kejutannya Rara sayang, istirahat pertama tunggu petunjuk selanjutnya.

Jan melirik surat itu, Jan tambah gelisah dia mencoba menyembunyikan rasa itu, dia tak tau kenapa akan terjadi sesuatu.

"Yaya..." Panggil Jan.

"Iya Baby" Jawab Rara.

"Jangan pergi dari Jan yee" Ujar Jan.

"Iyaa Baby, Yaya gak akan pergi dari Baby, kemarin kan keluarga kita sudah mengizinkan kita bersama" Ujar Rara.

My Little Friend Is Now My Lover [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang