Part 12

502 50 8
                                    

'Kecewa adalah kata pertama yang kita rasakan ketika orang yang kita sayang pergi meninggalkan kita'
.
.
.
  Mami Jan justru malah menangis sejadi jadinya membuat Rara, Ridwan dan Ibunya ikut panik dan berusaha menenangkan.

"Mbak tenang dulu, jelaskan pada kami Jan kenapa" Ujar Ibu Rara.

"Kayaknye Jan kabur dari rumah Na" Ujar Mami Jan menangis.

"Kenapa Mami?" Tanya Rara yang bingung.

"Agaknya Jan tau kalau Mami dan Ayah Jan akan bercerai Ra" Ujar Mami Jan.

"Kenapa bercerai Mami ada masalah kah?" Tanya Ridwan.

"Ayah Jan nak kerje kat Jepang wan, syaratnya kene tak boleh punye istri agar tak mengganggu pekerjaannye" Ujar Mami Jan sedih.

"Kenapa macam tu mbak?" Tanya Ibu Rara.

"Aku tak tau Na, aku nak pertahankan tapi Jan butuh biaye untuk sekolah, aku dah tak bise buat ape-ape na" Ujar Mami Jan.

  Tanpa berpikir panjang Rara langsung bergegas pergi.

"Ra, kamu mau kemana?" Tanya Ibu pada Rara.

"Rara mau cari Baby bu" Ujar Rara langsung melangkah pergi.

"Tunggu dek, abang harus temani kamu ini sudah malam" Ujar Ridwan.

"Yasudah ayo bang" Ujar Rara.

  Rara dan Ridwan langsung mencari dimana keberadaan Jan. Tapi hasilnya nihil.

  Posisi Jan
"Mengapa semue ni terjadi pada keluargaku, Jan tak nak Mami dan Ayah pisah, Jan sayang mereka" Kesal Jan.

  Tiba-tiba ada sosok lelaki yang datang menghampiri Jan.

"Hee kenapa nangis cowok kok nangis sih" Ujar lelaki tersebut.

"Tak pe" Ujar Jan menghapus air matanya.

"Cakap lah tak ape" Ujar lelaki itu.

"Kau ni siape? Kenape pakai bahasa melayu?" Tanya Jan.

"Namaku Ical, saye dari Malaysia, tapi aku pindah kat Indonesia kerana orang tua" Ujar lelaki yang bernama Ical tersebut.

"Orang tua kau kenape?" Tanya Jan.

"Mak saye dah meninggal 1 minggu lalu, Ayah menikah lagi dengan orang Indonesia , makanya saye pindah, dan kau sendiri? Kau darimana ke?" Tanya Ical.

"Aku dari Thailand, Mami yang berasal dari Indonesia, aku dan Mami memutuskan pindah karna Ayahku sibuk kerje je" Ujar Jan kembali bersedih.

"Lalu kenape kau menangis macam ni?" Tanya Ical.

"Orang tuaku nak pisah, Jan tak bisa menerima" Ujar Jan lalu mengusap kasar wajahnya.

"Hee kau tak payah lah macam ni, kau masih punya Mami kau yang butuh kau sekarang , pulanglah kau, orang-orang yang sayang kamu mungkin sedang mencarimu" Ujar Ical menguatkan Jan.

"Tapi macam mane dengan Ayah saye?" Tanya Jan.

"Ayah kau pasti punye alasan kenape nak ceraikan Mami kau, tanyakanlah dulu" Ujar Ical.

  Mereka berdua lalu berbagi cerita tentang banyak hal, mereka saling menguatkan. Padahal mereka baru saja kenal.

  Posisi Rara
"Bang, gimana nih? Baby belum ketemu" Ujar Rara panik.

"Emm kamu gak ada tempat favorit gitu sama Jan dek? Siapa tau dia menenangkan diri di tempat favorit kalian" Ujar Ridwan.

"Tempat favorit kami waktu kecil di taman Bang, Baby selalu bilang kalau dia merasa tenang jika ada di taman itu, dulu kami sering main kesana" Ujar Rara.

"Baiklah kita coba cari kesana ya dek" Ujar Ridwan langsung melajukan mobilnya.

"Iya Bang semoga segera ketemu" Ujar Rara.

"Amin dek" Ujar Ridwan.

  15 menit kemudian mereka sampai di taman.

"Babyy" Teriak Rara.

"Suara siapa tu malam-malam seperti ni teriak-teriak" Ujar Ical yang heran.

"Aku macam kenal dengan suara ni" Ujar Jan.

"Siape? Tapi die panggil nya Baby tadi bukan Jan" Ujar Ical.

"Itu panggilan sayang sahabat saya, aa iye itu pasti Rara" Ujar Jan tersenyum.

"Baby" Teriak Rara lagi.

"Yayaaa, Baby kat sini" Teriak Baby.

"Bang itu Baby ke?" Tanya Rar ragu.

"Sepertinya iya dek" Ujar Ridwan.

Rara dan Ridwan menghampiri suara itu.

"Babyy" Ujar Rara langsung memeluk Jan.

"Yayaa" Ujar Jan langsung membalas pelukan erat Rara.

"Rara kuatir dengan Baby" Ujar Rara meneteskan airmata.

"Hee tak payah nak nangis lah Yaya, Jan hanya ingin menenangkan diri je" Ujar Jan menghapus air mata Rara.

"Rara takut Baby kenapa-kenapa apalagi Rara dengar dari Mami tadi" Ujar Rara sedih.

"Jan belum tanya kat Mami lah Rara, Jan nak tau ape alasan mereka" Ujar Jan.

"Kamu jangan sedih lagi ya dek" Ujar Ridwan menepuk pelan bahu Jan.

"Iya lah Bang, Oh ya ini kenalkan Ical Bang, Ra" Ujar Jan memperkenalkan Ical.

  Mereka saling berkenalan dan bertanya satu sama lain, mereka justru membuat malam itu sangat seru.
.
.
.
Bersambung...
Gimana nih part nya yang kali ini?
Akhirnya Rara menemuka Jan.
Lalu apa ya kelanjutannya?
Tunggu ya paet selanjutnya..
Jangan lupa Vote dan Comment nya ya gaess..

Follow Ig :
@jnations_wikaayu354
Terimakasih....

My Little Friend Is Now My Lover [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang