Part 20

522 61 9
                                    

Rara masih sangat mengkhawatirkan Jan dia menatap Jan tanpa berkedip.

'Semoga Baby baik-baik saja' Batin Rara.

Tak lama kemudian Ibu Rara dan Mami Jan datang bersamaan dengan Selfi, Rani, Bila dan Putri.

"Rara macam mane keadaan Rara dan Jan?" Tanya Mami Jan panik.

"Rara tak pe Mami, Jan yang belum sadar" Ujar Rara.

"Jan kenape belum sadar ni Wan?" Tanya Mami Jan pada Ridwan.

"Mami, dokter bilang, karna kecelakaan tadi, Jan mengalami kelumpuhan Mami tapi bersifat sementara saja, nanti akan ada terapi penyembuhan" Ujar Ridwan sedih.

"Ape? Jan Mami tak tega tengok kau macem ni" Ujar Mami Jan lalu mendekati Jan dengan airmata yang sudah tak terbendung lagi.

"Abang, kenapa tak beritahu Rara dari tadi? Babyy" Ujar Rara yang langsung bangun mendekati Jan tak peduli dengan lukanya.

"Rara jangan maksain berdiri dulu" Ujar Ibu Rara.

"Baby Mami" Rara tetap berdiri mendekati Jan. Dia menangis menggenggam tangan Jan. Selfi dan yang lain langsung mendekat untuk menguatkan Rara.

"Ra, yang sabar ya, Jan pasti sembuh" Ujar Putri.

"Iya Rara, Rara doakan saja yang terbaik untuk Jan" Ujar Bila.

"Dek, adek harus kuat yaa.. Kata bang Uwan kan Jan masih bisa sembuh dengan terapi, jadi adek harus beri semangat Jan" Ujar Selfi.

"Iya dekk jangan nangis lagi ya" Ujar Rani.

"Baby, cepet sadar yaa.. Yaya rindu" Ujar Rara yang masih menggenggam erat tangan Jan.

Tak lama kemudian Jan sadar.

"Ini kat mane?" Tanya Jan.

"Ini kat rumah sakit Jan" Ujar Mami yang masih menangis.

"Kenape ramai sangat ni? Dan kenape semue nangis macam ni? Yaya? Yaya kenape nangis?" Ujar Jan menghapus airmata Maminya juga menghapus air mata Rara.

"Kita khawatir dengan keadaan Baby" Ujar Rara.

"Jan tak pe lah Yaya, tapi kenape kaki Jan sakit sangat ni, tak bisa gerak pula tu" Ujar Jan yang mencoba menggerakkan kakinya tapi sangat sakit.

"Jangan di gerakkan Baby, nanti sakit" Ujar Rara kuatir.

"Tapi ini kenapa dengan kaki Jan Yaya? Mami? Ibu? abang? Kok di perban? Tak bisa di gerakkan pula tu, sakit juga" Ujar Jan yang mulai menangis.

"Jangan nangis cem tu lah Jan, dah nanti pun sembuh" Ujar Mami yang berusaha menahan airmatanya.

"Ape yang terjadi dengan kaki Jan Mami?" Tanya Jan lagi.

"Kaki Jan mengalami kelumpuhan sementara, tapi bisa sembuh kok" Ujar Ibu Rara memberi tahu Jan pelan-pelan.

"Jan tak nak lumpuh macam ni Mami, Jan dah tak de Ayah sekarang Jan kena lumpuh macam ni, Jan tak nak Mamii" Ujar Jan menangis histeris.

"Jan tak boleh cem ni" Ujar Mami menenangkan Jan.

"Dah tak de ke yang sayang dengan Jan, Ayah dah pergi tinggalkan Jan demi kerje, sekarang pun kaki Jan dah tak dapat di gerakkan, apa Tuhan dah tak sayang Jan Mami" Ujar Jan memukul mukul kepalanya.
Semua orang di ruangan itu tampak meneteskan air mata, mereka tak tega melihat Jan seperti ini.

"Jan tak baik cakap cem tu, Tuhan sayang dengan Jan, ini ujian yang kene Jan lalui, ini masih bise sembuh lah" Ujar Mami yang mencoba menghentikan tangan Jan yang memukuli kepalanya.

"Baby masih bise sembuh lah, nanti Yaya akan temani Baby terapi setiap hari libur, Baby jangan nangis ye" Ujar Rara mencoba menenangkan Jan.

"Tapi Yaya dah tak de keh yang sayang dengan Jan hingga Tuhan pun dah hukum Jan" Ujar Jan kembali memukuli kepalanya dia tak bisa terima keadaan yang menimpa dirinya.

"Siape yang cakap dah tak de yang sayang Jan, semua orang yang ada diruangan ini sayang Jan" Ujar Rara menggenggam tangan Jan agar tak memukuli kepalanya lagi.

Jan memperhatikan sekelilingnya, banyak orang yang menyayanginya, mereka semua tersenyum untuk Jan agar Jan kuat menghadapi ini semua.

"Iya dek, abang, kak Selfi, kak Rani, Putri dan Bila juga sayang adek, Ibu Abang pun sayang dengan adek" Ujar Ridwan.

Jan menghela nafas panjang. Dia masih berusaha menerima hal pahit ini.
Dan entah dorongan dari mana Rara tiba-tiba memeluk Jan.

"Yaya sayang Baby, Baby tak boleh nangis lagi ye, Baby pasti sembuh" Ujar Rara meyakinkan Jan.

"Makasih semue dah sayang dengan Jan" Ujar Jan tersenyum meski sebenarnya dia belum sepenuhnya menerima semua ini.

'Hari ni dunia Jan terasa hancur Tuhan, Ayah dah tinggalkan Mami dan Jan , sekarang pun Jan kene terima kenyataan Jan akan lumpuh sementara "Batin Jan. Dia memgusap wajahnya kasar.
.
.
.
Bersambung...
Gimana gays cerita di part ini?
Gimana ya Jan menghadapi hari-harinya yang akan dilalui di kursi roda?
Tapi Jan akam sembuh kok gays tunggu kelanjutannya yaa...

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan Vote dan Comment yaa..

Follow Ig:
@jnations_wikaayu354
Terimakasih...

My Little Friend Is Now My Lover [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang