Part 18

503 52 18
                                    

  Rara sangat mengkhawatirkan keadaan Jan.

"Bu, kenapa dengan Jan? Kok gak sadar-sadar?" Tanya Rara cemas pada Ibu penunggu UKS.

"Dia kekurangan cairan, bahkan mungkin tak ada asupan makanan ditubuhnya, dia juga kurang istirahat" Ujar Ibu UKS.

"Trus harus bagaimana bu?" Tanya Rara kuatir.

"Kita harus membawanya ke rumah sakit, dia harus di infus untuk mengembalikan staminanya" Ujar Ibu itu yang hanya di jawab anggukan oleh Rara.

  Di sisi lain, ternyata Irwan cs sedang mendengarkan pembicaraan mereka dari luar UKS. Muncul sebuah ide jahat difikiran Irwan.

"Bro, ikut gua sini cepet" Ujar Irwan mengajak dua temannya ke parkiran.

"Ngapain sih Ir kesini?" Tanya Arman heran.

"Lu ikutin gua aja, eh itu mobil ambulance sekolah kan?" Tanya Irwan sembari menunjuk mobil ambulance yang ada di depannya.

"Iya Ir, emang kenapa?" Tanya Arman bingung.

"Lu berdua sekarang putusin tu rem mobilnya, biar gua jaga disini" Ujar Irwan.

"Lu gila ya Ir? Bisa dihukum kita kalau ketahuan" Ujar Dimas.

"Udah deh lu ikutin aja mau gua!" Ujar Irwan membentak.

"Iya-iya Ir santai dong" Ujar Dimas lalu berjalan kemobil ambulance itu bersama Arman.
Mereka melakukan tugasnya dengan baik.

"Udah?" Tanya Irwan.

"Beres Ir" Ujar Arman.

  Mereka langsung bergegas pergi sebelum ada yang melihat.

  Di UKS.

"Pak, tolong siapkan mobil ambulance ya pak, ini darurat" Ujar Ibu UKS pada sopir ambulance sekolahan.

"Baik Bu" Ujar Pak Sopir itu yang langsung beranjak ke parkiran menyiapkan mobil.

  Sementara Rara sejak tadi sangat-sangat cemas bahkan dia lupa memberi tau abangnya dan sahabat-sahabat nya tentang keadaan Jan. Hingga Abangnya menelfon.

  Call On.
"Dek kamu kemana sih? Dikelas kok ga ada? jan juga kemana?" Tanya Ridwan kuatir.

"Rara di UKS  Bang, Baby pingsan" Ujar Rara gemetar. Dia takut Abangnya ngomel.

"Kok gak bilang sih dek? Trus Jan gimana?" Tanya Ridwan ikut panik.

"Baby harus dibawa kerumah sakit Bang, dia butuh dirawat" Ujar Rara.

"Duh em tapi Abang gak bisa nemenin sek, Abang masih ada pelajaran nanti setelah pulang sekolah Abang nyusul ya dek sama yang lain" Ujar Ridwan.

"Iya Bang" Ujar Rara.

Call Off.

"Dek, ayo kamu temenin dia ke rumah sakit ya, Ibu sudah izinkan keruang BP" Ujar Ibu UKS pada Rara.

"Baik Bu" Ujar Rara yang setia menemani Jan.

  Rara dan Jan sudah masuk ambulance mereka hanya ditemani sopir didepan karna hari ini Ibu UKS harus stand bay di UKS akan ada tamu kesehatan.
Rara terus menggenggam tangan Jan berharap Jan membuka matanya.

"Baby, cepet sembuh yaa." Ujar Rara, airmatanya menetes.

"Neng" Ujar Pak sopir mengagetkan Rara.

"Ada apa pak?" Tanya Rara.

"Mobilnya gak bisa di rem neng" Ujar Pak Sopir panik.

"Beneran pak?" Tanya Rara ikut panik.

"Iya neng, bapak bingung mau gimana ini" Ujar Pak Sopir.

"Bapak tenang dulu pak, apa gak ada jalan lain?" Tanya Rara.

"Kita harus loncat neng, sebelum mobil menabrak pohon itu" Ujar Pak Sopir yang berusaha mengendalikan mobilnya.

"Lalu bagaimana dengan Jan pak? Bapak loncat saja kalau begitu, nanti langsung cari bantuan ya pak" Ujar Rara yang berusaha tenang, dia berusaha tetap menjaga Jan.

"Neng yakin?" Tanya Pak Sopir itu sebelum ia loncat.

"Iya pak, cepat loncat dan cari bantuan" Ujar Rara yang masih menggenggam erat tangan Jan. Dia memejamkan matanya tak ingin melihat kejadian pahit yang akan menimpanya sedangkan pak Sopir itu sudah loncat dari mobil.

"Baby Rara takut" Ujar Rara.

  Dan ternyata Jan merespon genggaman tangan Rara meski Jan belum sadar sempurna. Rara semakin menggenggam erat tangan Jan, bahkan Rara memeluk Jan.

Dan Darrr...
Mobil menabrak pohon, Rara tak sadarkan diri dipelukan Jan. Dan Jan kakinya tertimpa kasur dorong yang dia tiduri dengan sangat keras hingga kakinya lebam sangat parah. Sementara itu pak Sopir tadi sudah mencari bantuan dan langsung melarikan Rara dan Jan kerumah sakit, Pak Sopir itu tak terluka parah hanya sedikit lecet.

Skip di rumah sakit.

"Dok, tolong ini korban kecelakaan" Ujar Pak Sopir itu panik.

"Baik pak, tolong hubungi keluarganya" Ujar dokter itu.

"Aku harus hubungi Pak Danang" Ujar Pak sopir langsung menelpon pak Danang.

Call On.

"Assalamu'alaikum pak, ada apa?" Ujar Pak Danang.

"Waalaikumsalam pak Danang , ini keadaan darurat pak! Tadi saya mengantarkan neng Rara dan Nak Jan ke rumah sakit tapi kami mengalami kecelakaan, karna rem nya blong, tolong bapak hubungi keluarga nya" Ujar Pak Sopir panik.

"Astagfirullah, baiklah pak saya akan menghubungi Abangnya Rara" Ujar Pak Danang.

"Baik pak terimakasih" Ujar Pak Sopir.

Call Off.

  Pak Danang langsung memanggil Ridwan dari spiker kantor.

"Pengumuman! Diberitahukan pada siswa yang bernama Ridwan Ramadhan dari kelas XII Ipa 1 supaya segera menuju kantor ini darurat" Ujar Pak Danang yang membuat Ridwan yang mendengarnya langsung panik.

"Ada apa nih? Kok perasaan ku gak enak" Ujar Ridwan.
.
.
.
Bersambung...
Pengen tau gak lanjutannya?
Tunggu dulu ya..
Gimana ya keadaan Rara dan Jan?
Stay tunggu part selanjutnya yaa..
Vote dan Comment nya jangan lupa yaa..

Follow Ig :
@jnations_wikaayu354
Terimakasih

My Little Friend Is Now My Lover [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang